20 💫✨

320 30 0
                                    

"Aku memiliki sisi gelap yang tak diketahui oleh orang lain, aku memiliki banyak rasa benci dan kekecewaan yang membuatku semakin gila"




💫✨💫✨




Tandai typo !

Hari ke 3

   "Makanlah ini" ujar tuan pengawas padaku
   "Bagaimana caranya makan tuan tanganku masih diborgol" aku menggoyangkan tangan yang masih diborgol dan mata masih ditutup
   "Akan kulepaskan hanya untuk makan, mata tetap ditutup" ujar penjaga pertama itu dan aku mengangguk. Ia melepaskan borgol disatu tangan lalu memasangkan borgol nya ditempat lain sehingga tangan kanan bebas untuk makan sedangkan tangan kiri tetap diborgol. Setelah selesai makan orang itu kembali memborgol tanganku.

  "Tuan sedang mengurus sesuatu diluar, apa kau tak ingin dilepaskan ?" Tanya penjaga kedua, ada 4 orang penjaga didalam ruangan ini dan mereka sering mengajakku berbicara
  "Bila kalian melepaskanku kalian, suho dan teman temanku akan dalam bahaya, begini lebih baik tuan"
   "Aku mulai mengerti jalan berpikirmu nona" ujar penjaga ketiga lainnya
   "Aku hanya tak ingin menyakiti siapapun tuan, nyawa seseorang lebih berharga dari apapun tuan" ujarku
 
  "Kenapa kau seperti itu ?" Penjaga keempat berjalan mendekati ku
  "Apa kalian ingin mendengar sebuah kebenaran tuan, aku tau ini terdengar sangat gila tapi ini adalah kehidupan keduaku aku kembali kemasa lalu tuan. Suatu hari dimasa depan aku menangis dan memohon pada bintang jatuh agar tuhan memberiku kesempatan untuk kembali mengulang waktu agar bisa menyelamatkan suho yang meninggal karena menyelamatkan ku" aku menundukkan kepala
   "Itu hal yang cukup tak masuk akal nona" ujar penjaga pertama mereka terdiam cukup lama setelah mendengar ceritaku
   "Ya begitulah yang aku alami tuan, suho bisa memberikan nyawanya untuk menyelamatkan ku dan aku pun bisa melakukannya juga. Memohonlah pada tuhan bila suatu saat kalian merasa sangat putus asa dengan hidup dan tuhan akan memberikan jalan yang tidak mungkin terbayang diotak manusia itu sendiri tuan" aku tersenyum setelah mengatakan itu.

Brakkkk
Suara pintu yang ditendang dengan keras  membuat keempat penjaga langsung bersiaga
   "Bawa dia" ujar orang itu
   "Baik tuan" aku mengenali suara ini dia adalah asisten sekaligus penjaga pribadi deano, dua penjaga menarikku untuk berdiri lalu menyeretku keluar dari gedung dan memasukkan ku kedalam mobil
   "Bagaimana keadaanmu irene ?" Itu suara deano yang duduk disebelahku
   "Saya baik baik saja tuan"
   "Kau sangat tenang dikeadaan seperti ini"
   "Apa anda ingin saya memberontak,melawan dan memaki anda. Saya bisa melakukan itu dengan sangat mudah"
  "Kau sangat berani" plakk deano menamparku sangat keras hingga kepalaku terbentur kaca jendela mobil, ia membuka penutup mataku
   "Ekspresi apa yang akan kamu gunakan" ujar deano menjambak rambutku dan mengarahkan aku untuk melihatnya
   "Anda ingin aku menangis ?" Tanyaku dengan ekspresi wajah yang datar
   "Hahh kau sangat membuatku kesal" deano kembali menamparku dapat aku rasakan darah mengalir dari sudut bibirku.

Markas suho

   "Aku mendapatkannya suho, saat ini irene dibawa kesuatu tempat di selatan" ujar kai dan seulgi yang duduk disebelahnya
   "Ayo kita kejar mereka, bawa setengah dari pasukan" ujar suho yang sedang menyiapkan senjata
   "Baik, seul bawalah ini akan berguna disaat terdesak" kai memberikan seulgi pistol dan pisau lipat
  "Baiklah, setidaknya aku bisa sedikit membantu nanti" seulgi mengangguk dan  kai membawa seulgi ke ruang bawah tanah memasangkannya rompi anti peluru dan memerintahkan pasukan untuk bersiap.
Setelah semua siap suho dan yang lainnya pergi untuk menyusul irene.

Pantai

Beberapa saat kemudian mobil deano berhenti di pantai milik deano yang digunakan untuk transaksi senjata ilegal. Penjaga yang semula mengawasiku mereka menarikku untuk keluar dari mobil dan menyeretku untuk mengikuti deano yang berjalan didepan

   "Anda baik baik saja nona ?" Bisik penjaga kedua setelah melihat keadaanku dahi yang terluka, memar dimana mana terutama diwajah, darah mengalir dari sudut bibir
   "Aku pernah mengalami yang lebih parah dari ini ingat aku sudah pernah mati tuan" ujarku lirih sambil menundukkan kepalaku agar tak terlihat sedang berbicara
   "Saya sangat senang bisa berbincang dengan nona" ujar penjaga keempat
   "Aku pun begitu tuan jaga diri kalian, bila aku mati kali ini aku tidak akan menyesali apapun karena sudah berusaha untuk melindungi orang-orang yang aku sayangi" lirihku setelah itu kami berhenti berjalan dan yang kulihat ini adalah sebuah tebing yang curam, aku berdiri diujung tebing ini

   "Ada kata kata terakhir irene ?" Ujar deano yang mengarahkan pistolnya pada kepalaku
   "Kupastikan deano setelah kematianku, kematian mu akan segera datang kau akan hancur keparat !!" Dukkk deano memukulku hingga aku terjatuh
   "Jika saat itu datang, aku akan berbahagia untuk kematianmu itu" ujarku rendah dengan seringai diwajah
   "Itu tak akan pernah terjadi" setelah deano mengatakan itu suara ledakan yang bertubi tubi terdengar dipantai
   "Hahahha lihatlah" tawaku lepas saat melihat ledakan itu asap kehitaman mengepul diudara
   "Kau bisa membunuhku sekarang karena setelah itu kau yang akan mati" bisikku lalu pengarahkan kepalaku pada pistol yang masih terangkat

   "Ireneee" teriakan menggelegar milik suho beradu dengan suara ledakan
   "Keponakan tersayang mu datang tuan" ujarku melihat raut wajah deano sangat marah
   "Ini waktu yang tepat bukan irene" deano menatapku dengan raut yang bahagia seketika aku tertegun, ini adalah salah satu dari rencana deano menggiring keponakannya kesini dan membunuhnya.

   "Sangat pengecut sekali tuan, menggunakan rencana seperti ini hah" ujarku suara tembakan bersautan dari pasukan suho dan deano
   "Aku bisa membunuh dua lalat sekaligus" deano menyandera ku dia berdiri dibelakangku mencekik leherku dengan lengannya dan tak lupa pistol dipelipisku yang siap kapan saja menembak
   "Selamat datang dipesta ini suho" deano menyambut suho dengan suara ramahnya yang membuatku sangat muak
   "Lepaskan dia, lepaskan irene !!!" Bentak suho
   "Wow tenang suho, orang ini adalah orang yang berharga untukmu bukan" deano mengeratkan lengannya dileherku
  "Tidak, pergilah dari sini suho" aku memberontak
   "Irene lepaskan irene" suara seulgi terdengar ia datang bersama kai,tyan dan brian. Aku menatap brian dan brian mengangguk.

   "Jatuhkan senjata kalian atau dia akan mati" deano menekan pistol ke pelipis ku
   "Jangan lukai dia" suho dengan gampangnya menjatuhkan senjatanya diikuti oleh yang lain
   "Apa yang kamu lakukan suho, jangan dengarkan dia" aku memberontak deano mengarahkan pistolnya pada suho

Dorrrrrrr






Tbc....




Belakangan ini aku suka denger lagu

Jeff satur  - Why don't you stay
4men - The day
Minseo - If you can't forget

Coba aj dengerin dulu siapa tau suka 🤭

Terimakasih banyak untuk kalian para pembaca kalian penyemangat ku ❤️

Happy Sunday ☀️







29/05/22

Irene Second Life: Back to you ✨💫 (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang