22. ENTER

76 25 17
                                    

Tadinya, Yujin berniat untuk bersiap ke gereja, tetapi begitu tiba di kamar, perhatiannya malah tertuju pada sebungkus besar permen jelly berwarna merah muda yang berada di tepi ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tadinya, Yujin berniat untuk bersiap ke gereja, tetapi begitu tiba di kamar, perhatiannya malah tertuju pada sebungkus besar permen jelly berwarna merah muda yang berada di tepi ranjangnya. Yujin mengambil bungkus permen itu, lalu menggenggamnya dengan erat. Lembar foto yang baru ia letakkan di nakas serta sebungkus permen jelly membawa ingatan lamanya kembali.

"Jin Tomang!" Gadis yang mengenakan seragam putih abu-abu itu memukul lengan Yujin.

Yujin mendengkus. "Bisa nggak, nggak pakai mukul? Kebiasaan."

Bukannya merasa bersalah, gadis berlesung pipi itu malah cengar-cengir. "Jadi, dapet cokelat berapa banyak, nih?"

"Sudah gue duga, lo pasti ke sini buat malak, 'kan?" Yujin cemberut, tetapi ia tetap membuka tasnya. Tas selempang berwarna hitam itu sudah dipenuhi dengan cokelat batangan.

"Bukan malak, ini barter." Jenna mengeluarkan segenggam permen jelly berwarna merah muda dari sakunya. "Hitung dulu cokelatnya!"

"Lo udah malak, nyusahin gue juga." Yujin mengeluarkan cokelat dari tasnya sambil berhitung. "Cokelatnya ada tujuh belas."

Jenna menghitung permen jelly yang ia bawa. Kemudian, ia kembali merogoh saku lainnya untuk mengambil beberapa permen jelly hingga jumlahnya mencapai tujuh belas buah.

"Gue heran sama sistem barter kalian." Laki-laki jangkung yang sedari tadi hanya melihat sambil duduk di samping Yujin, menggeleng sebelum menopang dagunya.

"Makanya, kalau pelajaran sejarah, tuh, jangan tidur! Yang namanya barter itu sesuai dengan kesepakatan. Jadi, kalau lo nggak ikutan barter di sini, nggak usah banyak komentar." Jenna merepet panjang sambil menggeser permen jelly yang ada di atas meja untuk lebih dekat dengan Yujin.

Gadis berambut panjang terikat itu memeluk tujuh belas batang cokelat dengan wajah yang sangat ceria.

"Ini namanya perampokan, bukan barter." Joel menghela napas dan memutar bola matanya malas.

"Kenapa, sih, lo sensi banget? Valentine ini enggak ada yang ngasih cokelat, ya?"

Yujin mengetuk meja, lalu menatap Jenna sambil menyeringai. "Lo sendiri enggak ngaca. Emang ada yang ngasih lo cokelat?"

Jenna mengangkat satu batang cokelat dan menujuk Yujin. "Gue nggak butuh orang lain ngasih cokelat, selama ada Jin Tomang kesayangan yang bakal nyetok cokelat banyak-banyak buat gue."

Jenna berlalu sambil berjingkrak. Tidak lupa ia meninggalkan sebungkus permen jelly untuk Joel.

Joel mengangkat permen jelly tersebut dengan menjepit ujung bungkusnya. Seolah-olah permen tersebut adalah benda yang menjijikan. "Bisa-bisanya lo menyerahkan semua cokelat yang lo dapat dari fans lo, ke cewek aneh itu. Terus ditukar sama jelly 500-an kayak gini."

CTRL + Z ✓ (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang