🌻SELAMAT MEMBACA🌻
Pukul 03.00 wib seluruh santri dan santriwati di wajibkan bangun di jam itu, karena seluruh santri dan santriwati akan melaksanakan sholat tahajud berjamaah di mesjid, sambil menunggu datangnya waktu subuh. Tetapi kebanyakan dari mereka lebih memilih untuk ke asrama, karena mereka akan melakukan ritual mandi.
Di pesantren berbeda dengan di rumah, di sini mandi pun harus antri. Kalo tidak bangun tepat waktu pasti akan kesiangan dan kena hukuman. Farida, Laila, Fatimah dan Dhira mereka sudah kembali dari mesjid. Kini keempat gadis itu akan pergi ke kamar mandi.
"Ribet banget, cuma mandi doang harus antri," ketus Dhira.
Sudah 10 menit mereka menunggu antrian.
"Heh sabar dong, namanya juga banyak orang. Kamu pikir ini kamar mandi milik nenek moyang," ujar Fatimah.
"Udah-udah, kalian gak di asrama gak dimana-mana. Bertengkar terus, malu tuh di liatin orang," tegur Laila.
Sebagian santriwati sudah keluar dan selesai mandi, keempat gadis itu langsung masuk ke kamar mandi yang kosong. Di sini santri maupun santriwati tidak boleh mandi terlalu lama, karena orang masih banyak dan bisa jadi terlambat sholat subuh.
Tak lama kemudian mereka sudah keluar dari kamar mandi, tetapi mereka sudah memakai seragam gamis dan memiliki wudhu. Tetapi beda dengan Dhira gadis itu tak kunjung keluar juga dari kamar mandi.
Farida menghampiri kamar manfi yang Dhira masuki, kemudian ia mengetuk pintu.
Tok
Tok
Tok
"Dhira, kamu lagi ngapain di sana? Ayo cepetan keluar, di luar ngantri nih," ujar Farida.
Sementara Dhira kebingungan sekarang, dia melihat ke arah cermin. Kali ini dia harus memakai gamis, bahkan seterusnya. Dirinya sungguh tidak percaya diri.
"Bentar Da, gue keluar nih."
Ceklek
Dhira ragu untuk keluar, ketiga cewek yang kini bersamanya menatapnya kagum. Karena Dhira sangat cantik memakai pakaian syar'i, membuat santriwati yang lewat langsung melirik kagum. Karena malu menjadi bahan tontonan Dhira bersembunyi di belakang Farida. Farida pun sama tak kalah kagetnya saat melihat sahabat masa kecilnya memakai gamis, sangat pangling.
"Dhira ngapain ih ngumpet-ngumpet," kekeh Laila.
"Maa syaa Allah pangling aku liat kamu Ra, nambah cantik," puji Farida.
"Ah lo jangan begitu, gue malu," cicit Dhira.
"Lama banget sih kamu, ayo buruan kita ke mesjid!" ujar Fatimah ketus.
Jarak antara kamar mandi dan asrama memang di bilang lumayan jauh, bahkan kamar mandi hampir dekat dengan mesjid. Masjid saat kini di penuhi oleh ratusan para santri, ada sebagian dari santriwati yang baru saja datang.
Dhira melirik ke arah mesjid, terlihat dari kejauhan Gus Akbar yang kini melihat ke arahnya. Wajahnya basah karena dirinya baru selesai berwudhu, Dhira langsung salah tingkah di perhatikan oleh Gus Akbar. Kemudian Gus Akbar langsung pergi ke dalam mesjid, Farida heran kenapa Dhira melirik ke arah mesjid.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Cinta Naadhira [TAMAT✅]
Teen FictionJika memang takdirnya akan selalu ada jalan untuk selalu menemukanmu, terkadang takdir tak sesuai yang di harapkan. Namun yakinlah bahwa skenario yang Allah rancang lebih baik di banding dengan rencana manusia.