5 💫✨

1.2K 88 0
                                        

"Aku hanya ingin mereka mengerti dengan keadaanku. Jika ingin dihargai, hargailah dulu orang lain"

💫✨💫✨


Setelah sampai dirumah suho aku turun dari mobil
  "Terimakasih pak"
  "Sama sama nona".

  "Dimana ini irene, setauku kau tak pindah rumah. Mobilmu juga ada disini"  seulgi menatap curiga rumah dan sekitar
  "Ikuti saja aku" aku memasuki rumah suho dan seperti yang kuduga kai disini sedang duduk sofa diruang tamu, dia menatap aneh kearahku dan menatap seulgi dengan mata berbinar
  "Wow wow wow apa yang dilakukan duo most wanted disini ?" Ujar kai yang ditunjukan padaku dan seulgi
  "And hai seulgi" kai melambaikan tangan pada seulgi dibelakangku
  "Hai kai, aku datang mencari pangeranku" ujarku dengan tawa
  "Hai kai" balas seulgi dengan senyum diwajahnya

  "Pangeran ?, Wait wait maksudmu suho ? Sejak kapan kalian dekat ?" Ujar kai dengan heboh
  "Suho ? Jadi ini rumah suho, sejak kapan kalian dekat ? Setahu ku kalian bahkan tak saling kenal" seulgi memandangku curiga, mereka sangat kompak bukan
  "Kami sudah lama saling mengenal" ujarku sendu mengingat momen momen kebersamaan ku dulu, ya Tuhan aku sangat bersyukur dapat bertemu dengan suho
  "Seul diamlah disini bersama kai, kalian perlu pendekatan bukan. Aku ingin melihat keadaan suho" ujarku lalu menaiki tangga menuju kamar suho.

Kuketuk pelan pintu kamar suho tapi tak ada jawaban kuputuskan memasuki kamar nya, kulihat suho tidur dikasur kudekati dengan perlahan lalu duduk dikasur disebelah suho setelah beberapa menit kutatap suho, aku ikut merebahkan diriku disebelah suho dan menghadap suho yang tidur miring menghadap ku
  "Aku sangat merindukanmu suho, aku mohon jangan tinggalkan aku lagi aku mohon" ku genggam tangannya erat
  "Jika kali ini aku tak berhasil, aku akan mengulanginya lagi sampai aku berhasil" gumamku lalu tanpa sadar aku ikut tertidur.

Author pov

  "Apa yang telah kamu alami irene ?" Gumam suho menatap irene lalu membawa irene kedalam pelukannya, suho sudah bangun sedari awal irene mulai menggenggam tangannya
  "Aku harap suatu saat kamu akan menceritakan nya padaku" suho memeluk irene yang sedang tidur dengan erat
  "Kau adalah milikku" bisik suho lalu mengelus kepala irene yang tertidur.

End author pov

Aku terbangun dari tidur ini pertama kalinya aku tak bermimpi hal itu mungkin karena suho memelukku saat tidur, dulu aku sering melakukan ini aku akan tidur dipelukannya tapi sekarang dia nyata dan sedang memelukku, kupeluk lebih erat dia dan menghirup dengan rakus aroma tubuh suho
  "Irene" bisik suho
  "Suho bagaimana keadaanmu ? Maaf kalau aku membangunkanmu"
  "Aku baik baik saja, besok aku akan sekolah, tak masalah ini terasa sangat nyaman irene" ujar suho
  "Itu semua karenaku kalau bukan aku yang kamu peluk tidak akan senyaman ini" ujarku dengan sombong
  "Tentu saja tidak, tapi kamu mendengkur irene  saat tidur irene" suho menatapku

  "Hah benarkah ? Maafkan aku ini pertama kalinya aku tidur tanpa mimpi buruk" aku sangat gugup karena mendengkur saat tidur dengan suho
  "Itu bukan hal yang besar irene, kamu sudah makan ?" Suho mengelus kepalaku
  "Aku belum makan, tunggu aku akan membuat bubur untukmu dan membuat nasi goreng untuk kai dan temanku seulgi tadi dia ikut kemari, maaf kalau aku membawa temanku kemari" aku turun dari tempat tidur
  "Irene kamu sudah terlalu banyak meminta maaf, itu bukan masalah. Aku akan ikut" suho turun dari tempat tidur dan mengikutiku turun kebawah.

Dibawah aku melihat kai dan seulgi sedang bermain game
  "Kalian sangat serasi" ujarku suho terus menempel dibelakangku
  "Tentu saja kami serasi, wow dan lihat ini sepertinya pangeran es sudah mencair" kai bertepuk tangan dengan meriah sedangkan seulgi menatap heran kearahku
  "Tutup mulutmu" desis suho dibelakangku
  "Jadi kalian benar benar saling mengenal, aku tak menyangka" ujar seulgi

  "Ya kami memang saling mengenal, aku akan membuat nasi goreng untuk kalian tetaplah bermain game saat nasi goreng selesai aku akan memanggil kalian" mereka berdua mengangguk
  "Kau harus mencoba semua masakan irene, dia sangat hebat memasak apapun" seru seulgi yang terlihat sangat senang dan kai juga seperti itu, prinsip kai bila seulgi senang dia juga akan senang.

  "Suho aku pinjam dapur ya" aku mendudukan suho disamping kai
  "Silahkan" balasnya setelah menerima pesetujuan aku kedapur dan mulai memasak tapi karena konsentrasi ku terpecah karena memikirkan rencana cadangan tanganku terkena minyak panas yang kugunakan untuk menggoreng telur
  "Akhhhh" jeritku
  "Nona baik baik saja ?" Bi tuti
  "Ada apa irene ?" Suho datang dengan raut khawatir nya
  "Irene" seulgi dan kai datang menyusul
  "Aku baik baik saja shhh" ringisku setelah suho membawa tangaku di air mengalir
  "Panggil kan dokter bi" ujar suho
  "Tidak tidak itu tak perlu, ini sudah biasa" aku menatap suho
  "Tapi..in.."
  "Kamu bisa mengobati ku" potongku dan suho hanya mengangguk
  "Tolong hidangkan ya bi"
  "Baik nona" suho menyeretku ke kamarnya.

  "Kau sangat ceroboh irene" suho mengoleskan salep ke punggung tangaku, wajahnya terlihat sangat tegang.
  "Itu hanya hal kecil suho, aku pernah merasakan yang lebih sakit lagi" ujarku yang terus memperhatikan suho yang meniup niup luka ditanganku
  "Bukan berarti kamu tak bisa merasakan rasa sakit lagi irene" suho membebat tanganku dengan kasa untuk luka
  "Tenanglah suho aku akan selalu baik baik saja selama aku bersamamu. Jadi ayo makan buburmu akan dingin nanti" aku menggandeng tangan suho dan membawanya kembali kebawah.

  "Kenapa belum dimakan ?" Melihat mereka duduk didepan tv sambil memegang stik ps ditangan mereka
  "Kami menunggu kalian, apa kau baik baik saja irene ?" Tanya seulgi
  "Aku baik baik saja, pangeran ku sudah mengobatinya" aku menunjukan tangan yang sudah diobati
  "Ekhem ayo makan" suho berdehem telinganya memerah dia malu
  "Ayooo" ujar kai semangat.

  "Wahh ini sangat enak irene" kai dan seulgi terus memuji masakanku
  "Seulgi juga bisa memasak lebih enak kai" ujarku
  "Tapi kan tak seenak ini" cibir seulgi.

  "Suho makanlah" suho hanya melihat bubur yang kubuat di depannya
  "Apa kamu tak suka masakanku ?, Buburnya tak enak ? Aku akan memasakkan yang lain untukmu" ujarku cepat dengan segera aku berdiri tapi suho menahan
  "Tak perlu irene" setelah itu suho hanya diam, aku tau ini
  "Ayo makan suho" kuambil bubur itu lalu ku tiup dengan pelan lalu kuarahkan pada suho, dia sangat manja saat sedang sakit
  "Hmm sangat enak irene, kamu harus sering memasak untukku" ujar suho, dia terlihat sangat senang.

  "Seulgi suapi aku juga" rengek kai mengalihkan perhatianku dari suho
  "Kamu bisa sendiri kan" seulgi menatap kai dengan sini
  "Tega sekali kau" ujar kai sedih.
 


Tbc...

I'm so sorry, maaf telat up 🙏🥺










21/02/22

Irene Second Life: Back to you ✨💫 (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang