Kastel Hartington tampil cemerlang dengan menyabet hampir semua nomor lomba yang dipertandingkan dalam perlombaan Royal Ascot Derby. Belum lagi penampilan Champagne—sebagai tamu pembuka di nomor lompat rintang—sangat menarik minat para bangsawan yang hadir, membuat kastel Stafford milik Thomas ikut mendapat sorotan.
Royal Ascot Derby dilaksanakan sepanjang dua hari penuh. Pada hari ke tiga, perlombaan itu ditutup dengan upacara penutupan yang meriah dan dihadiri oleh raja dan ratu Inggris.
Sebelum kereta mereka berangkat pulang pada sore keesokan harinya, Nicolette mengajak Andara pergi berkeliling Berkshire untuk berbelanja gaun musim dingin model terbaru dan gaun untuk dikenakan pada season di Hartington.
Andara dan Nicolette tidak keberatan sekali pun tidak ada kedua gentlemen yang menemani karena para lelaki sedang sibuk untuk mengurus kepulangan kuda yang ikut serta dalam perlombaan. Mereka kemudian memutuskan pulang dalam kereta berbeda.
Kereta kuda milik Vincount of Stafford melaju dengan hanya terisi oleh mereka berdua, sehingga Andara lebih lega bercerita banyak hal pada Nicolette yang sudah dianggap lebih dari saudara kandungnya.
"Kakakmu belum bicara padaku sepatah kata pun, Nicolette, padahal aku ingin meminta maaf atas tindakanku kemarin, tapi dia selalu menghindar," ujar Andara dalam kereta di perjalanan pulang menuju Hartington.
"Apakah itu membuat perasaanmu kacau?" tanya Nicolette.
Andara menangkup wajahnya dengan kedua tangan, "Aku tidak tau, tapi perasaanku tidak enak karena telah mengingkari janji. Itu sama saja seperti merusak hal baik yang telah diberikan keluargamu padaku. Kau tau maksudku bukan?"
"Aku mengerti, tapi kau tidak perlu merasa bersalah. Karena tindakanmu, aku jadi dapat melihat jelas reaksi Nic dan kurasa dia jatuh cinta padamu, Milady," jawab Nicolette terkekeh.
Jantung Andara berhenti berdetak mendengar kata Viscountess of Stafford, dibukanya tangkupan tangan dari wajah. "Apakah kau baru saja meminum minuman keras, Nicolette? Karena itu tidak lucu."
Tawa Nicolette semakin keras mendengar hardik Andara dari seberang tempat duduknya. "Aku serius! Kau harus melihat kemarahan Nicholas yang sebenarnya menandakan dia sangat peduli padamu. Aku juga tidak menyalahkannya, apa yang kau lakukan kemarin bisa membuatku dan Nic mati berdiri, Andara, kami sangat takut jika terjadi sesuatu padamu. Jangan pernah kau lakukan itu lagi, jika mama tau ...."
"Kumohon, tolong jangan beri tau Lady Catherine kalau aku telah mengikuti derby, aku tidak mau dia juga kecewa. Bagaimanapun aku pulang dengan selamat bukan?" potong Andara, tangannya menangkup telapak tangan Nicolette dan memberikan tatapan memelas.
Nicolette menarik napasnya dan memeluk Andara erat, "Tapi mengapa kau melakukan itu?" tanya Nicolette sambil melepaskan pelukannya.
"Aku dengan terpaksa membuat taruhan bodoh yang menyangkut hidup dan masa depanku," ujar Andara sambil memalingkan pandangannya jauh ke bulatan jingga yang hampir tenggelam di antara pepohonan di kejauhan. Nicolette tidak perlu tau mengenai isi taruhan bodoh itu, bagaimanapun semuanya sudah berlalu dan dia memenangkannya.
"Aku tidak akan menanyakan lebih jauh, tapi kuperingatkan padamu, Andara, Nicholas bukanlah orang yang dengan mudah memaafkan. Dari yang kutau, jika kau telah membuatnya sangat marah, dia akan melakukan perhitungan denganmu sebelum menerima permintaan maaf."
Andara menatap iris biru pucat Nicolette yang sewarna dengan milik sang duke dan tersipu saat membayangkan Lord Nicholas-lah yang sedang menatapnya, bukan Nicolette. Apapun perhitungan yang akan dibuat Lord Nicholas padanya nanti, akan diterimanya sebagai penebusan dosa.
Hampir tengah malam ketika kereta para lady berhenti di muka kastel Hartington. Sangking lelahnya, Andara tidak menunggu barang bawaannya dibawa naik. Diperintahkan pelayan untuk meletakkan sementara di ruang perpustakaan. Dia langsung menuju kamar tidur untuk beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE HORSE WHISPERER [TERBIT!]
Historische Romane[Wattys2019 Winner - Historical Fiction] [Gocenglengge Big-5 Winners] Andara tidak meminta untuk dilahirkan di dunia, namun apa daya Tuhan berkehendak lain. Dia terlahir sebagai buah cinta seorang bangsawan Inggris dan seorang gadis Indian dari nege...