24 💫✨

265 19 0
                                    

"Keluarga adalah tempat ter aman dan ter nyaman. Tapi terkadang keluarga bisa menjadi neraka yang membuat kesedihan dan penderitaan diwaktu yang bersamaan"




💫✨💫✨



Beberapa menit kemudian aku melihat suho datang dengan berjalan tergesa gesa ia mencari cari keberadaanku dengan cepat aku berlari kearah suho dan memeluknya
   "Ada apa irene ? Apa kamu baik baik saja katakan padaku" ujar suho aku hanya balas dengan gelengan
   "Suho" ujarku lalu melepas pelukan
   "Sekarang waktunya mendengar penjelasan mu irene" ujar suho menatapku lalu melirik lein yang berdiri disebelah ku
   "Nona irene saya sudah selesai memeriksa keadaan mila" ujar dokter yang mendatangiku

  "Bagaimana keadaanya ?" Tanya suho mengalihkan perhatiannya dariku
  "Dia menderita diare tuan dan nona karena makanan yang tidak higenis dan meminum air yang tidak bersih, untuk sementara ini lebih baik mila dirawat disini sampai keadaannya stabil"
   "Baiklah dokter terimakasih" ujarku, suho mengangguk pada dokter dan ikut pergi dengannya entah suho ingin membicarakan apa.

   "Lein ayo kita lihat adikmu" lein mengangguk ia menyambut uluran tanganku. Setelah memasuki ruang rawat aku melihat mila tidur dengan selang infus ditangannya
   "Adikmu baik baik saja lein, dia hanya terkena diare karena memakan makanan yang tidak bersih" jelasku saat melihat lein memeluk adiknya
   "Itu karena saya nona, saya yang memberikan makanan yang tidak bersih pada mila" lein menangis tanpa mengeluarkan suara

   "Itu bukan salahmu, kamu sudah berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk adikmu tapi karena keadaan kamu harus melakukan itu" ujarku memeluk lein
   "Iya nona, aku tidak bermaksud jahat pada mila" lein menghapus dengan kasar air matanya
  "Sudahlah jangan sedih, kamu harus kuat demi mila" lein mengangguk.

   "Nona saya datang dan membawa pesanan anda" tyan datang dan membawa beberapa pasang baju, handuk dan yang lainnya untuk lein dan mila
   "Terimakasih tyan" tyan mengangguk dan memberikan baju baju itu padaku
   "Nah lebih baik kamu membersihkan diri dulu, gantilah pakaian mu dengan ini, apa perlu aku memandikanmu lein ?"
   "Terimakasih nona tapi saya bisa mandi sendiri" lein memasuki kamar mandi.

   "Saya sudah mengurus semua kebutuhan sekolah untuk lein nona" ujar tyan yang berdiri dibelakangku
   "Bagus tugasmu adalah merawat mereka, kabari aku terus tentang perkembangan mereka"
   "Baik nona" setelah itu tyan keluar dari ruangan dan berjaga diluar bersama brian.

   "Nona saya sudah selesai" lein berjalan mendekati ku yang duduk disofa rumah sakit
   "Ini makanlah dulu lalu tidur, besok aku akan mengenalkanmu pada tyan" ujarku
   "Baiklah nona" lein makan dengan lahap sedangkan aku hanya menatapnya
   "Nona tidak makan ?"
   "Tidak makanlah yang banyak supaya kuat dan bisa melindungi mila nanti" lein mengangguk dengan patuh dan melanjutkan makannya.

Pukul 9 malam suho mendatangi ruang rawat mila diikuti dengan sean
   "Bagaimana keadaan irene ?" Tanya suho pada brian
   "Nona sedang tidur tuan" jawab brian ia membuka pintu dan mempersilahkan suho masuk, dikamar rawat suho melihat irene yang tertidur disofa dengan posisi duduk sedangkan lein tidur diranjang rumah sakit bersama adiknya. Suho duduk disebelah irene dan memeluk irene yang tertidur dia pun ikut tertidur sambil memeluk irene
   "Selamat malam tuan nona" brian datang dan menyelimuti kedua orang itu.

Keesokan paginya dengan singkat aku menceritakan pertemuanku dengan lein dan niatku yang ingin merawat dan menyekolahkan lein serta mila.

   "Jadi kamu ingin merawat mereka ?" Tanya suho setelah mendengar penjelasan ku
   "Iya suho" bisikku lalu menundukkan kepala, aku takut menatap suho, aku takut ia akan marah padaku
   "Baiklah, aku juga akan ikut membantu mu"
   "Jangan bercanda denganku pangeran kodok"  ujarku menatap suho heran
   "Apa aku terlihat sedang bercanda tuan putri, aku sangat serius kenapa kamu tidak mendiskusikan nya dulu padaku" suho menatapku sinis
   "Itu kan keputusan yang kuambil secara spontan pangeran, tapi aku sangat senang karenamu" aku memeluk suho lagi sambil menciumi kedua pipi suho berulang kali
   "Hahhahaha sudahlah irene" tawa menawan suho selalu berhasil membuatku terpesona
   "Pangeranku ini sangat tampan ya" aku mencubit kedua pipi suho
   "Tuan putri ku juga sangat sangat cantik" suho juga mencium kedua pipi ku
   "Ekhem suho semua orang melihat kita" ujarku setelah sadar banyak yang memperhatikan disekitar kami, aku berdehem untuk mengurangi rasa malu
   "Biarkan saja mereka melihat kita" ujar suho saat ini kami sedang berada ditaman rumah sakit karena tadi aku memutuskan untuk membeli makanan untuk suho dan yang lain, tapi tiba tiba suho terbangun dan memaksa untuk ikut.

   "Kenapa kamu membeli banyak makanan irene ?" Tanya suho yang saat ini sedang menenteng semua bubur yang baru saja dibeli direstoran terdekat
   "Aku akan memberikan nya pada yang lain suho. Brian,tyan, sean sudah bekerja keras untuk membantu kita aku ingin memberikan mereka makanan untuk tanda terimakasih" setelah sampai dikamar rawat brian mengambil alih untuk menenteng makanan itu dan memasuki kamar bersama.

   "Brian istirahat lah dulu ajak yang lainnya juga" aku memberikan 3 kotak makanan untuk brian,tyan,sean
   "Baiklah nona, kami akan secara bergilir untuk berjaga" ujar brian dan aku mengangguk, setelah itu brian keluar dari kamar
   "Suho lein ayo sarapan dulu" aku memberikan makanan untuk mereka berdua
   "Terimakasih nona" lein makan dengan lahap sedangkan suho tidak bergerak sama sekali dan menatapku
   "Kenapa suho ?" Suho tidak mengatakan apapun dan menatapku, hahhhh helaan nafasku suho ingin disuapi
   "Baiklah baiklah bayi besarku" aku membuka penutup bubur meniupnya terlebih dahulu lalu menyuapkannya pada suho
   "Besok kita sekolah suho siapa yang akan berjaga disini ?"
   "Sean yang akan berada disini besok, sepulang sekolah kita langsung kesini" aku berdehem tanda mengerti
   "Kalau begitu tyan juga akan berjaga disini" ujarku merasa ada yang memperhatikan aku menoleh dan melihat lean menatap aku dan suho
   "Ada apa lein ?"
   "Siapa tuan itu nona ?"
   "Aku adalah suami dari nonamu ini" ujar suho dengan cepat
   "Apa apaan kamu" aku menggeplak lengan suho dan suho hanya melirikku sekilas lalu menatap lean
   "Maaf tuan saya tidak tahu" ujar lein percaya pada jawaban suho ia menundukkan badan
   "Tak masalah" ujar suho.

Hari menjelang malam aku dan suho harus pulang karena besok harus sekolah
   "Lein aku akan pulang, besok sepulang sekolah aku akan kembali kesini, paman tyan dan paman sean yang akan menjagamu disini, kamu harus menjadi anak yang baik jangan nakal" ujarku mengusap kepala lean
   "Baik nona" jawab lein yang berada digendongan tyan sedangkan mila sudah tidur setelah meminum obat tadi
   "Jangan khawatir nona saya akan menjaga mereka dengan baik, hati hati dijalan" ujar tyan aku mengangguk lalu pergi meninggalkan rumah sakit bersama suho yang menyetir mobil.

   "Kita akan pergi kemana suho ?" Tanyaku saat menyadari ini jalan yang bukan menuju apartemen ku
   "Kita akan ke restoran, kamu belum makan irene" jawab suho tanpa mengalihkan perhatiannya pada jalan
   "Nanti saja aku akan memasak di apartemen"
   "Kamu sudah cukup lelah hari ini, jadi ikuti saja perkataanku"
   "Humm baiklah" aku menyetujui kata kata suho
   "Emmmn suho aku ingin meminta bantuan mu" ujarku dengan ragu
   "Ada apa irene ?" Suho menghentikan mobil diparkiran depan restoran
   "Bisakah kamu mengawasi dan menjaga kedua orang tuaku, aku takut deano akan mencari mereka" ujarku
   "Sudah sejak lama aku menaruh beberapa penjaga disekitar rumahmu irene, untuk melindungi mu bila sewaktu waktu ada salah satu musuhku yang mengancam keselamatan mu" aku sangat terkejut setelah suho mengatakan itu jadi selama ini suho terus mengawasi ku

   "Terimakasih suho, aku tidak tau tentang hal ini" ujarku
   "Sejak pertama kali bertemu aku langsung mengutus beberapa orang untuk melindungi mu" aku hanya bisa terdiam setelah mendengar fakta ini



Tbc.....







Jaga kesehatan kalian ya, cuacanya cukup ekstrim skrng. Full hujan trs dingin bngt drmhku 🥲





26/06/22

Irene Second Life: Back to you ✨💫 (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang