Irene Second Life: Back to you ✨💫 (THE END)

27 💫✨

"Langit tak selamanya berwarna biru cerah dengan matahari bersinar terang, kadang kala langit berwarna abu abu lalu meneteskan airnya. Sama seperti kehidupan kita tak selamanya berada diatas ada saat kita berada dibawah di menengadah keatas"

💫✨💫✨

   "Kenapa kau tak ikut ?" Tanyaku pada kai setelah jam istirahat kami bertiga pergi ke kantin, seulgi memesan makanan
   "Tuan menugaskan saya untuk menjaga nona" jawab kai dengan formal karena dia sedang bertugas
   "Stttt biasakan saja cara bicaramu orang lain akan curiga bila mendengarnya" ujarku dengan sinis
   "Maaf, ini memang peraturan nya" kai tak mengidahkan ku
   "Kenapa ada apa ???" seulgi datang sehabis memesan makanan
   "Tidak ada apa seul, ayo kita makan" ujarku setelah pelayan datang membawa makanan.

Hari ini berjalan menjadi sangat membosankan dan sangat lambat tanpa suho disampingku, sepulang sekolah aku melihat sean yang menjemput ku lagi
   "Selamat siang nona" aku mengangguk langsung memasuki mobil
   "Kau sudah merubah rencananya ?"
   "Sudah nona, tanpa sepengetahuan tuan"
   "Bagus sekali, pastikan semua berjalan dengan baik nanti karena nyawa keluarga mu berada ditangan ku" ujarku maaf sean aku harus melakukan ini untuk mencegah mu berkhianat pada suho
   "Saya mengerti nona" sean mengangguk ia mengantarku ke apartemen.

Hingga sore hari aku tak melakukan kegiatan apapun sambil menunggu berita dari brian. Memperhatikan semua foto yang suho posting di instagramnya,saat aku sibuk melihat foto suho tiba tiba telpon masuk dari pemilik foto
   "Wow sepertinya dia memasang cctv disini" langsung saja ku angkat telponnya
   "Apa kamu memasang cctv di apartemenku ?" Tanyaku lansung
   "Tidak ada apa irene ? Apa terjadi sesuatu katakan padaku !!!" Ujar suho terdengar suara berderak keras
   "Tenanglah suho, aku sedang merindukan mu jadinya aku melihat lihat foto di Instagram mu dan tiba tiba kamu menelpon"
   "Aku juga merindukan mu, apa kamu sudah makan ?"
   "Belum aku sedang malas melakukan apapun"
   "Aku akan mengirim seseorang untuk mengantar makanan kesana"

   "Hummm baiklah, suho apa kamu sudah selesai 'mengurus sesuatu' itu ?" Tanyaku
   "Belum, aku sedang mempersiapkannya bersama sean" ujar suho diselingi dengan berbicara dengan sean
   "Oww baiklah, jaga dirimu suho. Bila terjadi sesuatu segera kabari aku ya, aku akan menunggumu mengabariku nanti jadi jangan lupa itu"
   "Aku mengerti, jaga dirimu juga irene. Sebentar lagi yang mengantar makanan mu akan sampai"
   "Terimakasih suho aku mencintaimu"
   "Aku juga mencintaimu" setelah itu suho menutup telponnya.

Saat aku beranjak ingin pergi ke dapur seseorang mencet bel apartemen mu
   "Sepertinya itu pengantar makanan" untuk berjaga jaga aku mengambil pemukul baseball, aku mengintip melalui lubang pintu dan itu anak buah suho datang mengantar makanan aku langsung membuka pintu
   "Selamat sore nona, saya ditugaskan tuan suho untuk mengantar makanan" orang itu melirik kearah tongkat baseball yang kubawa lalu menatapku lagi
   "Aku kira kurir yang akan mengantarnya, terimakasih ya" aku mengambil makanan yang disodorkan setelah beberapa saat ia juga belum pergi
   "Apakah ada lagi ?"
   "Tuan suho juga menugaskan saya untuk berjaga disini" aku mengernyitkan dahi
   "Benarkah ? Bila kau berbohong benda ini yang akan memecahkan kepalamu" aku menggoyangkan tongkat baseball
   "Saya mengatakan yang sebenarnya nona" bodyguard itu hanya menelan ludah takut, mengambil telpon dan langsung menghubungi suho

   "Halo suho apa kamu menugaskan orang ini untuk menjagaku ?" Tanyaku langsung setelah suho mengangkat
   "Ya aku menugaskan nya"
   "Tadi kamu tidak mengatakan apapun, aku hampir saja memukul orang ini dengan tongkat baseball" suho tertawa diseberang telpon
   "Dia adalah adik dari sean" ujar suho aku melirik orang yang masih berada di hadapanku ini yang dilirik hanya menunduk
   "Aku mengerti, terimakasih suho" suho berdehem lalu mematikan telpon.