Alhamdulillah makasih banyak guys udah mau baca ke ceritaku, oiya jangan lupa vote, komen dan follow akun aku ya.
🌻SELAMAT MEMBACA🌻
Akhir-akhir ini Dhira merasa sangat sulit sekali untuk tidur, mungkin karena dirinya belum terbiasa di pesantren. Sesuai perkataan Farida sebelum tidur, Dhira mencoba untuk memejamkan matanya dan akhirnya dia terlelap ke alam mimpi. Beradaptasi dengan lingkungan baru memang agak sulit, yang dengan terpaksa harus Dhira biasakan mulai dari sekarang. Apalagi dirinya kini akan tinggal di pesantren, dimana penuh aturan dan sangat ketat pengawasannya yang membuat dirinya harus disiplin setiap waktu.
Di kobong keempat gadis itu masih terlelap dalam tidurnya, hari ini begitu melelahkan sehingga membuat tidur mereka menjadi nyenyak. Tak terasa juga waktu menunjukan pukul 14.20 wib Farida bangun sambil mengucek matanya sambil melirik ke arah jam. Dia bangun dari tempat tidurnya dan membangunkan ketiga temannya itu, mereka harus segera mandi dan bersiap-siap ke mesjid untuk melaksanakan sholat ashar berjamaah.
"La, Imah, Dhira ayo cepet bangun. Udah jam setengah tiga nih kita harus bergegas mandi," titah Farida, jujur saja dirinya pun masih sangat mengantuk.
Mendengar suara Farida, Laila dan Fatimah membuka matanya dan melihat ke arah jam. Tetapi tidak dengan Dhira, gadis itu sangat nyenyak sekali tidur. Apa dirinya kecapean? Sehingga suara Farida pun tak mempan untuk membangunkannya.
Eunghhh
"Udah jam setengah tiga lagi aja," Laila menggeliat mereganggkan sarafnya yang pegal.
"Duh kita harus buru-buru mandi, kalau nggak bisa-bisa ngantri kaya antrian sembako nih," lanjutnya.
Fatimah melirik ke arah Dhira, gadis itu masih tidur. Dia menggoyangkan lengan Dhira, namun nihil gadis itu tak kunjung bangun. Sudah di bangunkan berkali-kali tetap saja tidak bangun, karena waktu sebentar lagi akan menjelang sholat ashar. Fatimah kesal dan menyuruh kedua temannya itu untuk duluan saja. Karena percuma juga membangunkan Dhira, yang ada nanti mereka akan terlambat dan di hukum.
"Udahlah sebaiknya kita duluan aja, biarin si kebo itu disini biar di hukum dan tahu rasa," murka Fatimah.
"Jangan gitu atuh, kasian Dhira nanti dia kena hukuman," lirih Laila.
"Kamu gak boleh egois, Dhira itu temen kita dan sudah menjadi tugas kita untuk saling membantu," ujar Farida.
"Kalian lihat aja sendiri, gak bangun-bangun. Ntah dengan cara apa lagi dia bisa bangun, udahlah ayo kita mandi emangnya kalian mau di hukum?"
Dengan terpaksa mereka bertiga meninggalkan Dhira yang masih tidur, meski Farida tidak tega jika sahabatnya itu di hukum tapi harus bagaimana lagi rasanya sangat sulit membangunkan Dhira.
Suara adzan berkumandang dan terdengar di seluruh penjuru pesantren, semua orang yang ada di sana pergi untuk ke mesjid. Namun berbeda dengan Dhira, karena mendengar adzan gadis itu langsung bangun dari tidurnya.
Eunghhhh
Tubuh mungilnya menggeliat di tempat tidur, sambil mengumpulkan semua kesadarannya dan langsung melirik ke arah jam. Matanya terbelak saat melihat jam sudah menunjukan pukul 14.51 wib. Dengan keadaan ngantuk sekaligus kaget dia langsung bangkit dari tidurnya dan bergegas untuk mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Naadhira [TAMAT✅]
Novela JuvenilJika memang takdirnya akan selalu ada jalan untuk selalu menemukanmu, terkadang takdir tak sesuai yang di harapkan. Namun yakinlah bahwa skenario yang Allah rancang lebih baik di banding dengan rencana manusia.