4. DELETE

121 30 27
                                    

Bukannya membantu, Joel malah tertawa karena Yujin kelihatan begitu kaget

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukannya membantu, Joel malah tertawa karena Yujin kelihatan begitu kaget. Setelah puas tertawaa, laki-laki jangkung itu bangkit untuk memesan air mineral. Ia menyodorkan air tersebut pada Yujin yang masih sibuk berdeham.

"Sekaget itu lo denger Jenna tunangan. Jangan-jangan lo pernah suka sama Jenna?" Joel tersenyum meledek.

Yujin menerima air mineral kemasan itu dan segera meminumnya hingga habis. Air mineral itu cukup membantu melegakan tenggorokannya. "Ya, masa lo nggak kaget? Seorang Jennaya bisa tunangan? Wah, gue prihatin banget sama calon suaminya. Ternyata ada yang mau juga sama cewek barbar itu."

Joel menyeringai. "Kayaknya kalimat lo perlu dikoreksi. Siapa yang nggak mau sama Jenna? Dia cantik, baik, ceria, belom lagi sekarang kerjaannya bagus."

Yujin mengerutkan dari. Ia menatap Joel lekat-lekat. Raut wajahnya terkesan serius. "Lo sebenernya suka sama kakak gue apa sama Jenna?"

"Pengen banget lo jadi ipar gue?" Joel tertawa sampai bertepuk tangan karena kegirangan.

Yujin tidak menjawab. Laki-laki bermata sipit itu malah menatap Joel sinis.

"Dari zaman SMA, Jenna udah populer kali. Lo aja yang nggak nyadar. Kakak tingkat, temen sekelas, sampe adek tingkat juga banyak yang deketin dia." Joel bercerita sambil memandang ke arah lain. Suaranya semakin pelan ketika kalimatnya hampir selesai. 

"Perasaan pas SMA dia nggak pernah pacaran. Jenna anti banget sama pacaran." Melihat Joel yang tidak memperhatikannya, Yujin jadi melihat ke arah yang sama. 

Seorang wanita dengan blus putih dan rok mini memasuki kafe. Blus putih tipis yang membalut tubuh wanita itu tidak mampu menutupi warna bra yang digunakan. Sepatu bot hitam yang digunakannya menambah kesan kuat. Mekap yang digunakan membuatnya lebih berkarisma.

Joel mulai panik ketika wanita itu semakin dekat dengan meja mereka.

"Oh, hai." Wanita itu berhenti tepat di meja mereka.

"Hai." Joel menjawab pelan dan menatap Yujin sambil berusaha menyampaikan pertanyaannya dengan tatapan mata. 

"Akhirnya, kamu balik lagi. Untuk berapa lama?" Wanita itu menarik kursi dan duduk bersama mereka.

"Nggak ada urusannya sama lo!" Yujin menjawab dingin. "Ayo, cabut." 

Tanpa menunggu lama, Joel langsung bangkit berdiri. Yujin mengambil ponselnya di atas meja dan segera beranjak dari sana. Namun, langkahnya berhenti karena lengannya ditahan oleh wanita tadi.

"Urusan kita belum selesai." Wanita itu bangkit berdiri.

Yujin menghempaskan tangannya dengan kasar. "Nggak ada lagi kita. Urusan gue sama lo sudah selesai satu tahun lalu. Gue sudah punya pacar di Jepang."

Kata-kata Yujin membuat wanita itu terduduk. Tanpa peduli, Yujin langsung meninggalkan wanita itu. Gerakannya diikuti Joel dengan sigap.

Begitu mereka berdua masuk ke mobil, Joel langsung mengembuskan napas lega. "Itu cewek beneran Carissa?"

CTRL + Z ✓ (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang