14 💫✨

563 57 3
                                        

"Banyak hal yang telah terjadi, kebanyakan dari hal tersebut hanya membuatku menangis dan menyerah"

Sebelumnya di Part 13

"Setelah ini kita akan menaiki kincir angin raksasa itu" seulgi menunjuk pada benda bulat berputar itu
"Baiklahhhhh sahabatku" teriakku sementara seulgi mengalihkan perhatiannya aku memperhatikan lingkungan sekitar dan melihat 3 orang mencurigakan.

💫✨💫✨

Negara A

"2 tiket pak" ujarku pada petugas kincir angin
"Ini nona"
"Ini uangnya ambil saja kembaliannya pak"
"Terimakasih nona silahkan masuk" petugas itu membuka kan pintu untuk memasuki kincir angin.

"Hari ini aku sangat senang irene, kita harus lebih sering seperti ini" ujar seulgi sambil memakan crepes yang sempat dibeli sebelumnya
"Baiklah bagaimana setiap malam minggu kita jalan jalan" aku juga memakan crepes yang tadi seulgi belikan. Aku sangat resah merasa akan ada sesuatu terjadi
"Ide yang bagus irene" seulgi menganggukkan kepalanya dengan semangat.

Aku mengangkat panggilan masuk dari brian
'Halo nona, tuan suho mendapat serangan dan saat ini terluka. Saya dan kai sedang mencari tempat yang aman' Suara yang terdengar sangat lemas dari brian menyapaku
"Siapa yang menelpon ?" Tanya seulgi sambil berbisik padaku
"Mata mataku" ujarku sambil menaruh telunjukku didepan mulut agar seulgi lebih tenang
"Jaga mereka aku akan menghubungi seseorang untuk menjemput kalian, kirimkan lokasi kalian saat ini dor dor akhhh sialan" dua peluru menembak kearah kincir angin yang ku naikki bersama seulgi

"Nona halo nona apa yang terjadi" brian bertanya dengan sedikit berteriak ditelpon
"Aku sudah menghubungi seseorang dia akan menjemput kalian, aku baik baik saja brian, lakukan tugasmu dengan baik nanti kuhubungi lagi" ujarku dengan cepat lalu mematikan sambungan telepon
"Irene bagaimana ini" seulgi menatapku penuh dengan kekhawatiran
"Berjongkok lah, kita akan baik baik saja, sebentar lagi kita akan sampai dibawah" dengan patuh seulgi jongkok disebelahku
"Suho dan kai diserang, sepertinya mereka mengetahui keberadaan kita" aku mengeluarkan pistol dan memasukan pelurunya

"Da...darimana kamu mendapatkan itu irene ??" Seulgi melotot ngeri menatapku
"Setelah sampai dibawah nanti ikuti aku jangan menatap kearah manapun oke" aku memberikan jaket yang kugunakan pada seulgi supaya jaket yang seulgi gunakan lebih tebal
"Baiklah, bagaiman keadaan mereka ?" Seulgi merapatkan jaket yang kuberikan
"Suho terluka dan kai baik baik saja, siap siap hitungan ke 3 kita berlari keluar, tadi aku sudah menghubungi salah satu temanku untuk menjemput dijalan raya" tangan kiriku
"Baiklah aku akan mengikutimu kemanapun"
menggenggam tangan seulgi erat dan tangan kananku memegang pistol yang sudah kusiapkan.

Dengan keras kubuka pintunya lalu berlari secepat mungkin, keadaan pasar malam sudah sepi karena tembakan pertama tadi

Dor dor dor
Kami bersembunyi dibalik stand tembak tembak boneka, aku melihat sebuah besi panjang yang dapat digunakan sebagai senjata
"Seulgi berlari lah lebih dulu aku akan melindungi mu dibelakang, gunakan ini sebagai senjata arahkan pada kepala,leher, dada, perut, paha dan kaki. Ayunkan dengan keras kearah titik titik yang kusebutkan. Cobalah untuk mengecoh dan menghindar" seulgi mendengarku dengan serius
"Baiklah irene, kita harus saling melindungi kita juga harus selamat dari mereka" seulgi menatapku serius

"Hummm ayo kita bergerak temanku sudah menunggu" dor dor dor aku menembakkan kearah 2 orang penyerang salah satu dari mereka terkena peluruku
"Lari sekarang" seulgi berlari didepanku dan memukul salah satu tangan penyerang yang membawa pistol sehingga pistolnya terjatuh dengan cepat seulgi memukul kepala leher dan kaki dari penyerang itu hingga terluka dan pingsan
"Yappp seperti itu seul, itu dia mobilnya kita lari kesana" ujarku lalu menarik tangan seulgi tapi aku lengah tersisa satu penyerang lagi pelurunya menyerempet lengan kiriku.

"Ya tuhan irene kamu tertembak" tangis seulgi pecah dengan cepat ia melempar sesuatu dan mengenai penyerang itu lalu seulgi berlari kearah penyerang itu memukulnya dengan keras hingga pingsan
"Tidak seulgi ini hanya terserempet saja" ujarku pelan
"Sialan kau" umpat seulgi setelah itu seulgi menghampiriku yang bersandar memegang lenganku
"Nona kita harus segera kerumah sakit, polisi akan datang 3menit lagi" Tyan teman dari brian menghampiriku
"Ayo" seulgi memapahku.

Negara B

"Apa yang terjadi dengan mereka ?" Tanya kai pada brian
"Nona irene sepertinya diserang, temanku tyan mengatakan mereka sedang dirumah sakit D saat ini" brian terus berkutat dengan tab ditangannya ia sangat khawatir pada nona irene dan seulgi
"Nona irene pasti baik baik saja, nona mengatakan aku harus membawa tuan suho ke tempat yang aman" ujar Leah yang sedang fokus menyetir. Leah kenalan irene yang menjemput brian,suho dan kai
"Hubungi yang lain agar menjaga ketat rumah sakit D" perintah suho pada kai
"Baik tuan" dengan cepat kai menjalankan perintah dari suho

Negara A

Tyan menggendongku memasuki rumah sakit, kesadaranku mulai menipis aku masih dapat mendengat suara tangis seulgi yang masih menggenggam tanganku
"Aku baik baik saja seul" ujarku setelah tyan meletakkan ku dikasur ruang UGD setelah itu dokter mulai menjahit lukaku.
"Nona irene akan baik baik saja nona jangan khawatir" ujar tyan yang melihat seulgi yang duduk sambil menangis
"Aku sudah terlalu sering melihat irene terluka tapi tetap saja aku sangat takut bila terjadi yang tidak diinginkan padanya" seulgi menutup wajahnya dengan kedua tangan
"Saya dan teman teman saya tak lama ini bekerjasama dengan nona irene, tapi saya sangat yakin nona irene sangat kuat karena ia bertekad untuk menyelamatkan tuan suho" tyan mengatakan itu untuk menenangkan seulgi tapi tidak untuk dirinya ia sangat khawatir pada irene.

Negara B

"Tengah malam nanti siapkan penerbangan pulang, aku tak bisa meninggalkan irene disana tanpa penjagaan" ujar suho yang baru saja selesai diobati
"Tapi bagaimana dengan keadaan anda tuan" ujar kai khawatir pada temannya ini
"Aku baik baik saja, segera siapkan"
"Baik tuan" setelah itu kai keluar ruangan suho
"Kenapa irene menugaskanmu untuk menjagaku ?" Tanya suho pada brian yang duduk tak jauh darinya
"Nona irene sangat khawatir pada anda tuan, sepertinya nona irene mengetahui sesuatu sehingga menugaskan saya" ujar brian
"Aku tak menyangkan dia mengetahui lokasi irene dan langsung menyerang, seharusnya aku memperketat penjagaan irene" suho memegang kepalanya ia sangat marah pada dirinya sendiri
"Nona irene pasti baik baik saja tuan, jangan menyalahkan diri anda dalam kejadian ini" ujar brian
"Pesawat sudah siap tuan, kita bisa kembali saat ini" ujar kai ia sangat khawatir pada seulgi jadinya ia bekerja dengan cepat
"Baiklah terimakasih kai, kita kembali" ujar suho.

Tbc....

Selamat pagi, hehe aku up lagi special karena kemarin cerita ini masuk ke peringkat #1 di katagori remaja 👏👏, entah mimpi apa aku kemarin sampek bisa kyk gini ☺️☺️

Selamat pagi, hehe aku up lagi special karena kemarin cerita ini masuk ke peringkat #1 di katagori remaja 👏👏, entah mimpi apa aku kemarin sampek bisa kyk gini ☺️☺️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pertama tama aku pingin bilang terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kalian para pembaca yang selalu mendukung aku 🙏🙏🥺🥺.

Bener bener gk nyangka serius nihh aku, aku mikirnya cerita aneh + gaje kyk gini siapa yg bakal suka, padahal kemarin pembacanya masih 900 an trs vote nya msih 100 an, ehh tapi tiba tiba skrng pembacanya udh 3K lebih trs vote nya 300 an.

Bnr bnr kyk mimpi banget 😣😣











18/04/22

Irene Second Life: Back to you ✨💫 (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang