RIDICULOUS BET

498 84 2
                                    

Kastel Hartington tampil cemerlang dengan menyabet semua nomor lomba yang dipertandingkan dalam perlombaan The Royal Ascot Derby. 

Kemenangan Andara di nomor kecepatan, disempurnakan oleh Conrad yang juga berhasil menyabet juara di nomor lompat rintang dan nomor kombinasi. Ini membuat bukan hanya Duke of Hartington, tapi Lady Haywood, mendapat pujian yang sama dari para bangsawan.

Terbukti ketika kuda ras Akhal Teke milik Nicolette tampil dengan Andara sebagai joki membuka nomor lompat rintang, Champagne langsung mendapat standing ovation—tepuk tangan berdiri—yang mana tidak pernah terjadi sebelumnya. Dengan demikian, Kastel Stafford milik Thomas ikut mendapat sorotan.

Duduk memandangi pantulan wajahnya di cermin dalam ruang ganti, Andara meringis ketika mencubit sendiri pipinya dan merasa tidak percaya dia masih hidup. Matanya menyala lebih terang seakan-akan sepercik sinar matahari jatuh dalam irisnya. 

Dia tahu yang membuat matanya lebih bersinar saat ini adalah rasa percaya diri. Mungkin benar kata pepatah bahwa apa yang tidak membunuhmu, akan membuatmu lebih hidup. Dan, dia baru saja lolos dari maut.

Andara merasa bodoh, harusnya dia berhenti ketika mengetahui bahwa gaunnya tersangkut. Namun, dihiraukan peringatan di otaknya dan berpikir bahwa seiring lari kuda, sangkutan itu akan terlepas. 

Nyatanya, semakin kencang Skyline berlari, belitan gaun di tali pengikat pelana bagian bawah semakin menyeret posisinya ke samping dan membuat posisi duduknya tidak seimbang.

Keringat dingin membanjiri tubuh Andara, manakala rasa panik menyerang. Terpikir olehnya untuk menarik kekang Skyline dan memaksa kudanya berhenti, tapi itu akan lebih berbahaya. Mereka berdua bisa terbunuh di arena pacuan kuda. 

Mustang tercipta sebagai pemimpin, setan hitam itu tidak bisa dihentikan dan tidak akan berhenti selama kuda lain masih berlari, maka Andara membiarkannya terus berlari.

Rasa putus asa membuatnya nekat. Dengan satu tangan menggenggam erat tanduk pelana dan satu kaki bertumpu mantap pada tali sanggurdi, Andara melemparkan tubuhnya ke samping. Dalam posisi ini, barulah dia bisa menggapai dan menarik putus gaun yang tersangkut, sementara membiarkan Skyline terus berlari kencang. 

Di tikungan tajam terdekat, manuver yang dilakukan Mustang ketika berbelok membantu Andara menarik dirinya duduk kembali di tempat semula dan memelesat mengejar ketinggalan.

Mengingat kejadian itu lagi saat ini membuat ujung-ujung jemarinya gemetar. Pandangannya perlahan kembali fokus pada cermin yang memantulkan bayangannya. Senyumnya mengembang sangat lebar. Aku pasti sudah gila, pikir Andara.

"Kau pasti sudah gila, Andara!" seru Nicolette yang langsung menyerbu masuk dalam ruang ganti membuat Andara terlonjak di kursi. Belum sempat dia berdiri, gadis itu sudah menyergapnya dengan pelukan yang terlalu erat. "Kau tidak apa-apa?"

"Seperti yang kau lihat, aku tidak apa-apa," jawab Andara. 

Dengan lembut, didorongnya tubuh Nicolette menjauh. Andara memperhatikan riasan wajah gadis itu tampak kacau, pipinya yang sembap, dan kedua iris biru pucatnya masih menyimpan air mata yang belum kering. "Apakah kau terharu atas kemenanganku, Milady?"

"Bukan, bodoh! Aku menangis karena melihatmu hampir mati di bawah sana," jelas Nicolette. Kedua iris biru pucatnya mulai tergenang lagi dengan air mata, ditariknya kembali Andara dalam pelukan, seakan takut akan kehilangan.

Andara merasakan perasaan Nicolette terhadapnya dan ikut terharu. Perlahan tangannya naik membalas pelukan Nicolette, baru kali ini ada orang yang tulus mencintainya selain ayah. 

Oh, dia juga harus menghitung bahwa George juga menyayanginya. Lelaki itu sampai berlari mengikuti jejak Skyline dari belakang pagar pembatas, tanpa memedulikan statusnya dan gosip yang mungkin beredar, hanya untuk menyambut Andara di garis finish. Bulir air mata jatuh ketika dia menutup kelopak matanya.

THE HORSE WHISPERER [TERBIT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang