U. K. S ° 23

20.6K 1.3K 23
                                    

Hai gadis manis, sudah kah kalian siap dengan cerita saya ?

Jika boleh tau, kalian mendapatkan cerita U. K. S dari siapa ?

Jangan mengusik Milik ku, buat kalian yang iri

Happy reading
°°°°

Septihan masih di seret oleh Bu Ana menuju ke perpustakaan, sudah Septihan duga jika hukuman nya adalah membersihkan perpustakan, merapikan perpustakaan.

" bersihkan Perpustakaan rapikan buku buku yang berserakan, jangan sampai tertinggal satu buku sekalipun jangan berleha leha, saya pantau kamu lewat cctv sekolah. Paham " titah Bu Ana tegas . Nahkan sudah Septihan duga akan seperti ini.

" hm baiklah Nona manis " ucap Septihan mengedipkan satu mata nya dengan senyum menggoda

Tangan Bu Ana menegadah seperti meminta sesuatu, namun Septihan di buat gemas dengan ekspresi wanita cantik di depan nya ini, bagaimana tidak ? Bu Ana meminta nya dengan raut wajah yang menggemaskan

" kenapa ? Mau salim? Nanti saja nunggu kita berumah tangga, tangan ini juga yang bakal saya genggam setiap saat " ucap Septihan yang tiba tiba berbicara formal . Eeurrr terlihat sangat menggoda bahkan terlihat seperti om om pedo

" ponsel saya dimana Asep " sungut Bu Ana kesal

" bilang dong, eh tapi saya beneran gak bawa hp ibu " ucap Septihan beralasan. Padahal sebenarnya Memang Ia yang membawa nya.

" jangan bercanda Kamu, sini kembalikan ponsel Saya Asep " ucap Bu Ana berusaha sabar , tak mengindahkan para murid yang sedang memperhatikan mereka.

" tapi pulangnya harus sama saya, saya akan antar kamu pulang nanti " ucap Septihan dengan suara Bass nya sambil berbisik . Jarak mereka sangat dekat, bahkan diantara mereka sama sama saling mencium aroma tubuh mereka yang menenangkan dan wangi.

" saya bawa kendaraan sendiri, cepat kasih saya ponsel nya, dan kamu segera jalani hukuman kamu atau saya akan beri kamu hukuman lebih " ancam Bu Ana

" hukuman yang bagaimana bu? Saya sudah bosen di beri hukuman sama ibu, kecuali..... .. Hukuman itu ibu jadi pacar saya " ucap Septihansambil terkekeh. Sungguh tampan Jika Septihan tertawa pelan seperti ini. Fikir bu Ana. Kemudian ia sadar dan menggeleng kepala nya pelan.

Tanpa menjawab Bu Ana maju dan mengambil ponsel nya sendiri di saku Septihan yang dengan santai seperti pasrah seakan dia ditelanjangi . Bu Ana sadar akan sikap nya akhirnya ia berdehem.

" Ekhem, cepat kasih ke Saya septihan " ucap Bu Ana Menggeram tertahan karna ia sudah malu dan kesal berhadapan dengan Septihan

" saya kira bakal di terusin bu , yaudah nih makasih lo udah kasih nomernya buat saya " ucap Septihan terkekeh membuat Bu Ana melotot

" lancang " ucap Bu Ana marah kemudian mengambil ponsel itu dan pergi dari sana dengan perasaan marah, kesal, Malu secara bersamaan.

" gemesin banget sih calon masa depan gue " gumam Septihan tersenyum tipis

Akhirnya ia pun menjalankan hukuman nya dengan ogah ogahan, tanpa memperdulikan bisik bisik yang masuk ke indera pendengarnya.

" kayaknya selangkah lebih Maju, sangat menyenangkan " batin Septihan

Septihan menjalankan hukuman nya dengan santai, ia bahkan sesekali tiduran karna malas menjalani hukuman, membuat seseorang yang menatap layar didepan nya itu menggeram kesal

UNIT KILLER SAVAGE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang