U. K. S° 26

20.8K 1.3K 29
                                    

Assalamualaikum, syalom. Salam 6 agama.

Betewe gess, semalem aye hampir kecelakaan karnaa di duga sopir mengantuk

Betewe gess, semalem aye hampir kecelakaan karnaa di duga sopir mengantuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Udah gapapa, saya gapapa kok teman teman.

Oke cukup sekian , terimakasih, thankyou, xie xie , Grazie, arigato, gomawo.

*WARNING DILARANG BAPER YAA*

Happy reading
°°°

Bel pulang sudah berbunyi semenjak 10 menit yang lalu, namun siswa satu ini memang memegan janji nya untuk mengantarkan Sang calon masa depan menuju ke rumah nya, entah lah. Mungkin ia sudah tidak waras, menekat kan diri untuk mengantarkan Maung yang lagi datang bulan.

Septihan? Dia sedang duduk bersantai di depan ruang guru, seraya memutar mutar kan kunci motor nya, kaki nya bersenandung kecil, entahlah dia bergumam menyanyikan apa, sedangkan di dalam Seorang guru sedang memutar bola mata nya malas, dan menggeleng kan kepala nya pelan, tak habis fikir dengan jalan pikiran murid nya yang nanti nya bakal jadi... Ah syudahlah lupakan. biarkan jadi rahasia dia dan tuhan.

Karna tak tega dengan Siswa tersebut akhirnya dengan berat hati ia harus keluar dari ruang guru, untung nya di ruang guru sudah tidak ada siapapun, jadi Ia berani untuk menghampiri Sang murid tersebut.

" ekhem,,,keras kepala sekali kamu Sep? " ucap Bu Ana dengan nada Dingin nya.

" Ehh, udah keluar dari sangkar nya ya, kenapa keluar? Kasihan sama saya? Yaudah ayo saya antar pulang " ucap Septihan . Terlihat bu Ana sudah beberapa kali menghela Nafas berat. Susah sekali menerima kenyataan ini tapi ya sudahlah.

" hanya kali ini, selebihnya jangan antar saya , mengerti! " ucap Bu Ana menegaskan.

" siap mengerti setiap saat saya akan mengantarkan kamu pulang kerumah dengan selamat tanpa lecet sedikitpun " ucap Septihan yang malah sebaliknya. Membuat Bu Ana mendelik kesal.

" becanda, Udah ayok , sekolah udah sepi " ucap septihan menarik tangan Bu ana yang sangat lembut dan pas di tangan nya.

" dasar modus " cibir Bu Ana yang hanya ditanggapi senyum tipis dari Septihan.

" nyaman " batin keduanya. Saat kedua tangan itu saling bersautan.

Septihan berjalan dengan Bu Ana hingga Sampai Parkiran.

" kamu bawa motor, saya bawa Motor, gimana bisa bawa nya " ucap Bu Ana tak habis fikir, kesal juga jika melihat Septihan ngotot untuk mengantarkan pulang bagaimana dengan motor nya nanti, atau motor Septihan jika disini.

UNIT KILLER SAVAGE (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang