21. perhatian Vincent

14.5K 589 14
                                    


Halooo
Cherly kembali untuk menyapa kalian semuanya

Apakabar??

Semoga semuanya dalam keadaan baik-baik saja oke👍

Warning Typo ❗❗

Jangan lupa vote komen yaaa



Cherly pulang dalam keadaan kaki di perban dan ia harus duduk di kursi roda. Dokter mengatakan jika cidera pada kakinya cukup serius, terlebih tadi Cherly masih harus menyelesaikan pertandingan. Padahal sudah jelas kakinya sakit.

Sebenarnya Cherly benar-benar merasa kecewa pada dirinya sendiri, karena ia tidak bisa melakukan yang terbaik. Padahal dia dan teman-temannya yang lain sudah sangat bekerja keras. Namun apa daya, mereka harus mengalami kegagalan untuk lomba kali ini.

"Astaga, Cherly kaki kamu kenapa?" tanya Chalondra yang baru keluar dari kamarnya.

Gadis itu langsung berlari mendekati adiknya yang duduk di kursi roda, Felicia dan Yolanda tampak tersenyum kikuk.

"Nggak apa-apa kak, tadi cuma ada insiden sedikit pas kita lomba." jawab Cherly seraya tersenyum lembut pada sang kakak yang terlihat begitu khawatir.

"Loh, anak mama kenapa bisa kaya gini?" tanya Indi

Wanita paruh baya itu mendekati putrinya dengan wajah khawatir. Ia sangat rakut jika putrinya terluka, dan dia tidak suka itu.

"Nggak apa-apa mama, ini cuma cidera ringan kok. Kata dokter akan membaik dalam waktu dekat." ujar Cherly

"Ck, kamu ini. Mama nggak suka liat anak-anak mama terluka sayang, kamu tau kan kalau mama selalu khawatir sama kalian, meskipun hanya luka kecil?" kata Indi

"Iya, aku tau. Tapi aku bener-bener nggak apa-apa kok, mama sama kakak nggak perlu terlalu khawatir. Oke."

Indi mengelus pipi putrinya dengan pelan, Cherly benar-benar anak yang hebat. Dia tau jika gadis itu sedang berusaha menghibur.

"Em, Tante, kak Chalondra. Kita pamit pulang dulu ya." ujar Yolanda

"Ah, iya. Makasih banyak ya udah anterin Cherly pulang, duh maaf juga sampe nggak nawarin kalian untuk duduk atau sekedar minum." kata Chalondra merasa tak enak hati.

"Iya kak, nggak apa-apa. Kalau begitu kita pamit dulu."

Sepeninggal kedua teman Cherly, Chalondra membawa adiknya ke kamar miliknya. Ia tidak mungkin membawa Cherly ke kamarnya sendiri yang ada di lantai atas. Mungkin selama kaki sang adik belum sembuh, ia akan berbagi tempat tidur.

"Sakit banget ya, pasti." ujar Chalondra, menatap kaki adiknya dengan tatapan sendu. Ia juga sering mengalami cidera saat berlatih dance, dan itu rasanya benar-benar sakit.

"Nggak apa-apa kak, lagian udah di periksa sama dokter. Jadi aman." kata Cherly

"Huh, ya udah. Ayo tiduran, aku bantuan kamu buat bersih-bersih." Chalondra membantu adiknya untuk berbaring di ranjang.

Setelah dirasa Cherly sudah menemukan posisi yang nyaman, Chalondra keluar dari kamarnya untuk mengambil baju ganti milik Cherly. Lalu ia mengambil air dengan baskom untuk mengelap tubuh adiknya. Dengan begitu telaten, Chalondra membantu Cherly mengganti pakaian. Mereka adalah dua saudara perempuan yang tidak pernah bertengkar. Hubungan baik antara Cherly dan kakaknya sangat berbeda dengan persaudaraan lainnya. Saling membantu dan berusaha saling mengerti satu sama lain. Meskipun keduanya sering memiliki rasa iri satu sama lain.

lelah [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang