Devonshire, 1822
Dalam hutan lebat, yang masih dalam kekuasaan Earl of Devonshire, Nicholas berdiri di tengah rimbun pepohonan sambil mengatur napas yang terengah-engah setelah berlari beberapa lama. Dia tidak sedang bermain hide and seek hari ini, melainkan dalam sebuah misi mencari seseorang yang telah berani menggugah rasa penasarannya.
Menghiraukan uap dingin yang terbentuk di setiap embusan karbon yang keluar dari lubang pernapasan, diedarkan pandangannya ke sekeliling. Di bawah cahaya matahari pagi, iris mata sebening tetesan embun itu bergerak-gerak mencari sosok bergaun ruffle yang barusan menghilang dari pengekoran.
Ke mana dia?
Seolah menjawab pertanyaannya, bunyi tumpukan kain yang menggesek belukar liar mencuri perhatian. Nicholas menoleh cepat ke arah sumber suara.
Itu dia!
Insting dengan segera memecut kakinya berlari mengikuti bayangan merah muda yang muncul dari sebelah Timur.
Nicholas Ebenzer―pewaris gelar Duke of Hartington yang baru saja menginjak usia dua belas tahun―tidak mau kalah dengan gadis kecil yang memiliki kecepatan berlari melebihi ketangkasan seekor kelinci pada musim perburuan.
Dengan gesit, dia melintasi humus musim semi yang tumbuh berkelompok di atas tanah lembap dan meloncati aral yang menghalangi langkahnya.
Diabaikan peluh dingin yang bermunculan di kening dan leher, dia tidak bisa berhenti. Nicholas tidak tahu mengapa memutuskan untuk membuntuti gadis kecil itu. Dia hanya mengikuti dorongan rasa penasaran yang timbul, entah mengenai sosok mungil itu atau sesuatu yang sedang dikejarnya.
Pada sebuah tanah lapang, akhirnya langkah kaki kecil yang dikejarnya berhenti. Sekarang, Nicholas bisa melihat anak kecil itu lebih jelas.
Menilik tinggi tubuh yang sama dengan Nicolette―adiknya tersayang―usia gadis itu mungkin sekitar tujuh tahun. Tatanan rambut sekelam malam yang kusut dengan hiasan daun di beberapa tempat, membingkai wajah tembam yang kini menengok ke kiri dan kanan. Lalu dengan gesit, sosok mungil berputar. Gadis itu mengedarkan pandangannya, seakan-akan tengah mencari sesuatu.
Nicholas segera berjongkok, menyembunyikan dirinya di antara belukar. Dia hampir saja berteriak, ketika bertemu pandang dengan rupa jelek ulat bulu yang berada di ujung daun, tepat di depan hidungnya. Berusaha menghindar dari binatang itu, Nicholas merendahkan tubuh dan merangkak masuk ke dalam ceruk yang terbentuk oleh semak belukar.
Iris biru pucatnya ikut beredar penuh antisipasi mengikuti arah pandang si gadis dan menunggu. Tidak ada yang luar biasa di udara pagi ini, hanya suara cicitan anak burung dan gesekan dedaunan yang tertangkap pendengarannya. Setelah menunggu cukup lama, Nicholas akhirnya menyerah, dia merasa kecewa karena instingnya terbukti salah.
Namun baru saja hendak membalikkan tubuh dan memutuskan pulang ke kastel Devonshire―tempat di mana ayah dan ibu menginap sejak minggu lalu untuk urusan pekerjaan―pendengaran Nicholas menangkap suara gemerisik yang memecah ketenangan.
Lekas dia kembali ke posisi semula dan menempelkan wajah ke celah antarbelukar untuk mendapatkan penglihatan lebih jelas. Suara apa itu? batinnya.
Tidak perlu menunggu lama, matanya menangkap pergerakan pohon dan ranting, tidak jauh dari tempat gadis itu berdiri. Jantungnya berdetak cepat sementara menunggu siapa gerangan yang datang.
Iris mata Nicholas sontak membulat sempurna melihat penampakan yang memukau. Kaki ramping berbulu menyeruak keluar, disusul munculnya sosok hitam dan jangkung dari balik pohon willow.
Seekor kuda? Di dalam hutan?
Sebagai pewaris tunggal kastel Hartington, yang memiliki peternakan kuda pacu terbaik se-Inggris Raya, Nicholas sudah dijejali pengetahuan tentang kuda sejak bayi. Walaupun wujudnya sama dengan kuda lain, aura binal yang terpancar membuat binatang itu tidak dapat dikategorikan sebagai kuda biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HORSE WHISPERER [TERBIT!]
Historical Fiction[Wattys2019 Winner - Historical Fiction] [Gocenglengge Big-5 Winners] Andara tidak meminta untuk dilahirkan di dunia, namun apa daya Tuhan berkehendak lain. Dia terlahir sebagai buah cinta seorang bangsawan Inggris dan seorang gadis Indian dari nege...