Ayra berjalan menyusuri koridor sekolahnya sambil bersenandung tidak jelas. Bukan hal yang wajar bagi siswa tunas bangsa melihat Ayra datang sepagi ini alias tidak terlambat.
"Tumben nggak telat Ay."Ejek salah seorang teman sekelas Ayra saat gadis itu memasuki kelasnya.
"Ya enggak dong kan udah ada yang jemput."Balas Ayra.
Sontak seisi kelas Ayra menjadi ricuh."Bisa ae bu bos mentang-mentang ada gebetan baru."Sahut Dimas.
"Kalo lo udah ada yang baru, Reyhan buat gue aja Ay."Ujar Rianti.
"Ayra yang cakep aja di pasang dua apa lagi lo yang burikk."Cibir Dimas.
Ayra terkekeh."Lo abis makan seblak ya Mas?"Tanyanya.
Dimas mengerutkan dahinya tak mengerti."Itu pedesnya masih nempel di mulut lo."Tambah Ayra sontak membuat seisi kelas tertawa.
"Eh Ay, tapi kok lo mirip ya sama Arka?"Tanya Rianti sambil terus memandangi wajah Ayra.
"Kalau mirip tandanya jodoh."Tambah Dimas.
"Jangan ngomongin jodoh kalau lo aja masih jomblo."Cibir Ayra di akhiri kekehan.
"Bangke lo!"Umpat dimas.
"Hallo epribadehhh princes datang."Pekik Bianca yang baru datang dan berdiri di ambang pintu.
Ayra menutup telinganya."Kuping gue sakit anjirr!"Omelnya.
Bianca tersenyum sambil menampilkan deretan giginya."Hehehe ya maap."
Ayra berdiri dari duduknya."Udahlah gue laper,makan dulu."Ujarnya lalu berdiri meninggalkan seisi kelas yang diam menatap punggungnya.
"Anjir tu anak mau kemana?"Tanya Bianca entah kepada siapa.
"Woi Ay! Lo mau kemana? Udah bel ini!"Pekik Bianca.
Dimas yang sedari tadi hanya diam menggeleng-gelengkan kepalanya."Ck. Itu cewek sama cowok sama aja."Gumam Dimas.
Ayra mempercepat langkah kakinya begitu melihat laki-laki yang berjalan di depannya."Monyett--"
"Woi anak setan!
"Idih si bangke, gue kagak di dengerin."Umpat Ayra kesal.
"WOI SAYANG--"
"SAYANGNYA LO BUDEK!"Umpat Ayra lagi.
Untung koridor sudah sepi karena jam pelajaran pertama sudah dimulai beberapa menit yang lalu.
Havi berbalik lalu memutar bola matanya malas."Apa?"
Ayra menyentil lengan laki-laki tersebut."Gue transparan ya?"Sindirnya.
"Apa mau lo?"Tanya Havi to the point.
"Lo."Jawab Ayra.
Lagi-lagi Havi memutar bola matanya malas."Buru, gue lapar mau--"
"Yaudah ayok ke kantin."Potong Ayra.
Havi berdecak kesal."Ck. Lo mau di suruh ngitung lebar lapangan?"
Ayra cengengesan."Heheh."
Havi pergi meninggalkan Ayra begitu saja."Tu bocah kenapa?"Tanya Ayra bingung melihat tingkah aneh sahabatnya itu.
"Eh, Vi tungguin."Pekik Ayra mengejar laki-laki yang meninggalkannya begitu saja.
"Itu wajah lo kenapa?"Tanya Ayra melihat luka di sudut bibir dan pelipis Havi.
"Biasa."Jawab Havi santai.
"Udah di obatin?"
Havi menggeleng."Bego! Kalo luka lo infeksi gimana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Couple
Teen Fiction[Follow me first] Ini kisah tentang Reyhan dan Ayra yang sama-sama saling mencintai tapi dengan cara mereka sendiri. Bagi Ayra, Reyhan merupakan cowok brengsek yang selalu bertingkah konyol dan selalu mengganggunya, dekat dengan gadis lain tanpa mem...