22 💫✨

283 28 1
                                        

"Aku menerima semua perasaan benci kalian, berikan semuanya padaku. Aku yang membuat kalian memiliki rasa benci itu dari tindakan dan kata kata yang aku lakukan. Pendosa seperti ku tak pantas mendapatkan kebaikan hati kalian"

💫✨💫✨






Sudah 1 minggu lamanya setelah kejadian itu aku sudah memulai hari hariku seperti semula, deano tak berhasil ditemukan tapi suho dan yang lain terus mengawasi dan menyelidiki keberadaan deano.

Hari ini suho akan memenuhi kata katanya yang akan mengajakku kencan dan membelikan ku banyak ice cream. Kemarin saat aku ingin menagih janji itu aku malah melihat drama picisan yang diakhiri dengan kejar kejaran

Flashback

Setelah bel tanda istirahat berbunyi aku langsung menarik tangan seulgi dan menyeretnya untuk mengantarku ke kelas suho
   "Pelan pelan saja irene suho tak akan pergi kemanapun" ujar seulgi yang pasrah ia berjalan dengan tergesa gesa dibelakangku
   "Aku harus menagih janji itu seulgi atau suho akan lupa" ujarku
   "Baiklah baiklah" balas seulgi dengan nada tak peduli.

Setelah sampai didepan kelas suho aku mengintip lewat jendela untuk melihat kedalam kelas
   "Kenapa harus mengintip segala" ujar seulgi yang juga ikut mengintip dibelakangku
   "Kamu mengataiku dan lihat apa yang sedang kamu lakukan" balasku sinis
   "Heheh kai ku sangat tampan" seulgi terkekeh lalu merona karena malu
   "Pangeranku lebih tampan" belaku tapi tak lama kemudian ada 2 orang perempuan datang menghampiri suho dan kai yang sedang duduk dimeja sambil membicarakan sesuatu
   "Apa yang akan jalang jalang itu lakukan" bisik seulgi
   "Kita saksikan saja dulu drama ini, aku menyukainya" balasku

   "Ayo pergi ke kantin bersama kami" ujar perempuan itu sambil memegang lengan suho dengan gaya centil
   "Tidak" balas suho dingin terlihat jelas bahwa suho merasa terganggu
   "Ayolah bukankah kita dulu sangat akrab tapi kenapa kalian berubah" ujar perempuan yang satunya   juga ikut memegang tangan kai
  
    "Aaa jadi mereka sangat akrab, apakah mereka sebelum bertemu kita memang seperti itu ?" Aku menatap heran keempat orang itu
   "Kurasa begitu lihat mereka berdua bahkan tidak menepis tangan mereka" seulgi menunjuk tangan tangan gatal itu
   "Kami bahkan tidak mengenal kalian" ujar kai datar
   "Pergi sebelum keluarga kalian hancur dalam hitungan detik" ujar suho dingin dan aura intimidasi menguar dari diri suho kulihat wajah mereka berdua pucat pasi lalu kedua tubuh perempuan itu bergetar ketakutan setelah itu mereka pergi keluar kelas dengan berlari.

   "Ppfffttttt kasian sekali mereka hihi" tubuh seulgi bergetar karena menahan tawa, kami jongkok dibawah jendela tempat mengintip kami tadi agar tidak terlihat
   "Stttt jangan keras keras atau mereka akan tahu kita disini" aku menoleh kebelakang pada seulgi yang masih menutup mulutnya agar tidak tertawa
   "Kamu lihat tadi ekspresi wajah mereka sangat lucu" ujar seulgi dengan cepat aku ikut menutup mulut seulgi
   "Aku tahu itu lucu, tapi diamlah atau mereka akan tahu kita disini" ujarku lirih
   "Tahu tentang apa" ujar seseorang dibelakangku, dengan cepat aku menoleh kebelakang dan melihat suho dan juga kai ikut jongkok mengikuti kami
   "Haha kami baru saja melihat drama picisan" tawa seulgi pecah saat itu juga, tawa yang sudah ditahannya sejak tadi.

   "Jadi dulu kalian sangat akrab ya dengan mereka, tapi kenapa sekarang tidak" Sindirku halus
   "Iyi pirgi ki kintin birsimi kimi" tiru seulgi dengan wajah yang sangat lucu dan tawaku juga pecah saat itu
   "Kami bahkan tidak tahu siapa mereka" bela kai karena merasa disindir
   "Benar apa yang kai katakan" suho ikut membela diri
   "Hmm sepertinya nanti kita saja yang pergi ke bioskop dan mall seul, siapa tau kita bisa mencuci mata dan bertemu teman kencan" ujarku menggandeng tangan seulgi meninggalkan dua laki laki yang masih diam terpaku
   "Rencana yang menggiurkan irene aku tak sabar" balas seulgi dengan semangat
   "Tunggu" suara dingin suho menghentikan kami
   "Rencana yang sangat gila" ujar suho lagi
   "Kalian akan pergi kencan dengan orang lain" seru kai

   "Dalam hitungan ketiga bersiap untuk lari" ujar seulgi
   "1....3 lari" kami berlari meninggalkan mereka berdua
   "Hei kalian" teriakan menggelegar suho terdengar dikoridor otomatis para murid yang ada dikoridor menoleh dan tertawa melihat kami
   "Aaaaaaaaaaa ini semua gara gara ucapan mu irene" ujar seulgi menyalahkan ku
   "Aku membangunkan singa tidur" ujarku yang terus berlari yang diikuti suho dan kai dibelakang
   "Kita berpencar, jangan sampai tertangkap oke" ujar seulgi lalu berlari di arah yang berlawanan denganku ia menuju kantin sekolah sedangkan aku berlari ke rooftop dengan cepat aku menutup pintu rooftop.

   "Hah hah hah dari mana aku mendapatkan rencana seperti itu" nafasku sesak dan terengah-engah dadaku sakit
   "Aku terlalu bersemangat berlari tadi haha" aku terduduk di pagar pembatas gedung sambil menekan dada yang sakit
   "Aku merasa bahagia" gumamku lalu tersenyum menatap langit
Brakkkkk pintu rooftop terbuka dengan keras dan pelakunya adalah suho yang juga terengah-engah lalu berlari menghampiri ku
   "Apa kamu baik baik saja" suho menatapku cemas wajahku tergambar jelas dibola mata suho aku terlihat pucat
   "Haha iya aku baik baik saja, aku hanya terlalu semangat berlari tadi" aku terkekeh dan berhenti menekan dada aku tak ingin membuat suho khawatir
   "Aku tak akan bisa marah padamu irene, jangan membuatku khawatir" suho memelukku
   "Maafkan aku, aku hanya ingin menjahili mu tadi" ujarku lalu membalas pelukan menenangkan milik suho

   "Aku tak pernah melupakan tentang janjiku untuk mengajakmu kencan" Suho melepaskan pelukannya lalu ia menyandarkan tubuhku pada tubuh suho
   "Benarkah bagaimana kalau besok dihari minggu ?" Seruku senang karena suho mengingatnya
  "Baiklah, apapun untukmu princess" gumam suho
  "Aku memiliki banyak hal yang ingin dilakukan besok, apa tak masalah suho ?" Aku menoleh pada suho
   "Kemanapun aku siap" ujar suho yang terus memperhatikan ku
   "Hahaha terimakasih suho"
   "Suho lihatlah langit sangat indah" aku menunjuk pada langit cerah berawan
   "Aku sangat menyukai langit suho" ujarku
   "Kalau aku sangat menyukaimu" bisik suho
   "Hahaha merayu bukan keahlianmu sayang" tawaku sangat keras

   "Aku tidak sedang merayu irene" ujar suho serius
   "Bagiku langit itu dirimu suho, dirimu sangat tinggi dan luas tak terhingga, langit akan selalu ada berbeda dengan matahari dan bulan yang sewaktu waktu menghilang tapi tidak dengan langit" ujarku
   "Kalau begitu kamu adalah lubang hitam yang menghisap ku kedalam nya dan tak melepaskan nya" balas suho
   "Apa kita sedang merayu satu sama lain sekarang" aku merasa geli karena rayuan rayuan ini
   "Aku akan selalu disisimu" bisik suho


Tbc ...



Haha 😅
Agak aneh ya pas rayu merayunya 😅
Sebenarnya aku gk begitu yakin tentang momen rayu merayu itu, dipikiranku cm pingin buat momen romantis untuk mereka, tapi pada akhirnya aku yang malah meragukan momen itu 😅

Maaf ya kalau momen nya jdi agak gk jelas gtu 🙏😅

Happy Sunday ☀️❤️









12/06/22

Irene Second Life: Back to you ✨💫 (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang