Sambil terus berlari Ayra sesekali melihat jam tangan yang menunjukkan pukul tujuh lewat tiga belas menit. Berarti dua menit lagi gerbang akan di tutup! Ayra sengaja memilih pergi sekolah dengan berlari karena jika sudah jam segini angkot tidak akan ada yang lewat. Ayra pun mengerahkan seluruh tenaganya untuk mencapai sekolah yang sudah terlihat di depan matanya."Hsss, pak tunggu jangan di tutup!"Jerit Ayra saat satpam dengan mudahnya menutup gerbang tanpa memperdulikan jeritan Ayra. Jika sudah begini bagaimana lagi? Ayra berjongkok lalu mengatur nafasnya.
"Reyhan Alderic Aditama!" Suara pak Ridwan menggelegar membuat siswa-siswi yang tengah berolahraga menutup telinganya.
"Dan kamu Ayra!"Sambungnya.
"Jangan marah-marah pak nanti cepat tua! Ehh saya lupa bapakkan sudah tua, masih nunggu kan pak?" Sahut Reyhan.
Pak Ridwan mengerutkan dahinya."Nunggu apa?"Ujarnya.
"Nunggu di jemput malaikat izrail." Balas Reyhan di akhiri kekehan.
"Kamu ini! Sekarang kalian berdua pel semua toilet dan koridor yang ada di sekolah ini!" Tegas Pak Ridwan.
"Tapi kan pak--"
"Tidak ada tapi-tapian.Sekarang juga!"
Ayra menatap Reyhan tajam."Ini gara-gara lo!"Ujarnya berlalu meninggalkan Reyhan.
"Kok gue yang di salahin? Ay tungguin!"Pekik Reyhan.
Pak Ridwan guru Olahraga yang sekaligus menjabat sebagai wakil kesiswaan itu sudah jengah dengan perilaku kedua muridnya ini.
Reyhan menyamakan langkahnya dengan Ayra."Lo kalo marah jalannya suka kayak kereta api!" Ujarnya di akhiri kekehan.
"Diam lo!" Sentak Ayra.
"Masuk!" Suruh Ayra menunjuk gudang menggunakan dagunya.
Reyhan tersenyum geli."Ngapain lo ngajak gue ke gudang? Lo pasti mau macem-macem yaa!"Godanya.
Ayra mencubit perut Reyhan."Ambil ember sama kain pel.Ogah banget gue macem-macemin lo!"Balasnya sengit.
Ayra menghembuskan nafasnya kasar, laki-laki itu bukannya membantu malah duduk manis sambil memainkan ponselnya."Rey!" Panggilnya.
Reyhan mengangkat kepalanya lalu menaikan satu alisnya seolah bertanya 'apa?'
"Bantuin bangke! Kapan mau selesainya kalo lo malah asik main hp!" Sinis Ayra.
Reyhan tersenyum geli."Nggak pa-pa, biar kita lebih lama berduannya."Ujarnya di akhiri kekehan.
"Berduaan?Lo sama hp iya!"Balas Ayra sengit.
"Jadi ceritanya lo cemburu sama hp gue?"Goda Reyhan.
Ayra mengerucutka bibirnya."Najis! Lagian ini semua gara-gara lo!" Umpatnya.
Reyhan menyatukan alisnya."Kok salah gue? Yaa salah lo lah, siapa suruh lo telat!"Balas Reyhan tak terima.
"Serah lo!" Ujar Ayra pasrah, perkerjaannya tidak akan selesai jika ia terus menanggapi laki-laki ini.
Reyhan tersenyum menang lalu kembali memainkan game online di layar ponselnya.
Ayra menyeka keringat yang bercucuran di wajahnya. Kepalanya terasa pusing dia telah membersihkan semua koridor sekolah dan sekarang toilet.Sedangkan Reyhan? Laki-laki itu sibuk dengan ponselnya. Disaat hendak melanjutkan langkahnya menuju koridor pemandangan Ayra kabur, semua jadi terlihat berputar.
Reyhan mengerutkan dahinya, apa yang di lakukan gadis itu di pintu toilet."Woi kampret lo ngapain tidur disini?"Ujarnya menggoyang-goyangkan tubuh Ayra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy Couple
Teen Fiction[Follow me first] Ini kisah tentang Reyhan dan Ayra yang sama-sama saling mencintai tapi dengan cara mereka sendiri. Bagi Ayra, Reyhan merupakan cowok brengsek yang selalu bertingkah konyol dan selalu mengganggunya, dekat dengan gadis lain tanpa mem...