10 💫✨

770 65 0
                                        

"jangan pernah samakan masalahmu dengan orang lain"



Sebelumnya di Part 9

"IRENEEEE" teriakan familiar terdengar aku menoleh kebelakang suho berlari menghampiriku dengan wajah khawatir lalu memelukku
  "Apa kamu baik baik saja ? Apa kamu terluka ?" Suho memegang wajahku
  "Aku baik baik saja suho, aku sudah memberitahu jangan menyusulku kesini"
  "Aku sangat khawatir karena bi luna bilang kamu kerumahku sedangkan kamu tak ada dirumahku, jam berapapun dan disaat apapun kamu bisa datang padaku irene" suho tersenyum lembut padaku
  "Tadi aku sempat kerumahmu, ayo pulang kita harus bersiap untuk sekolah" aku menggenggam tangan suho erat lalu menatapnya
  "Baiklah ayo kita pulang" suho juga menggenggam tanganku erat



💫✨💫✨

Sesampainya aku disekolah suho langsung mengantarku ke kelas, dikelas aku langsung diberondong pertanyaan dari seulgi
  "Bagaimana keadaanmu irene ?, bibi luna menelponku jam 4 pagi dan mengatakan kamu pergi kerumah suho jam 3 pagi tapi kamu tak ada bersama suho" seulgi menatapku khawatir
  "Aku baik baik saja seul, semalam aku memimpikan hal itu lagi karena ketakutan dengan keadaan suho, aku pergi kerumah suho mengendarai mobil dengan badan bergetar, tapi karena tak ingin menganggu suho aku memutuskan untuk kepantai menjernihkan pikiran" aku hanya menunduk

  "Bila kamu ingin kamu bisa menceritakan semua hal yang membuatmu resah padaku irene jangan seperti itu lagi banyak orang yang mengkhawatirkan mu" seulgi merangkulku
  "Terimakasih seul, kau yang terbaik" aku balas merangkulnya

  "Ahh ya aku sudah menemukan petunjuk dari kai siapa yang kemungkinan yang membunuh suho pada hari itu, kai mengatakan suho memiliki hubungan yang buruk dengan kedua orang tuanya,dan juga beberapa kelompok berbahaya yang sering membuat masalah pada suho" seulgi memberikan informasi yang ia dapat dari kai
  "Wahhh terimakasih seul, setelah ini aku akan langsung menyelidikinya sendiri, ini titik terang dari semua masalahku seul" aku memeluk seulgi  sambil melompat lompat kecil
 
  "Haha tenanglah irene, aku juga akan membantumu menyelidiki hal ini, ayahku memiliki teman detektif yang dapat diandalkan, aku akan meminta tolong padanya" seulgi menatapku dengan serius
  "Humm baiklah seul, kalau begitu akan kuserahkan padamu, aku akan mencari informasi lebih banyak dari suho"
  "Aku memiliki feeling kalau masalah ini lebih besar dari yang kupikirkan"  seulgi duduk disebelahku lalu mengeluarkan buku

"Aku juga memiliki pemikiran seperti itu, dikehidupan sebelumnya seperti nya ada seseorang yang ingin suho hancur. Dikehidupan sebelumnya perusahaan ayah dan ibu suho sempat terjadi masalah yang cukup besar dan saat itu suho ikut membantu, aku tak tahu masalah detailnya"

  "Itu juga sebuah petunjuk irene, kemungkinan besar orang orang dati musuh suho adalah tersangkanya tapi kita tak bisa menuduh tanpa adanya bukti bukti yang kuat irene" ujar seulgi setelah itu guru memasuki kelas
  "Kita juga harus menyelidiki siapa orang itu dan apa alasannya dia ingin menghancurkan suho" ujarku
  "Kita pasti menemukan petunjuk yang lain irene" seulgi tersenyum padaku dan kubalas senyuman juga.

Saat pulang sekolah suho sudah menunggu diparkiran sekolah dan ia melambaikan tangannya padaku hemmn itu cukup menarik perhatian siswa yang lain mungkin mereka bertanya tanya sudah berapa lama aku dekat dengan most wanted itu
  "Maaf membuatmu menunggu lama suho"
  "Aku juga baru saja sampai" suho menggiringku memasuki mobil. Mobil sudah keluar dari kawasan sekolah jalanan cukup ramai mengingat hari ini masih hari kerja
  "Irene aku akan mengantarmu terlebih dahulu lalu aku akan keperusahaan karena ada sedikit masalah" ujar suho tanpa mengalihkan pandangannya dari jalan
 
  "Aku akan ikut saja keperusahaan bila kamu mengijinkan, karena aku akan sendirian dirumah bibi luna dan paman gery sedang kekampung" ini kesempatan ku tentu saja alasan ini benar tadi pagi  bi luna dan paman gery meminta izin untuk pulang kekampung untuk menengok keluarga yang sakit
  "Baiklah, aku sangat khawatir bila kamu sendiri dirumah, mungkin ini akan sedikit lama" dari raut wajah suho ia terlihat sangat khawati
   "Tak masalah suho, aku baik baik saja".

Sesampainya di perusahaan banyak karyawan yang menatap penasaran kearahku, ini pertama kalinya suho membawa teman perempuan nya kesini dan perusahaan milik suho ini sangat sangatlah besar dikehidupan pertama aku tak pernah tau suho memiliki perusahaan sebesar ini.

  "Selamat siang tuan dan nona" sapa dari sekertaris sekaligus tangan kanan suho, seingatku dulu pernah sekali aku melihatnya dirumah suho
  "Selamat siang Tuan Sean" balasku dengan senyuman
  "Panggil saya sean nona"
  "Baiklah" ujarku. Kami berjalan menuju sebuah ruangan Sepertinya ini ruangan milik suho
  "Irene tunggulah disini aku sudah memesankan makanan nanti sean yang akan mengantarkan makanannya dan aku akan menyelesaikan masalah ini dengan cepat" ujar suho ia memberikanku sebuah selimut, boneka dan baju ganti baju putih polos, celana jeans hitam dan sweeter berwarna pink, suho juga berganti dengan mengguna setelan jas berwarna abu abu
 
  "Tak perlu terburu buru suho, aku akan menunggumu selama apapun dan terimakasih" balasku setelah  selesai mengganti baju dikamar mandi dan suho hanya mengangguk lalu pergi diikuti dengan sean dibelakang nya.

 
  "Taruh penjaga didepan ruanganku sean, jangan biarkan seorang pun memasuki ruanganku" ujar suho dengan nada dingin
  "Baiklah tuan" sean langsung memanggil 6 penjaga yang ditugaskan untuk berjaga didepan ruangan bosnya
  "Jangan biarkan seorang pun memasuki ruangan bos, nanti aku akan membawa makan untuk nona irene" perintah sean yang langsung diterima baik oleh penjaga.

  "Ruangan ini bebas dari cctv, aku akan memulainya sekarang" aku memeriksa satu persatu dokumen milik suho hingga dokumen yang terakhir aku menemukannya
  "Ini dia aku harus cepat sebentar lagi sean pasti akan segera datang" aku mengeluarkan handphone untuk memfoto nya dan langsung merapikan dokumen dokumen ini dengan cepat, aku memastikan kembali tak ada kesalahan yang aku buat dan kembali duduk disofa yang sangat empuk ini lalu memainkan handphone.

Tak lama kemudian ketokan pintu berbunyi
  "Masuk" ujarku sean datang membawakan makanan
  "Selamat makan nona"
  "Terimakasih sean" ia hanya mengangguk lalu keluar dari ruangan, aku memutuskan untuk langsung makan karena sangat lapar.

Jam sudah menunjukkan pukur 4 sore dan suho belum ada tanda tanda akan segera datang sudah 2 jam lamanya aku disini dan sangat mengantuk
  "Aku akan tidur sebentar" aku menarik selimut sebatas siku dan memeluk erat boneka pemberian suho
  "Ini aroma dari suho" aku menghirup rakus aroma dari boneka pemberian suho lalu jatuh tertidur.

Mimpi ini berbeda dari mimpi yang biasanya mimpi ini lebih menenangkan, aku harap mimpi buruk itu tak datang dalam waktu dekat ini.

Tbc....




Happy Sunday ☀️






27/03/22

Irene Second Life: Back to you ✨💫 (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang