Pintu cafe berdenting pertanda ada orang yang baru saja masuk."Lah penuh Ga, gimana dong gue laper elah!"Umpat Ayra frustasi dengan perutnya yang tidak mau di ajak bekerja sama.
Agasa berdecak."Disana ada temen lo!"Tunjuknya menggunakan dagu.
Mata Ayra berbinar melihat Bianca duduk di sudut ruangan.
"Lo sendiri?"Tanya Ayra duduk di depan Bianca di ikuti Agasa.
Bianca menoleh."Ini nih yang di cariin ternyata malah kelayapan disini."Omelnya.
Ayra mengerutkan dahinya tak mengerti."Maksud lo apa?"Tanyanya.
Bianca memutar bola matanya malas."Ck, diem lo gue mau nelfon Ilham dulu!"
"Hallo, iya apa Bi?"Tanya seseorang dari seberang sana.
"Kamu dimana?"
"Aku sama anak-anak masih disekitar tempat tadi nyari Ayra--"
"Kamu coba terus hubungi Ayra--"
"Nggak usah, kalian pulang aja! Aku tunggu di caffe bunda kamu."Potong Bianca cepat.
"Loh kenapa?"Tanya Ilham terdengar bingung.
"Nggak pa-pa kalian kesini aja!"
"Tapi-"
"Udah kesini aja, Ayra baik-baik aja kok."Balas Bianca lalu menatap Ayra sinis.
"Yaudah aku kesana."
Tuttt..
"Lo dari mana aja?"Semprot Bianca.
"Nggak dari mana-mana, tadi mampir ke jalan yang bener bentar."Balas Ayra santai.
Bianca memutar bola matanya sinis."Anak-anak dari tadi pada nyariin lo bangke!"Umpatnya.
Ayra mengangkat bahunya."Kan gue nggak nyuruh, bukan salah gue dong yaa."Balasnya di akhiri kekehan.
Bianca menghirup nafasnya dalam."Gini nih kalo ngomong sama orang yang nggak punya otak!"
Ayra melebarkan matanya terkejut."Oh iya lupa otak gue ketinggalan di kamar mandi--"
"Nanti kalo ada orang nanya lo punya otak gak? Gue jawab apa dong?"Tanyanya entah kepada siapa.
Agasa menggeleng-gelengkan kepalanya mendengarkan percakapan kedua gadis di depannya itu."Laper lo bisa hilang yaa dengan ngebacot gitu?"Sinisnya.
Ayra cengengesan menampilkan deretan giginya."Sensian amat lo sama gue, lembut dikit napa biar gue makin sayang."Ujarnya di akhiri kekehan.
Agasa memutar bola matanya malas."Cepet urusan gue-"
"Iya-iya urusan lo bukan cuman gue doang!"Potong Ayra seakan tahu apa yang akan di katakan oleh laki-laki itu.
"Lo mau makan apa? Biar sekalian gue pesenin."Tawar Ayra.
Agasa menggeleng."Gue nggak lapar."
Ayra mengangguk."Oke."Jawabnya pergi begitu saja.
"Bi."Bianca menoleh saat ada yang memanggilnya.
"Lo ngapain nyuruh kita balik? Ayra kan belum--"
"Dia baik-baik aja."Ujar Bianca memotong ucapan Andre lalu menoleh kepada Ayra yang masih berada di kasir.
"Lah itu bocah malah ketawa-ketiwi di sono."Omel Havi.
"Lo ngapain disini?!"Kali ini Reyhan yang bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Couple
Roman pour Adolescents[Follow me first] Ini kisah tentang Reyhan dan Ayra yang sama-sama saling mencintai tapi dengan cara mereka sendiri. Bagi Ayra, Reyhan merupakan cowok brengsek yang selalu bertingkah konyol dan selalu mengganggunya, dekat dengan gadis lain tanpa mem...