29. CTRL + TAB

85 26 45
                                    

Yujin menghabiskan waktu hampir semalaman hanya untuk duduk diam di ayunan belakang rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yujin menghabiskan waktu hampir semalaman hanya untuk duduk diam di ayunan belakang rumah. Peristiwa menangisnya Jenna masih mengganggu pikirannya. Sebenarnya, Yujin tahu kalau istrinya baru bertemu dengan sang mantan.

Sepuluh menit sebelum Jenna muncul di lobi, Yujin sudah tiba dan ia berdiri di depan mobilnya yang terparkir. Pria bermata sipit itu sempat tertawa ketika melihat Jenna berjalan sambil mengentak-entakkan kaki. Ia juga sudah melambai dengan penuh semangat ketika istrinya keluar dari gedung tersebut, tetapi senyuman di wajahnya langsung lenyap ketika melihat seorang pria nyaris memeluk Jenna.

Yujin hampir melonjak dari tempatnya, tetapi kemudian ia sadar kalau pria yang berdiri di samping Jenna adalah pria yang sama dengan foto yang ia lihat sebelumnya.

Ekspresi yang ditunjukkan Jenna membuat Yujin semakin penasaran, tetapi ia merasa tidak seharusnya mengikuti untuk mendengar percakapan mereka. Akhirnya, ia masuk ke mobil dan menunggu di sana hingga Jenna meneleponnya.

Setelah lelah berpikir, akhirnya Yujin menelpon Gia. Panggilan itu diangkat bahkan sebelum bunyi dering pertama.

"Kebetulan banget lo nelpon. Barusan gue menelepon buat curhat."

Yujin bisa mendengar helaan napas saudarinya. Setelah mendengar suara Gia yang serius, Yujin menunda pertanyaannya. "Tumben banget lo curhat sama gue."

"Lo bisa nggak, sih, dengerin gue dulu, baru komentar? "

"Nggak bisa." Yujin terkekeh.

"Terserah!" Gia membalas sebal.

Pria yang mengenakan kaus hitam itu tertawa karena mendengar Gia hampir menyerah untuk mendebat. "Oke. Gue dengerin."

"Jadi, gue punya temen, nah, dia ini punya sahabat. Mereka udah sahabatan sekitar 20 tahunan, gitu."

Yujin menyimak penjelasan Gia, tetapi sebuah kesimpulan sudah muncul di kepalanya.

"Nah, si cowok ini suka sama temen gue dan udah nyatain perasaan puluhan kali, tapi temen gue ini cuma nganggep dia sebagai adik."

Bingo. Dugaan Yujin benar. Gia sedang membicarakan tentang Joel.

"Dari yang gue tahu, si cowok ini belum pernah pacaran sebelumnya. Sedangkan temen gue yang cewek itu selalu punya pacar. Tiba-tiba aja si cowok punya pacar. Menurut lo, wajar nggak kalau temen gue cemburu? Ya, secara, itu cowok udah suka sama temen gue puluhan tahun, terus tiba-tiba dia putar haluan, gitu."

"Menurut gue wajar-wajar aja." Yujin mati-matian menahan tawa.

"Iya, wajar, 'kan?"

"Wajar banget. Terus masalahnya di mana?"

Gia kembali menghela napas. "Masalahnya, temen gue itu uring-uringan sampai mabuk dan nggak sengaja tidur di rumah cowok tadi. Ya, temen gue, sih, udah biasa-biasa aja, gitu. Dia, tuh, kayak kepikiran. Masa iya, sih, si cowok itu udah beneran move on?"

CTRL + Z ✓ (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang