Jangan lupa vote, komen dan krisan yaps. Sehat-sehat kalian.
🌻SELAMAT MEMBACA🌻
Keesokan harinya setelah melaksanakan ibadah sholat subuh berjamaah, Dhira memilih untuk joging pagi ini. Ini adalah hari kamis, yang biasanya Dhira masih bersiap-siap berangkat sekolah kini tidak lagi. Selama empat hari kedepan dia diam di rumah dan menghabiskan waktu bersama keluarganya. Cuaca di pagi hari sangatlah sejuk apalagi pemandangan di kota Bandung sangat indah dan asri. Siang ini dia dan ummi akan pergi berbelanja untuk kebutuhan Dhira selama di pesantren, karena kemarin mereka batal untuk berbelanja. Di karenakan Dhira berulah di sekolah, sangat tidak baik ya kawan.
Setelah selesai memakai sepatu, terlebih dahulu Dhira izin kepada ummi dan abah. Dirinya akan joging ke taman kota, biasanya di taman kota selalu banyak yang datang pagi ini untuk berolahraga. Baik dari kalangan remaja, orang tua dan anak-anak. Pagi ini Dhira menikmati segarnya udara, sesekali ia melihat pemandangan di sekitar perkotaan.
Senyumnya mengembang saat melihat seekor kucing anggora berwarna putih, kucing itu sedang diam di dekat pohon. Dhira bisa di bilang pencinta kucing, jadi saat melihat kucing matanya pasti berbinar. Ia langsung menghampiri kucing tersebut, dia menjongkokan badannya sambil mengelus kucing itu dengan penuh kelembutan.
"Hallo kucing, kucing lagi ngapain di sini? Ututu kasian kucing pasti tersesat ya..."
"Tenang aja kucing gak perlu khawatir, karena di sini ini ada Dhira yang cantik, imut dan lucu menemani kucing di sini..."
Ehem
Suara deheman dari seseorang membuat membalikan arah, seorang pria bertubuh kekar, berkulit putih dan memakai gamis putih menghampiri Dhira. Dhira diam termenung saat melihat pria itu, ntah mengapa saat melihat penampilan pria itu membuat hati Dhira berdebar lebih kencang. Di zaman sekarang jarang sekali ada yang memakai baju koko maupun gamis, kebanyakan sekarang hanya mengikuti outfit yang sedang trend.
"Maa syaa Allah kakanda turun dari mana tuh orang, gila sih cakep bener," batin Dhira.
"Maaf, saya ingin mengambil kucing saya," ujar pria itu.
Dhira masih dalam lamunanya, kucing yang dia gendong adalah kucing milik pria tersebut.
"Oh baik-baik, ini kucingnya," cicit Dhira saat sadar dari lamunannya.
"Terimakasih karena sudah menjaga kucing saya, kalau begitu saya permisi. Assalamualaikum," pamit pria itu dengan ramah.
Dhira memperhatikan kepergian pria itu sampai tak terlihat.
"Buset sih sekalinya suka sama seseorang di jalan pasti gak bakal ketemu lagi."
Bener gak gais?
Gadis itu sudah selesai joging karena merasa lelah dan gerah Dhira memilih untuk istirahat sejenak. Beberapa menit kemudian dia memutuskan untuk pulang ke rumah karena sang mentari sudah mulai terasa panas. Sebelum pulang dirinya membeli makanan untuk di makan di rumah, ada banyak pedagang kaki lima di sini. Bisa di bilang hobby Dhira adalah makan.
Waktu menunjukan pukul 10.20 wib Dhira memilih untuk membeli seblak di sana, karena ini sudah siang kedua orang tuanya tidak akan melarang dirinya memakan pedas. Untung saja antrian tidak terlalu padat, dirinya langsung memesan seblak ke pedagang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Naadhira [TAMAT✅]
Teen FictionJika memang takdirnya akan selalu ada jalan untuk selalu menemukanmu, terkadang takdir tak sesuai yang di harapkan. Namun yakinlah bahwa skenario yang Allah rancang lebih baik di banding dengan rencana manusia.