DUA PULUH TIGA🌻

686 47 0
                                    

🌻SELAMAT MEMBACA🌻

Terlihat seorang gadis cantik kini sedang di rias oleh para MUA, polesan make up sederhana dan juga simple membuat wajahnya semakin cantik. Baju gaun pernikahan syar'i berwarna putih terlihat indah dan elegan, sangat cocok di pakai oleh Dhira. Di luar sana semua orang sedang mempersiapkan diri karena sebentar lagi ijab qobul akan segera di mulai. Di temani ummi dan Ning Syarifah, sekujur tubuhnya gemetar sekarang. Dia tidak menyangka bahwa hari ini dia akan melepas masa lajang dan akan berstatus menjadi seorang istri, istri gurunya sendiri.

Beberapa menit kemudian Dhira sudah selesai di dandani, sebelum ijab qobul belum di laksanakan Dhira di suruh menunggu di kamar dan di izinkan keluar jika ijab qobul sudah di ucapkan.

"Ummi, Dhira gemeteran ummi."

"Tenang sayang, gak kerasa anak ummi sudah mau menikah lagi, padahal baru kemarin masih anak kecilnya ummi."

"Ijab Qobul akan segera di laksanakan," ujar Gus Akbar.

Dhira melirik ke arah Gus Akbar, rupanya selama ini dia tahu semuanya hanya saja dia berpura-pura tidak tahu. Gus Akbar melirik ke arah Dhira dengan tatapan yang meledek, karena dirinya tahu bahwa gadis itu sedang tegang sekarang.

Sementara mempelai pria sudah siap di kursi pelaminan di temani oleh abah Dhira dan abahnya, sambil menunggu penghulu. Penghulu baru saja tiba dan semuanya bersiap, karena sebentar lagi akan di ucapkan.

"Bagaimana, apakah anda siap saudara Ibnu?" tanya penghulu.

Gus Ibnu menghela nafas dan mengangguk.

"Baiklah, kalau begitu kita akan mulai ijab qobulnya."

Tangan Gus Ibnu dan Abah sudah saling bersalaman di atas meja, tinggal menunggu ucapan ijab qobul yang keluar dari mulut Gus Ibnu.

"Bismillah, qobiltu nikahaha watazwijaha alal mahril madzkuur wa radhitu bihi wallahu waliyut taufiq."

Sah.

"Alhamdulillah sekarang kalian sudah resmi menjadi pasangan suami istri, mangga panggilkan mempelai wanitanya."

Akhirnya Ibnu dan Dhira sudah resmi menjadi sepasang suami istri.

Dhira yang mendengar itu langsung mengeluarkan air matanya, air mata kebahagiaan. Sebab saat ini dia sudah resmi menjadi istri Ibnu dan Ibnu resmi menjadi suaminya. Semua pasang mata langsung melihat ke arah Dhira, semua terpana saat melihat kecantikan Dhira. Ia berjalan ber iringan dengan Ning Syarifah, gadis itu tersenyum hangat ke arah suaminya itu. Ibnu akhirnya bisa bernafas lega, ijab qobul sudah di ucapkan.

Gus Ibnu bangkit dari duduknya dan langsung meraih tangan istrinya, Dhira.

Dhira mencium punggung tangan Gus Ibnu, Dhira kaget saat merasakan tangan Gus Ibnu meletakan tangannya di ubun-ubun Dhira seraya membaca doa.

Acara sudah berlangsung dengan lancar, seluruh tamu undangan sudah pulang meskipun hanya mengundang kekuarga dan kerabat terdekat saja. 

Degub jantung Dhira kini berdebar dengan kencang tak bisa di atur, ia menyiungkan senyum manisnya kepada semua orang yang berada di sana.

‎بَارَكَ اللَّهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ

Barakallahu laka wabaraka ‘alaika wajama’a bainakuma fi khair

Takdir Cinta Naadhira [TAMAT✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang