"Selamat pagi menjelang siang kak Sivii."Sapa Ayra ramah menampilkan deretan giginya.
Sivi yang masih sibuk membersihkan meja menoleh ke sumber suara."Udah lama nggak mampir Ay--"
"Tumben pagi-pagi udah kesini nggak sekolah?"Tanya Sivi heran, bagaimana tidak gadis itu datang pagi-pagi sekali bahkan mereka saja belum buka.
Ayra cengengesan menampilkan deretan giginya."Hehehe mumpung ada waktu luang kak."Balasnya asal.
"Bolos lagi? Kapan mau pintar Ay."Cibir Sivi.
Lagi-lagi Ayra hanya terseyum."Gapapa ga pintar kak yang penting cantik--"
"Ohh iya kak Ayra mau pesan nasi kotak dong 20---"
"Ehh enggak 30 aja deh."Putusnya akhirnya.
"Kami nggak jualan nasi kotak."Canda Sivi.
Ayra mengangguk-angguk."Yaudah apa aja deh kak, yang penting pake kotak."
"Nanti agak sorean Ayra jemput yaa kak."Pamitnya.
"Njehh tuan putri."Balas Sivi sembari sedikit membukuk.
Ayra berjalan mundur sambil mengangkat dua jempol tangannya."Bye bye kak Sivi yang cantik tapi nggak cantik-cantik amat."Godanya.
Sivi tersenyum ada ada saja kelakuan gadis itu. Ia tau betul bagaimana hidup gadis itu tapi hebatnya Ayra tetap memilih menjadi orang baik. Seperti bagaimana yang pernah di katakan gadis itu kepadanya.
"Jika kamu tidak bertemu orang baik di dunia ini. Maka jadilah salah satu dari mereka."
"Tetap jadi orang baik ya dek, kamu kuat."Gumam Sivi sambil terus menatap punggung Ayra yang sudah keluar dari caffe.
"Jukiii--"Panggil Ayra lantang.
Yang di panggil celingukan mencari siapa yang memanggilnya.
Ayra melambai-lambaikan tangannya."Jukii-- disini."
Juki tersenyum lalu berlari mendekati Ayra."Kakakk."Soraknya senang.
Ayra mengelus lembut kepala Juki."Tumben pagi-pagi udah keluar?"
"Biar rezekinya nggak di patok ayam kak."Canda Juki.
Ayra tertawa."Bisa aja bocil--"
"Alia mana?"
"Dirumah kak lagi main."Balas Juki.
"Kamu udah sarapan?"
Juki menggeleng."Nanti aja kak sekalian sama makan siang."Balasnya. Bahkan biasanya anak itu hanya makan sekali sehari.
"Lohh kok nanti, nggak baik. Nanti kamu sakit--"
"Sarapan dulu, kalo nggak kamu nggak kakak bolehin pergi."
"Makasih kak."
Ayra mengangguk."Kamu mau apa?"
"Apa aja deh kak."Balas Juki.
"Nasi goreng?"
"Iya kak."
"Nanti sore ajak temen-temen kamu ke taman dekat rumah kamu yaa."
"Kenapa kak?"
"Ada dehh, anak kecil nggak boleh kepo."
Setelah membeli nasi goreng Ayra menyuruh juki untuk pulang sekaligus mengantarkan sarapan Alia. Ayra tau pasti gadis kecil itu juga belum sarapan.
Brukkk.
Juki yang berjalan belum terlalu jauh menoleh ingin melambai kepada Ayra tapi ia terkejut mendapati Ayra terjatuh di pinggir trotoar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Couple
Teen Fiction[Follow me first] Ini kisah tentang Reyhan dan Ayra yang sama-sama saling mencintai tapi dengan cara mereka sendiri. Bagi Ayra, Reyhan merupakan cowok brengsek yang selalu bertingkah konyol dan selalu mengganggunya, dekat dengan gadis lain tanpa mem...
