25. flashback

8.2K 388 21
                                    


Hallo semua

Kembali lagi dengan Cherly

Warning Typo ❗❗❗



01/10/22

Joshua termenung setelah memikirkan apa yang di katakan oleh teman-teman Cherly. Ia takut jika nanti Cherly akan kembali bersama laki-laki yang dulu di cintainya. Sejak kemarin, Joshua enggan untuk pergi keluar rumah. Bahkan ia tak menemani sahabatnya untuk pergi ke dokter seperti yang ia lakukan dari beberapa hari yang lalu.

"Gue takut terlalu jatuh mencintai Cherly, tapi ujung-ujungnya nggak di restuin sama orang tuanya."

Joshua menghindari Cherly bukan semata-mata karena ia tidak peduli pada gadis itu yang sedang sakit. Tapi karena ingin memantapkan hatinya, jika dengan berjauhan dengan Cherly akan membuatnya bisa melepaskan gadis itu. Maka ia akan belajar untuk menghapus perasaanya.

"Gue harus coba untuk menghapus perasaan ini, gue nggak mau terlanjur mencintai dengan dalam. Tapi ujung-ujungnya nggak dapat restu, karena Alina bilang keluarga Cherly susah untuk menerima orang asing.". gumamnya tak bisa berpikir lebih baik dari itu

Sejak mengetahui jika orang tua Cherly susah menerima orang asing. Joshua sering kepikiran dengan hubungannya dan Cherly. Ia takut kehilangan gadis itu, tapi juga takut untuk terlalu mencintai Cherly.

"Apa mungkin orang tua Cherly mau menerima gue, gue sayang sama Cherly. Tapi kalau gue takut." monolog Joshua

Ia sungguh frustasi memikirkan hubungannya dengan Cherly yang semakin berjalan. Perasaan yang ia pendam sejak lama kini sudah terbalaskan oleh gadis itu. Namun ketakutan jika nanti tidak di berikan izin untuk bersama selalu membuat dirinya ingin mundur dan mengakhiri semuanya dengan Cherly.

"Gue nggak mau lepasin dia, gue nggak bisa. Dia terlalu berharga buat gue, setelah sekian lama menyimpan perasaan ini buat Cherly. Nggak mungkin banget gue lepas gitu aja setelah gue berhasil dapetin dia." gumamnya

Joshua sudah memikirkan segalanya sejak lama, ia akan menikahi Cherly meskipun gadis itu belum lulus SMA. Seperti janjinya dulu, saat sudah lima bulan berpacaran. Ia akan menikahinya, dan tinggal beberapa Minggu lagi.

Suara pintu kamarnya di ketuk, membuat ia tersadar dari lamunannya. Ia segera membuka pintu dan melihat siapa yang ingin bertemu dengannya. Ternyata sang Bunda, wanita yang sudah menjadi ibunya.

"Kenapa bunda?" tanyanya lembut.

"Sayang, bunda boleh minta tolong?" tanya wanita paruh baya itu.

"Iya Bun, boleh. Mau minta tolong apa?" kata Joshua, dengan senyum tersenyum lembut pada ibu tirinya.

"Tolong belanja ke supermarket ya sayang, bunda Maria dah tulis semuanya. Dan gambarnya udah bunda suapin nanti tinggal kirim ke kamu. Soalnya kata Papa nanti malam ada tamu, dan bahan makanan di rumah udah menipis. Jadi bakalan kurang kalau masak sama bahan yang ada." jelasnya

"Kenapa bunda nggak ikut aja? Nanti kalau Joshua salah beli gimana?" tanyanya, sebenarnya Joshua sedang malas pergi keluar rumah karena moodnya sedang tidak baik sekarang ini.

"Bunda lagi buat kue nak, kalau bunda tinggal nanti adonannya nggak jadi. Mau ya, kamu pergi belanja buat bunda."

Akhirnya Joshua mengangguk, ia tidak mungkin menolak dengan alasan sedang tidak mood. Setelah mengambil Hoodie dan kunci mobil, Joshua segera pergi ke supermarket. Ini memang bukan pertama kalinya ia pergi berbelanja sendiri. Tapi jika belanjaannya banyak seperti yang ada di daftar catatan, ini pertama kalinya.

lelah [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang