Irene Second Life: Back to you ✨💫 (THE END)

31 💫✨ END

"Apa keberadaan ku cukup berguna untuk ada didunia ini, katakan padaku bila aku tidak berguna aku akan pergi saat itu juga"

✨💫✨💫

Beberapa hari kemudian suho kembali bersekolah dan menepati janjinya untuk bermain bersama irene, hingga beberapa bulan kemudian irene secara tiba tiba pindah sekolah dan hal itu membuat suho sangat marah
   "Aku akan menemukan mu dimana pun kamu berada irene" hingga bertahun tahun kemudian pada akhirnya suho berhasil menemukan irene dan satu sekolah dengan irene di sebuah SMA yang cukup terkenal, ia terus memperhatikan irene dari kejauhan tanpa mau mendatanginya hingga suatu hari suho dan irene dipertemukan dalam keadaan yang sangat tidak diperkirakan oleh suho (part 3) dan suho memutuskan untuk pura pura tidak mengenal irene.

   "Jika mengingat kembali hal itu hanya membuatku tertawa karena irene sangat polos" suho terkekeh  setelah mengakhiri ceritanya dan yunho hanya menatap suho dengan pandangan mengerikan
   "Apa kau sudah gila, irene pasti baik baik saja jangan khawatir"
   "Apa yang kau katakan, apapun yang terjadi irene pasti kembali padaku, jika dia tak kembali padaku. Aku yang akan mendatanginya" yunho yang mendengar hal itu sangat terkejut
   "Kau tak bisa melakukan itu suho, bagaimana jika Irene mengetahuinya. Dia pasti sangat sedih"
   "Selama aku masih bisa berada disisinya akan kulakukan berbagai macam cara untuk itu" ujar suho mengakhiri percakapan.

   "Tuan terjadi sesuatu pada nona irene" brian berlari menghampiri suho yang saat ini sedang duduk di kafetaria rumah sakit. Suho yang mendengar hal itu segera bangun dan berlari disusul oleh brian dan yunho
   "Apa yang terjadi ?!!!"
   "Detak jantung nona irene berhenti tuan" ujar salah satu dokter yang sedang menangani irene
   "CEPATLAH SELAMATKAN IRENE APAPUN YANG TERJADI !!!!!" bentak suho perasaan takut kehilangan mulai menguasai perasaan suho. Suho menunggu dengan gelisah ia melihat bagaimana dokter berusaha menyelamatkan irene hingga suara memekakkan telinga terdengar jantung suho seakan berhenti berdetak para dokter berhenti bergerak dan serempak menatap suho dengan sendu.

   "Maafkan kami tuan, kami sudah berusaha sebisa kami untuk menyelamatkan nona irene" ujar dokter itu ikut bersimpuh karena melihat suho yang terduduk dilantai dengan tangan menutup mulutnya
   "I.....ini kedua kalinya aku kehilanganmu irene, maafkan aku" suara tangis suho terdengar sangat menyedihkan
   "Tenanglah suho" yunho memeluk erat sahabat nya.

Kembali ke masa depan

  "I....irene"
  "Ireneee"
  "Irene sadar, ya tuhan irene" teriak seulgi menggenggam tangan irene dengan erat
  "Ada apa seulgi ??" Kai datang dengan tergesa gesa memasuki kamar rawat irene
  "Tadi aku melihat tangan irene bergerak. Aku sangat yakin aku melihatnya" ujar seulgi histeris
  "Tenanglah seulgi" kai memeluk seulgi erat untuk menenangkannya
  "Seandainya saat itu aku tak memaksa irene untuk datang dan aku menemaninya saat pulang" tangis seulgi pecah dipelukan kai
  "Maafkan aku huuuu hiks hiks sadarlah irene"

TIIIITTTTTTT suara dari mesin pendeteksi detak jantung berbunyi yg membuat seulgi langsung melepaskan pelukannya dan memanggil dokter
  "Dokter dokter tolong" teriak seulgi dengan cepat dokter datang dan langsung memeriksa irene
  "Keadaan nona irene sudah melewati masa kritis nya, nona irene akan segera sadar" ujar dokter tersebut yang membuat seulgi sangat senang
  "Terimakasih dokter"
  "Irene akan segera sadar kai" seulgi langsung memeluk kai
  "Iya sayang, dia akan segera sembuh" ujar kai sambil memperhatikan irene yang masih menutup matanya.

Malam telah tiba disebuah ruangan seorang gadis yang sudah lama tertidur pada akhirnya membuka matanya, dengan perlahan ia mencoba untuk bangun merubah posisi menjadi duduk
   "Shhhhhh" desisnya menahan sakit diperutnya
   "Dimana aku dan apa yang terjadi" ujarnya sambil memperhatikan sekelilingnya ini ruang rawat rumah sakit dan ia sendirian. Turun dari kasur dan berjalan ke balkon dengan bantuan tiang infusnya
   "Kenapa ini menjadi sepanjang ini" ia mengambil segenggam rambutnya yang panjang menutupi punggung karena seingatnya dulu hanya sebahu.