33. CTRL + W

74 21 13
                                    

Hidup dalam rumah yang sama tanpa bicara, hampir membuat Yujin frustrasi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hidup dalam rumah yang sama tanpa bicara, hampir membuat Yujin frustrasi. Setelah kedatangan Mina, Jenna tidak lagi bicara dengannya. Wanita itu benar-benar memutus komunikasi mereka. Namun, wanita itu tetap pulang ke rumah, seperti tidak ada yang terjadi.

Yujin sampai tidak habis pikir karena Jenna bisa berbicara manis pada Saka, tetapi begitu melihatnya, wajah wanita itu berubah datar.

Yujin masih memijit pelipisnya ketika ponselnya berdering. Ia langsung mengangkat panggilan itu dalam sekali usap.

"Malam ini, lo harus makan di rumah. Gue mau ngenalin seseorang. Ayah sama Bundanya Jenna juga bakalan datang."

Yujin memutar bola mata malas. Ia paling tidak suka acara makan malam keluarga yang diatur. Terlebih lagi, kondisi hubungannya dengan Jenna sedang tidak baik-baik saja. "Gue ada janji sama temen gue."

"Nggak ada penolakan! Lo wajib datang ke rumah malam ini, kalau nggak mau gue pecat jadi adik." Gia berseru penuh emosi.

Mendengar kalimat itu Yujin batal buka suara, padahal hari ini ia punya janji makan malam dengan Mina. Sebenarnya tidak bisa dibilang janji karena sejak kedatangan Mina, Yujin memang selalu makan malam bersama dengan wanita itu.

"Lo langsung ke rumah aja, soalnya Jenna mau nemenin gue dulu nyari kue."

"Lo nggak mau ngenalin anak band itu, 'kan? Lo tahu sendiri Papi anti banget sama anak band."

Gia berdecak. "Ya, suka-suka gue, dong. Mau anak band, kek, mau anak konglomerat, kek. Kok, lo ngatur!"

"Idih. Gue, kan, cuma ngingetin. Papi sama Mami benci banget, tuh, sama anak band, gara-gara kak Friska yang ditinggalin sama suaminya yang selingkuh."

"Iya, gue tahu. Udah, lo tenang aja. Lo tinggal datang, terus nanti kenalan sama calon gue."

Sambungan telepon terputus. Yujin hampir mengumpat karena Gia memutus sambungan tiba-tiba. Namun, Yujin malah terpikir hal lain.

Saat itu juga, pria berkemeja biru itu langsung menelpon Joel. Saat ini, Yujin patut menyematkan kata darurat pada berita yang akan ia sampaikan.

“Lo di mana sekarang?”

Tumben banget, lo nanya gue di mana. Perasaan sejak Mina ada di sini, gue udah terlupakan, nih.”

"Kalau lo lagi berdiri, gue minta tolong, sekarang cari tempat duduk yang bisa bikin lo cukup nyaman."

"Kenapa gue jadi takut, ya?"

Yujin mondar-mandir. “Lo udah duduk? Oke, gue harap, lo nggak terlalu kaget. Nanti malem, Gia mau ngenalin cowok ke keluarga gue. Sebagai sahabat yang baik, gue harus ngasih tahu ini ke lo, sebelum lo tahu dari orang lain." Yujin sempat menjeda kalimatnya dan menanti respons Joel. Namun, yang ia dapat hanya sunyi. "Kalau lo butuh gue buat minum, setelah acara nanti, gue bakal siapin waktu buat lo."

CTRL + Z ✓ (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang