THE AUCTION

1.1K 174 9
                                    

"Bagaimana menurut pendapatmu, Your Grace?" tanya lelaki gempal di depan sambil menyentuh ringan lengannya membuatnya terkejut.

Nicholas mengerjapkan mata, kembali menatap lawan bicara di depan, "Pardon me. Boleh saya mendengar lagi pertanyaanmu, Lord Anthony?" Dia merasa sedikit kesal karena perhatiannya mudah sekali teralihkan oleh seorang perempuan yang hampir tidak dikenalnya.

"Ah ... sudahlah, bukan sesuatu yang penting. Lagipula anakku sudah datang." Lelaki itu tersenyum semringah, ada binar lembut yang biasa terlihat dalam mata kedua orang tuanya. Lelaki ini pasti sangat menyayangi anaknya, pikir Nicholas. Pandangannya mengikuti kemana Marquis of Haywood pergi.

"Kemarilah sayangku!" sambut lelaki gempal itu sambil berjalan tergopoh-gopoh menyeret Lady Andara kehadapannya, sementara George mengikuti di belakang.

"Perkenalkan ... ini Nicholas Ebenezer―Duke of Hartington, dan ini adalah anakku―Andara Eliza," ujarnya memperkenalkan.

Nicholas terpaku, menatap lama pada iris keemasan di depan, bagaimana warna itu menyatu dengan warna alam sekitar yang memasuki musim gugur. Baru kali ini dia berhadapan langsung dalam jarak yang memungkinkan pandangannya menyerap semua mengenai gadis ini.

Bentuk mata yang seperti mata kucing beriris keemasan serasi dengan warna kulit laksana madu, memancarkan kehangatan. Membuat kesan pertama sangat berbeda dengan lady mana pun yang pernah dijumpai. 

Wangi kayu manis berbaur dengan wangi bunga liar, yang tertangkap penciumannya mengingatkan Nicholas akan kantung pewangi yang sering dibuat Nicolette waktu kecil. Dia berani bertaruh bahwa wangi itu akan lebih memabukkan lagi di area antara telinga dan jenjang leher Andara. 

Rambutnya lebih hitam dari langit pada malam hari dan bibirnya―yang bahkan tanpa ulasan―terlihat lezat seperti sponge cake lembut buatan ibu.

Marquis of Haywood kemudian menyerahkan tangan kanan Andara ke arahnya. Tanpa ragu, lebar telapak Nicholas menyambut jemari ramping namun penuh kekuatan. Sentuhan itu membuat pikirannya kembali pada mimpi yang dialami beberapa waktu lalu. Nicholas tidak bisa dan tidak mau memutuskan kontak mata mereka, bahkan ketika bibirnya menyentuh punggung tangan bersarung tipis.

Pukulan palu dan suara parau yang berkumandang dari arah panggung membuyarkan seluruh imajinasi Nicholas. "Perhatian! Perhatian! Ladies and gentlemen, kami persilakan duduk. Lelang sebentar lagi akan segera dibuka." Teriakan yang bersumber dari lelaki tinggi besar di depan aula menarik perhatian semua orang. 

Segera setelah suara kasar itu terdiam, dengung pembicaraan tidak jelas menggantikan, menyertai para tamu membubarkan diri dan mencari posisi duduk yang sudah ditentukan dalam barisan kursi yang terbelah menjadi dua bagian.

Dengan enggan Nicholas pun melepaskan jemari dalam genggaman, tapi tidak pandangannya. Andara tidak tersenyum, tidak seperti ketika dia bersama George. Hal itu membuat Nicholas sedikit tersinggung, tidak ada seorang lady pun yang tidak tersanjung dapat berkenalan dengannya, hingga hari ini.

Tekstur kasar dari sarung tangan tipis itu membuatnya sulit melupakan rasa dalam genggaman barusan, tetapi perempuan itu sudah berbalik dan pergi bersama Marquis of Haywood menuju sisi tempat duduk yang jauh dari tempatnya di depan.

"Ayolah, Nic. Kita duduk," ajak George sambil menepuk punggungnya. Seringai pada satu sudut bibirnya membuat Nicholas tersipu karena tertangkap basah masih menatap lekat punggung Andara. "Sekarang, apakah kau percaya dia penyihir?" bisik George di sampingnya.

"Tidak, tentu tidak. Tapi aku percaya dia tidak seperti lady lain yang pernah kutemui."

Bunyi keras ketukan palu kembali menarik perhatian para tamu yang sudah datang. Seketika ruangan menjadi sunyi senyap. Pertama-tama, lelang itu dibuka dengan kata sambutan dan ucapan terima kasih oleh Earl of Devonshire dan istrinya. Setelah tuan rumah turun dari panggung dan duduk, seorang gentleman dari Tattersalls―juru lelang utama kuda balap di Inggris dan Irlandia―naik untuk memulai acara.

THE HORSE WHISPERER [TERBIT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang