Bagian tiga satu

5.2K 487 55
                                    

Mew pun menatap di depannya puing puing mobil itu yang sedang di ambil oleh beberapa orang.

Ia melihat mobil itu di ambil oleh mesin berat dan tampak mobil itu hancur total tak bersisa.

Sudah ada beberapa mayat yang di ambil tetapi mayat Gulf tidak ada di sana.

"Daddy"Louise pun menggenggam tangan Mew.

Mew sendiri masih menatap ke arah depan nya tangan satunya terkepal sampai sampai urat tangannya menonjol dari sana.

"Banggg"Joss pun menepuk bahu Mew agar tabah.

"Tidak Gulf belum mati, ia masih hidup.."katanya lirih.

"Bangg sadar bang kakak ipar sudah mati"kata Joss mengguncang bahu Mew kencang.

Mew pun menepis tangan Joss ia masih yakin jika Gulf masih hidup.

Ia tau bahwa Gulf nya itu kuat.

"Bang..."kata Joss lirih terhadap abangnya ini.

"Mayat Gulf tidak ada berarti ia masih hidup"kata Mew kembali dengan tatapan kosongnya.

"Bang sebaiknya kita pulang, kita harus melakukan ritual pemakaman Gulf dan anak yang di kandung nya"kata Joss yang mengajak Mew.

"Sudah aku bilang Gulf belum mati ia masih hidup begitu juga dengan anak ku yang ada di kandungan nya. Ia menungguku datang"kata Mew kembali tetap pada pendiriannya.

"Daddy...hiks... mommy.."kata Vian yang berkaca kaca.

"Tidak boy mommy masih hidup ia belum mati"kata Mew kepada Vian.

Joss pun hanya bisa menghela nafasnya kasar.

Haruskah ia menempleng kepala abangnya ini.

Eh tapi jangan deng ntar malah di slebet dia ama abangnya kan berabe.

.

.

Mew pun datang masih dengan tatapan kosongnya Tul yang melihat Mew datang pun langsung saja memeluknya.

"Tidak papa nak tidak papa"kata Tul menepuk tepuk punggung Mew.

"Kau harus tabah"kata Tul kembali.

"Ayok kita ke sana semua sudah di siapkan upacara pemakaman Gulf"kata Tul.

Mew pun langsung melepaskan pelukan Tul.

"Ibu..Gulf belum mati mengapa semua orang bilang Gulf susah mati "teriak Mew frustasi.

Tul yang mendengar pun hanya menatap iba pada Mew.

Yang ada di pikiran Tul adalah jika Mew belum tabah atas meninggalnya Gulf.

"Dia sudah meninggal Mew"kata Tul lembut.

"Terserah pada kalian jika berpikir seperti itu aku akan tetap mencari Gulf hingga ketemu"dan lalu pergi dari sana meninggalkan semua orang yang memanggil Mew.

"Nnekk.."panggil Vian yang membuat Tul menatap mereka dan lalu memeluk Vian dan Louise.

.

.

.

Mata itu pun mulai mengerjap-ngerjapkan matanya silau lampu terlihat di matanya dan lalu ia duduk sembari memegang kepalanya yang sakit.

Dan saat memegang kepalanya ia merasa jika kepalanya di perban ia melihat tangan nya juga di perban.

Seseorang dari arah pintu pun masuk.

"Ahh kau sudah bangun syukurlah"kata orang itu mendekat.

"Siapa kau"katanya bingung dan bertanya-tanya.

Protect Me S1 & S2 EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang