cr.mediato@kubiochite
tomikousama, 2024Waktu sebulan sudah hampir berlalu sejak kehadiran keluarga kecil Tomioka yang turut mengambil tempat tinggal dalam lingkungan Perumahan Ubuyashiki, kecuali sang kepala keluarga— secara keseluruhan penghuni di dalam kediaman keluarga kecil Tomioka sendiri telah sangat akrab dengan para tetangga dalam jejeran kawasan blok yang sama.
Bahkan sepasang bayi kembar mereka sekalipun telah banyak dikenali dan sering kali diajak bermain oleh para tetangga kala waktu petang tiba, dimana para anak-anak di Perumahan selalu keluar untuk bertemu dan bersama-sama memikirkan hal menyenangkan apa yang akan mereka lakukan.
Tomioka Giyuu sendiri selaku kepala keluarga masih dikenal sebagai pribadi cukup dingin, ia hanya banyak bicara dengan para lelaki dalam kawasan Perumahan Ubuyashiki— kecuali dengan suami Hashibira Kotoha, dan itupun kalau diajak lebih dulu untuk berbicara membahas hal yang cukup penting diperbincangkan, dia juga seorang pribadi cukup sibuk dengan pekerjaan sehingga hanya beberapa kali saja terlihat menemani sang istri dan ketiga anaknya bercengkrama dengan para tetangga.
Seperti dalam tiga hari belakangan, lelaki dengan manik kebiruan yang selalu menampilkan sorot datar tersebut sudah tidak terlihat berada di rumah sejak tiga hari lalu karena tuntutan pekerjaan di luar kota.
Menurut informasi sekitar, Tomioka Giyuu adalah seorang pimpinan dari sebuah perusahaan batu bara yang banyak mengirimkan produk keluar negeri dan menjalin kerja sama dengan beberapa perusahaan besar untuk melebarkan sayap pada bidang usaha lainnya, sehingga tuntutan untuk melakukan perjalanan bisnis entah itu guna menghampiri jalinan kerja sama atau melihat lokasi pembangunan gedung kantor usaha baru tentu saja bisa muncul kapanpun.
Dari beberapa cerita yang dikatakan oleh istri Shinazugawa— kakak ipar dari Tomioka Giyuu kala sedang membeli bahan makanan di mobil box Goto, lelaki dengan surai hitam yang dibiarkan memanjang itu selalu merengek agar sang istri dan anak sudi ikut dengan dirinya dalam perjalanan bisnis, begitu enggan meninggalkan mereka untuk waktu yang lama, namun Shinobu istrinya justru selalu menolak karena merasa akan mengganggu pekerjaan juga repot jika harus membawa mereka semua.
Wanita dengan sorot mata keunguan itu tetap teguh pada pendiriannya tinggal di rumah, membuat sang suami merasa terusir begitu saja.
Ya.. mau bagaimanapun siapa saja tidak bisa menampik apa yang dikatakan oleh Shinobu sendiri karena itu memang benar, bukankah membawa istri juga tiga anak dalam perjalanan bisnis akan cukup mengganggu?
Terlebih jika anak mereka sampai rewel di sana, akan sangat tidak mengenakan.
Tanjiro memang sudah bisa diberitahukan, namun sepasang bayi kembar mereka sama sekali belum peduli apapun jika sedang datang waktu rewel.
Karena itu sejak tiga hari lalu, Tomioka Giyuu berangkat sendiri meninggalkan rumah setelah dibujuk oleh sang istri agar mau meninggalkan mereka, dan mempercayakan segala hal kepada dirinya.
Sebelum itu juga Tomioka Giyuu sendiri secara pribadi diam-diam menghubungi Shinazugawa Sanemi — suami Kanae, meminta agar lelaki bersurai perak dengan pembawaan menyeramkan tersebut mau untuk menyempatkan mengecek keadaan rumahnya kala malam tiba sebelum tidur dan memberi kabar kepadanya, untung saja Sanemi selalu bisa diajak kerja sama untuk hal seperti itu sehingga suami dari Shinobu bisa merasa sedikit tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimetsu No Yaiba : Ken to Oni no Saikai
FanfictionHari dimana ketajaman itu kembali untuk beradu dengan leher para makhluk tanpa belas kasih. ©cover | @robosquat fanfiction by tomikousama