Hari minggu adalah hari yang di tunggu-tunggu oleh kebanyakan orang. Terutama oleh anak sekolah karena hari minggu adalah hari untuk bersantai dan bermalas-malasan. Namun berbeda dengan Ayra dia merasa sangat kesepian rasanya ia ingin kembali ke masa lalu setidaknya ia bisa merasakan sedikit kehangatan.
Ayra duduk di bangku taman, tempat yang sama saat ia melihat Reyhan dan Hani semoga kali ini dia tidak menemukan pemandangan itu lagi.
"Lo ngapain di sini?"Ayra menoleh suara itu tak asing baginya.
Ayra tersenyum kecut dulu dia juga sering ke tempat ini bersama laki-laki yang kini duduk di sampingnya.
"Lo bisu!" Itu bukan pertanyaan tapi lebih tepatnya pernyataan.
"Lo bisa nggak? Nggak usah ganggu gue lagi!" Sahut Ayra menatap lurus ke depan.
Laki-laki itu berdiri lalu menarik tangan Ayra."Ikut gue!"
Ayra berdecak kesal laki-laki ini sungguh sangat pemaksa."Sakit! Aga lo punya telinga nggak sih!"Umpat Ayra.
"Diam lo! Fungsi telinga gue bakalan ilang kalo teriak-teriak terus!"Ujar Agasa.
Mata Ayra berbinar saat melihat penjual es krim di pinggir taman."Gue mau es krim."Rengek Ayra seperti anak kecil seolah melupakan kemarahannya tadi.
Agasa memutar bola matanya malas."Nggak usah macam-macam!"
Ayra mengedip-ngedipkan matanya."Satu macam aja kok."Rengeknya.
Agasa menghela nafasnya kasar lalu menarik tangan Ayra menuju penjual es krim gadis ini bisa membuatnya gila."Ya udah sana beli!"
Agasa menatap Ayra, kenapa gadis itu masih diam disini padahal tadi dia merengek seperti anak kecil meminta di belikan es krim."Lo tunggu apa lagi, sana beli!"Usir Agasa.
Ayra menggadahkan telapak tangannya."Uangnya?"Ujarnya menampilkan senyuman manisnya.
Agasa memutar bola matanya."Ada maunya aja sok manis lo!"Ucapnya memberikan selembar uang berwarna merah kepada Ayra.
"Makasih Agaa sayang!"Pekik Ayra berlari menuju penjual es krim.
Tanpa sadar lengkukan di bibir Agasa terangkat gadis itu memang bisa memperbaiki mood-nya ada-ada saja tingkah lucunya yang bisa membuat Agasa tersenyum.
Andai aja gue nggak nerima tantangan bodoh itu, mungkin sekarang kita nggak bakal sejauh ini! Batin Agasa tersenyum kecut.
"Ga?" Panggil Ayra.
"Woi! Lo kemasukan?"Pekik Ayra melambai-lambaikan tangannya di depan wajah Agasa.
"Agasa Prayoga!" Pekik Ayra tepat di telinga Agasa.
Agasa menutup telinganya, bisa tuli dia jika bersama gadis ini terus."Ck berisik lo! Ayo pergi."
"Mau kemana?"Tanya Ayra.
"Diam! Nggak usah banyak bacot!"
Ayra mengangkat bahunya acuh lalu melanjutkan memakan es krim yang ia beli bahkan di tangan kirinya menenteng satu kantong plastik es krim."Lo gak niat makan itu sendiri kan?"Tanya Agasa.
Ayra mengerucutkan bibirnya."Lo juga nggak mau, ya udah gue makan sendiri lah."Balasnya acuh.
Ayra tersenyum lalu sedikit berlari menyeberangi jalan."Ay lo mau kemana?"Tanya Agasa namun tak di hiraukan Ayra.
"Ay awas mobil!"Pekik Agasa. Agasa mengelus dadanya, terlambat sedetik saja ia tidak tahu bagaimana nasib gadis ini.
"Lo itu yaa!"Agasa menghela nafasnya gadis itu tidak menghiraukannya dan malah berlari menghampiri seorang anak kecil yang membawa karung dan sebuah tongkat kayu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Couple
Fiksi Remaja[Follow me first] Ini kisah tentang Reyhan dan Ayra yang sama-sama saling mencintai tapi dengan cara mereka sendiri. Bagi Ayra, Reyhan merupakan cowok brengsek yang selalu bertingkah konyol dan selalu mengganggunya, dekat dengan gadis lain tanpa mem...