bab 11

24.6K 1.2K 22
                                    

Haiii
Kembali lagi dengan Cherly yang cantik dan baik

Happy reading

Semoga suka dengan part ini dan maaf kalo banyak typo



Cherly menatap lurus hamparan air laut yang tampak bergerak cukup cepat karena ombak. Suasana yang begitu sunyi kini membuatnya begitu tenang dan itu yang begitu ia inginkan sejak tadi.

"Gue bener-bener lelah sama semua sikap Vincent, lagian dia udah punya Sofia. Gak ada lagi harapan buat tetap bertahan sama perasaan ini, itu buang-buang waktu." Gumam Cherly, dengan mata yang terus menatap lurus

"Lo harus hapus perasaan lo buat Vincent untuk selama Cher, ini demi kebaikan hidup lo kedepannya. Ayo semangat!" Putus Cherly berusaha menyemangati dirinya sendiri

Setelah puas menikmati kesendirian di pinggir pantai, Cherly berjalan menuju keramaian, disana teman-temannya tengah bermain voli. Ia tidak berminat untuk bergabung, jadi memutuskan hanya menonton.

"Oi, Cher. Ayo sini main!" Ajak Alina

"Gak, ada uv jahat. Nanti kulit gue item lagi." Tolak Cherly sambil mengelus lengannya

"Dih!" Dengus Alina

Dua orang gadis mendekati Cherly dengan senyuman yang sulit di artikan. Keduanya tau apa yang selama ini Cherly alami di sekolah dan di luar sekolah. Gadis itu yang selalu tampak ceria didepan semua orang, dibalik senyum yang selalu di tampilkan. Cherly selalu menyembunyikan kesedihan yang amat besar, dan ia tak akan mau membagi kesedihan itu dengan siapapun.

"Gue tau semuanya Cher, jangan sembunyiin apapun dari kita semuanya." Kata gadis berambut pendek

"Lo apaan sih Fel, gue gak apa-apa kali." Ujar Cherly

"Masalah Vincent yang selalu mempermalukan lo, rasa kecewa yang lo rasakan pada diri lo sendiri dan lo yang selalu merasa kesepian semenjak kedua orang tua lo sering pergi keluar negeri untuk nemenin kak Calondra. Kita semua tau itu Cher, cuma kita gak mau paksa lo buat cerita. Kita milih untuk nungguin lo yang cerita sama kita, jadi gue mohon jangan pendam apa pun sendiri. Lo punya kita." Mendengar semua pengakuan Felicia membuat pertahanan Cherly runtuh. Ia tak bisa menahan lebih lama lagi air matanya

Gadis itu menangis dengan kencang, mengeluarkan segala kesedihan yang selama ini dipendam sendiri tanpa di keluarkan. Rasanya sangat sakit saat kesedihan semakin bertambah, tapi ia tetap berusaha menyimpan semuanya sendiri tanpa ada niatan untuk membuka pada siapa pun.

Jika dulu Cherly selalu bercerita pada sang kakak, lalu akan tidur di kamar kakaknya untuk menenangkan diri. Sekarang ia menyimpan semuanya sendiri karena tidak ingin membuat sahabat-sahabatnya juga merasa sedih.

"Maaf, karena gue gak bisa terbuka sama kalian. Maaf, karena gue terlalu takut untuk cerita sama kalian." Isak Cherly penuh penyesalan

"Stt, lo gak perlu minta maaf Cher." Kata Alina sambil memeluk Cherly erat

"Gue takut kalian risih kalo gue terus-terusan cerita soalnya Vincent, dan kekecewaan yang gue rasakan. Gue juga gak mau kalian sedih gara-gara gue yang cengeng ini." Cherly terus menangis sambil memukul kepalanya

"Lo gak salah kok, mungkin harusnya kita juga peka sama perasaan lo. Harusnya kita sesekali mencoba untuk tanya apa yang lo alami. Maafin kita juag Cher." Ucap Aquila seraya menepuk-nepuk pelan punggung Cherly

"Kita sayang sama lo, jangan pernah sungkan untuk cerita apa pun. Kita akan dengerin dengan senang hati, jadi mulai sekarang lo harus cerita apa pun sama kita. Anggap aja kita kak Calondra yang selalu denger curahan hati lo." Kata Alina

lelah [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang