25 💫✨

321 22 13
                                    

"Yang aku ingin hanya sebuah kebebasan untuk mencapai kebahagiaan ku tapi kenapa ? Kenapa sangat sulit untuk hal itu. Apa aku tak pantas untuk bahagia apa aku telalu kotor dan berdosa untuk sebuah kebahagiaan"


💫✨💫✨


  
Disebuah ruangan temaram berisikan 10 orang berbadan besar didalamnya
   "Maaf tuan saya gagal membunuhnya" ujar deano pada sosok dihadapan nya
   "UNTUK MENGURUS HAL KECIL SEPERTI INI SAJA KAMU TIDAK SANGGUP !!!" *plakkk* *brakkk* Bentak sosok ia memukul dan menendang deano hingga terjatuh
   "Seharusnya aku tidak mempercayakan hal itu padamu, kamu malah menggiring mereka padaku saat ini" *plakk* sekali lagi sosok itu menampar deano
   "Maafkan saya tuan, berikan saya kesempatan saya akan melakukan nya dengan baik setelah ini" deano memegang kaki sosok itu sambil memohon dengan badan yang bergetar
   "Aku tidak akan pernah memberikan kesempatan pada orang seperti mu" sosok itu mengarahkan ujung pistol nya pada kepala deano
  *Dorrrrrr* sosok itu melepaskan satu peluru pada kepala deano
   "Urus dia" ujar sosok itu pada salah satu anak buahnya
   "Baik tuan" dengan cepat 2 orang anak buah itu menghidupkan tungku pembakaran hingga api menyala besar dan melemparkan tubuh tak bernyawa deano kedalam tungku itu
   "Awasi terus mereka, bila perlu langsung bunuh serangga yang mengganggu. Bocah itu cukup tangguh" ujar sosok itu pada tangan kanannya
   "Baik tuan" ia mengangguk mengerti untuk tugas yang diberikan.
  

Apartemen

   "Terimakasih suho" ujarku setelah kami berdua duduk diruang tamu apartemen ku
   "Kamu tidak perlu mengatakan terimakasih padaku irene. Cukup terus berada disampingku untuk seterusnya" ujar suho
   "Baiklah pangeran, bagaimana kalau kita sekarang menonton film"
   "Tapi ini sudah pukul 10 malam irene, besok kita sekolah dan sekarang kita harus tidur" suho menyeretku ketempat tidur dan langsung memelukku erat ditempat tidur
   "Tapi aku ingin menonton film suho" aku memberontak
   "Shhhhhhttt tidurlah besok akan kubelikan ice cream"
   "Kamu terus mengatakan itu, tapi kamu tidak pernah melakukannya" ujarku karena kesal pada suho
   "Aku berjanji besok aku akan membelikannya, besok kita akan kencan"
   "Ya ya setelah itu kamu akan ditelpon untuk rapat dan membatalkannya"
   "Maafkan aku irene"
   "Aku tidak memerlukan janjimu" setelah mengatakan itu aku langsung menutup mata tanpa mau mendengar apa yang akan suho katakan
   "Tuan putri ku yang cantik tidurlah dengan nyenyak, karena besok kejutan menantimu" bisik suho saat irene sudah tertidur lalu mengecup dahi irene dan ikut tertidur sambil memeluk irene.

Keesokan paginya

   "Suho ayo bangun untuk kesekolah, aku sudah membuatkan sarapan untukmu" ujarku sambil menepuk pipi suho
   "Engggg 5 menit lagi irene" suho menggeliat ditempat tidur
   "5 menit lagi kita akan telat suho ayo bangun" aku mengguncang bahu suho
   "Baiklah baiklah aku bangun sekarang" suho langsung bangun dan berjalan menuju kamar mandi.

   "Irene kamu sudah sarapan" suho datang menghampiri ku
   "Belum aku menunggumu" jawabku langsung memberikan piring yang berisi sandwich
   "Ayo kita sarapan" suho duduk disebelah ku.

Selama perjalanan kesekolah aku dan suho sama sama terdiam. Yang sedang aku pikirkan adalah kenapa keadaan saat ini sangat tenang apa yang sedang deano rencanakan, brian belum mengabarkan apapun bila deano ada pergerakan ini terlalu tenang seperti akan ada sesuatu

   "Rene"
   "Irene" ujar suho yang membuat ku terkejut
   "Ya, ya suho"
   "Apa kamu baik baik saja ?"
   "Tentu saja aku baik, ternyata kita sudah sampai" ujarku setelah sadar sudah diparkiran sekolah, suho terdiam menatapku lalu ia mengangguk. Selama perjalanan menuju kelas aku banyak bercerita untuk mengalihkan perhatian suho, suho itu sangat peka dengan keadaanku jadi aku berusaha untuk membuatnya lupa dan berhasil dia tertawa dan membalas semua ceritaku.

   "Nanti saat istirahat aku akan menjemputmu ya" ujar suho setelah sampai didepan kelasku
   "Baiklah pangeran" aku mencium telapak tangan suho dan suho balas mencium punggung tanganku
   "Sampai jumpa nanti" ujar suho berjalan menjauh aku mengangguk dan melambaikan tangan, saat aku ingin memasuki kelas dering telepon menghentikan ku

   "Ada apa brian" jawabku
   "Deano sudah meninggal nona"
   "Ba.... bagaimana bisa ?!" Ujarku dengan nada bergetar
   "Tenanglah nona, saya menemukan beberapa bukti kemarin"
   "Siapa ?"
   "Saya belum mengetahui nya nona" suara brian terdengar lelah dan kesal
   "Baiklah kabari lagi aku bila menemukan titik terang dan istirahat lah sebentar brian. Aku akan menghubungi mu lagi nanti malam"
   "Baiklah nona, lebih baik anda lebih berhati hati saat ini karena tidak mengetahui siapa musuh yang sebenarnya"
   "Rahasia kan hal ini dari siapapun dan aku akan berhati hati" setelah itu aku menutup telpon.

Tak ada niat untuk belajar lagi aku melangkahkan kaki menuju rooftop tempat bolos terbaik (tapi kalok bolos itu gk baik ya jangan ditiru !!!) tempat untk menenangkan diri terbaik setelah taman kota.

Memeriksa rooftop untuk memastikan aku sendirian disini tanpa adanya kamera cctv atau yang lainnya, dengan langkah gontai aku menghampiri sofa tak terpakai dan tidur disana
   "Jadi masih ada musuh lain selain deano yang menginginkan kematian suho ! Atau orang itu yang menginginkan kematian suho dan mengutus deano untuk mencelakai suho. Tapi siapa !! Siapa dia ?!" Ujarku dengan geram 
   "Apakah masa depan sudah berubah karena semua tindakanku ?, Tapi beberapa hal tak berubah"  gumamku
   "Apa yang harus kulakukan untuk melindunginya tuhan, aku akan memberikan semuanya jika itu demi keselamatan suho karena hal itu juga yang suho lakukan saat menyelamatkan ku dulu" gumamku lagi

Aku mengambil sebatang rokok yang ku sembunyikan didalam tas dan langsung menghidupkan nya
   "Ini semua membuatku gila" ujarku lalu menghembuskan asap terakhir dari rokok ku, karena merasa lelah dengan semua ini aku memutuskan untuk tidur tak peduli dengan pelajaran atau yang lainnya
   "Aku sangat lelah" bisikku sebelum tertidur.

Jam istirahat

Suho bersama kai menunggu irene dan seulgi didepan kelas hingga pada akhirnya seulgi keluar dari kelas seorang diri
   "Dimana irene ?" Tanya suho yang tak melihat irene dikelas atau bersama seulgi
   "Irene mengatakan dia berada di rooftop tadi, dia belum sempat ke kelas. Dia hanya mengirimiku chat" ujar seulgi
   "Aku merasakan deja vu" ujar kai
   "Kalian pergilah ke kantin aku akan menyusul irene" setelah mengatakan itu suho langsung berlari kearah rooftop untuk memastikan irene baik baik saja
   "Selamat siang senior" dua adik kelas yang baru saja turun dari tangga rooftop menyapa suho
   "Apa kalian baru saja dari rooftop ?"
   "Iya senior" jawab laki laki
   "Tapi tidak jadi karena senior irene sedang tidur disana kami tidak ingin menganggu nya, saya juga memberikan kain untuk selimut karena angin dirooftop cukup kencang" jawab yang perempuan
   "Ahhh ya terimakasih sudah tidak menganggunya, pergilah kekantin dan makan siang disana gratis katakan pada kai" ujar suho
   "Terimakasih senior" setelah itu suho langsung menaiki tangga menuju rooftop.

Sesampainya suho di rooftop dia langsung menghampiri sofa dan melihat irene tidur disana dengan kain sebagai selimut, suho memindahkan kepala irene dipangkuan nya sebagai bantal
   "Irene" bisik suho lalu mengelus dengan lembut kepala irene ia tak ingin membangunkan irene



Tbc.....








Happy Sunday ☀️❤️








03/07/22

Irene Second Life: Back to you ✨💫 (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang