NO FOR A LADY

538 89 2
                                    

Segera saja Nicholas memandu Andara dan tunggangannya ke satu titik yang berjarak sekitar 300 meter dari tempat mereka berada semula sebagai garis start dan garis finish, diikuti oleh Robin dan George. Kemudian lelaki itu menjelaskan rute yang harus diambil yaitu mengelilingi hutan Hartington pada setapak yang telah ditandai dengan pita kuning.

"Bagaimana jika salah satu atau beberapa pita kuning itu hilang dan aku tersesat?"

Pertanyaan Andara memancing tawa Nicholas. "Itu tidak mungkin, Milady. Rute itu sudah lama dibuat oleh ayahku untuk melatih stamina kuda Hartington. Sejak dulu, aku sudah ditugaskannya untuk menggilir satu per satu kuda mengitari rute tersebut agar kaki-kaki kuda kuat dan tidak bengkok karena kurangnya olahraga. Peraturan itu berlaku hingga sekarang, jadi pita-pita itu pun seharusnya tidak hilang dan diganti berkala jika warnanya kusam atau berubah."

Nicholas berhenti sebentar, mempertimbangkan sesuatu sebelum berkata lagi, "Aku harus memperingatkanmu bahwa rute ini tergolong sulit, terutama jika kau belum pernah menyusurinya, Milady. Aku hafal betul rute tersebut hingga tidak ragu jika harus menungang kuda dengan mata tertutup. Jadi, apakah kau mau mundur sekarang?"

"Aku tidak pernah menarik ucapanku, Your Grace," jawab Andara, kemudian dia mengulang lagi instruksi barusan sebelum mempersiapkan diri di garis start.

Aba-aba dari Robin seperti pecut yang memukul dua ekor kuda di depannya untuk segera memelesat ke dalam rimbunnya Hutan Hartington. Mereka mengadu kecepatan membelah hutan di atas kudanya masing-masing. Teriakan memacu adrenalin menggema di antara pepohonan.

Duke of Hartington tidak bercanda ketika mengatakan bahwa rute yang akan dilalui mereka cukup sulit, jauh berbeda dengan rute yang dilaluinya dan Skyline pagi tadi. Selain dari pada aral melintang dan humus musim semi yang lebih banyak hingga membuat tanah yang dipijak Skyline licin, mereka juga harus menyusuri sungai kecil beraliran deras.

Andara percaya bahwa Skyline sama seperti dirinya yang tidak menyukai kekalahan. Meskipun tidak familier dengan rute itu, kaki-kaki ramping Mustang dengan gesit menghindari rintangan yang menghalangi jalan, seakan kuda itu memiliki pemikiran sendiri dan yang harus dilakukan oleh Andara hanyalah duduk manis di atasnya. 

Sesekali tunggangan Nicholas mendahului, sesekali pula Skyline menyalipnya dengan lompatan-lompatan jauh hingga mencapai garis finish.

"Hiiish!" perintah Andara sambil menarik kekangnya, selang beberapa menit setelah Nicholas melewati garis finish. Dua kaki depan binatang itu naik dan ringkikan kerasnya mewarnai udara ketika menanggapi perintah Andara. "Aku kalah."

Nicholas mengejap beberapa kali sebelum mengarahkan kudanya mendekat ke Andara dalam jarak aman dan berkata, "Aku memperhatikanmu dan Skyline di dalam hutan tadi. Aku membayangkan, apabila kau menguasai rute itu, maka sudah bisa dipastikan bahwa aku akan tertinggal jauh di belakang. Kau mengagumkan," puji Nicholas tulus.

"Nicholas tidak melebih-lebihkan, Milady, kau luar biasa," tambah Robin ketika kudanya sudah berada di samping Nicholas sembari menyentuh topinya sebagai penghargaan.

Andara mencoba untuk terlihat biasa saja, tapi pujian dari dua duke di depannya—ditambah George yang menatapnya dengan rasa bangga yang berlebihan—membuatnya tidak dapat menyembunyikan senyum. Rona merah perlahan merambat dari sisi wajahnya ke arah pipi, baru kali ini Andara mendapat pujian yang tulus mengenai keterampilannya menunggang kuda dan itu membuatnya lebih percaya diri.

"Terima kasih, Your Grace," balas Andara sembari tersenyum lebar.

"Apa yang ingin kau katakan kemarin mengenai Conrad?" tanya Nicholas.

"Oh!" seru Andara, hampir saja lupa pada hal yang ingin dibicarakannya dengan gentleman itu. Andara memberi isyarat agar Nicholas mengikutinya menuruni bukit, menjauh dari kedua sahabatnya. 

THE HORSE WHISPERER [TERBIT!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang