17 💫✨

315 32 4
                                    

"Langit bisakah aku pergi dan tinggal bersama mu dirimu ditemani oleh matahari, bulan dan bintang, aku sangat kesepian disini"

💫✨💫✨

Tadi suho menjemputku kerumah, ia mengatakan ingin berangkat sekolah bersamaku
  "Nah kita sudah sampai tuan putri" ujar suho dengan nada yang menyebalkan
  "Terimakasih pangeran kodok" balasku
  "Irene apa aku terlihat seperti kodok ?" Tanya suho dengan wajah masam
  "Tentu saja tidak, tapi itu terdengar sangat manis suho. Aku tuan putrinya lalu kamu pangeran kodoknya hahah" tawaku meledak saat melihat wajah tertekuk suho
  "Aku ini sangat tampan irene, jadi jangan samakan aku dengan pangeran kodok" balas suho lalu mengacak acak rambutku
  "Ughhhh baiklah baiklah, sampai sini saja kai sudah menunggumu sepertinya ingin mengatakan sesuatu" ujarku setelah melihat kai tak jauh dari kami
  "Hmmm, sampai jumpa saat istirahat nanti" suho mengangguk lalu pergi menghampiri kai.

  "Heiii ireneee" seruan seulgi mengalihkan perhatian semua irang yang berada dikoridor saat ini
  "Kecilkan suaramu seulgi" ujarku setelah seulgi berada disebelahku
  "Kenapa ?! Aku hanya menyapa teman baikku" balas seulgi tak terima
  "Baiklah baiklah, ayo ke kelas. Saat istirahat nanti aku akan mentraktir mu" Lalu berjalan menuju kelas
  "Wahhh janji ya" seru seulgi lalu menyusulku, dikelas teman teman sudah duduk dengan rapi beberapa saat kemudia guru datang dan pelajaran pun dimulai.

Jam istirahat

  "Seul, sepertinya penyelidikan ini semakin berbahaya lebih baik jangan libatkan detektif itu lagi" ujarku lalu memakan nasi goreng pesananku
  "Aku juga berpikir begitu irene" balas seulgi meminum jusnya
  "Suho sudah curiga padaku, tapi dia tak bertanya apapun padaku" bisikku
  "Benarkah ?! Artinya kai juga curiga padaku" ujar seulgi tertahan setelah melihat kai dan suho menghampiri meja kami.
  "Kalian memesan apa ?" Tanya kai
  "Kami memesan nasi goreng" balas seulgi dengan pelan
  "Ada apa ?" Tanya suho yang melihat kami hanya terdiam
  "Tak ada apapun, lebih baik kamu memesan sesuatu sebelum jam istirahat habis" ujarku mengalihkan perhatian
  "Baiklah" setelah itu suho dan kai pergi
  "Tenang saja seul, kai tak akan mempermasalahkan hal itu" aku menenangan seulgi
  "Aku rasa juga begitu dia tak menanyakan apapun" seulgi mengangguk lalu kembali fokus untuk menghabiskan makanan nya, setelah itu suho dan kai datang lalu obrolan diisi oleh kai dan seulgi yang berdebat akan jalan jalan kemana sepulang sekolah.

Sepulang sekolah suho menepati perkataannya ia mengajakku untuk berkencan, pergi ke mall dan bermain di time zone
  "Kamu kalah lagi, akuilah kekalahan mu pangeran kodok" ujarku disertai dengan tawa
  "Saya mengaku kalah tuan putri" balas suho menunduk hormat dan tawaku pun semakin keras karena hal itu. Saat ini kami sedang bermain street basketball, beberapa kali bermain dan suho terus kalah.
  "Suho ayo kesana" aku menunjuk photobox
  "Baiklah" suho menarik tanganku ke arah photo box
  "Bagaimana caranya ?" Tanya suho setelah kami duduk didalam photo box
  "Hmm arahkan pandanganmu kesini lalu berpose lah dengan tampan" ujarku menunjuk kamera kecil lalu aku memeluk suho untuk pose pertama dan suho juga memelukku.

  "Hahah tadi itu sangat menyenangkan suho" Kami  sedang makan setelah puas bermain
  "Ya tadi sangat menyenangkan, bagaimana kita atur jadwal untuk kencan" ujar suho
  "Ide yang bagus pangeran kodok, setelah ini kita pulang ya" ujarku lalu suho mengangguk.

Sesampainya dirumah aku dikejutkan oleh kedatangan ayah dan ibu
  "Ayah ibu kapan kalian datang ? Kenapa tidak mengabari ku ?" Aku sangat senang mereka pulang aku berjalan menghampiri mereka

PLAKK

saat aku berada dihadapan mereka ayah menamparku dengan keras
  "Cindy mengatakan kamu menjadi wanita penghibur, apa uang pemberian dari kami tidak cukup irene !?" Bentakan dari ayah menyadarkanku karena aku tak menyangka ayah akan menamparku
  "Aku tak pernah melakukan hal itu ayah, justru cindy lah yang seperti itu" ujarku untuk membela diri
  "Kamu tidak mengakui nya dan justru menuduh cindy plakkk" ibu juga menamparku hingga sudut bibirku robek dan mengeluarkan darah
  "Pergilah ke kamar dan renungkan kesalahnmu, berhentilah melakukan pekerjaan itu" ujar ayah dengan suara yang tinggi
  "KALIAN LEBIH PERCAYA DIA KETIMBANG AKU ANAK KANDUNG KALIN SENDIRI, SADARLAH DIA HANYA ORANG LUAR. DIA BISA MENGATAKAN APAPUN SESUKA HATINYA, KALIAN BAHKAN TIDAK PERNAH BERADA BERSAMAKU KENAPA KALIAN SANGAT PERCAYA PADANYA !! APA SEKARANG DIA ANAK KALIAN" seruku dengan mata berkaca kaca menahan tangis
  "PERGI KEKAMARMU SEKARANG" ayah membentakku lagi
  "Kalian akan menyesal setelah mengetahui yang sebenarnya" ujarku lalu berlari kekamar

Blam ceklek
Aku membanting pintu lalu menguncinya, sampai dikamar baru aku bisa menangis
  "Kenapa, kenapa seperti ini. Kejadian Ini persis seperti masa depan, apa aku gagal merubah masa depan, apa semua nya akan berjalan seperti dulu" jatuh terduduk dilantai lalu menangis sekeras yang kubisa untuk menyalurkan rasa sedih, untung saja kamar ini kedap suara.
  "Tapi aku tak akan menyerah, aku sudah berjanji akan menyelamatkan suho dan tuhan memberiku kesempatan itu. Aku tak akan menyia-nyiakan kesempatan itu" bisikku lalu menghapus air mataku lalu naik ke tempat tidur tanpa berganti baju dan jatuh dalam mimpi.

Mimpi ini seperti melihat kembali masa depan, mimpi ini sebuah petunjuk ada sesuatu yang kulewatkan. Ini saat kecelakaan itu, saat suho menyelamatkan ku, aku sempat melihat seseorang didalam mobil itu yang tersenyum sangat lebar menandakan dia sangat bahagia.

  "Deano" bisik suho padaku, suho berbaring diatas aspal yang dipenuhi darahnya
  "Tidakkk suhooo jangan lagi, jangan lagi aku mohon, jangan mimpi ini aku mohon suhoo" tangisku
  "TIDAKK SUHO hah hah hah" air mataku mengalir deras sampai kapanpun aku akan selalu seperti ini jika tentang suho dan pengorbanan nya
  "Aku dapat, aku akan menemukanmu Deano bersiaplah" dendam dan kemarahanku memuncak.

Aku mengambil telpon yang masih didalam tas lalu menelpon brian
  "Halo nona"
  "Selidiki orang bernama deano pemilik perusahaan xx, 30 menit lagi kabari aku" ujarku
  "Baiklah nona" brian menutup telpon

Tbc....

Aku up nya lbih cepet ya hehe soalnya aku lagi sakit, maunya bsk up nya tpi bsk aku mutusin untuk full istirahat 😷 maaf kalau ada typo.

Jaga kesehatan kalian ya ❤️

Have a nice day 💖




7/05/22

Irene Second Life: Back to you ✨💫 (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang