Bagian keduabelas

6.6K 600 45
                                    

"jadi kapan terakhir kalian bertemu dengannya?"

"3 hari yang lalu"

"Sejak kapan ia hilang"

"Sejak 3 hari yang lalu mungkin"berpose berpikir.

"Baiklah pak Mild jika kami mendapatkan sesuatu tentang tuan Gulf akan kami beritahukan pada anda"kata polisi itu.

"Kumohon secepatnya carikan dia"menunduk takut.

Dan lalu bright mengelus elus punggung Mild dengan kedua tangannya.

...

"Huh bright apa Gulf sudah makan ya??"kata Mild yang sedang duduk di bangku depan minimarket.

"Lalu bagaimana dengan Vian uu aku rindu pada keponakanku hah"menghembuskan nafasnya lelah.

"Sudahlah Mild ini minumlah agar badan mu hangat"kata bright menyodorkan minuman hangat kepada Mild.

"Untuk saat ini kita cari penginapan terdekat dahulu"kata bright yang melihat di handphone nya lokasi penginapan yang paling dekat dengan mereka dan ia menemukannya.

"Bright rasanya aku tidak sanggup berjalan"kata Mild merengek pada bright yang sedang berdiri itu.

"Kau sudah besar jika aku menggendong mu aku akan encok lagi"sambil mendengus sebal.

"Sudah ayok cuaca nya semakin dingin bisa bisa kita masuk angin nanti"ucap bright dan akhirnya mereka pun beranjak pergi dari minimarket tempat singgah mereka tadi.

.

.

.

.

Malam ini Gulf merasa angin berhembus kencang merasakan angin yang menusuk kulit nya walau ia berada di dalam sebuah kamar.

Kalau di pikir pikir apakah teman temannya itu memikirkan nya.

Perasaan kalut pun Gulf rasakan ia ingin pergi dari sini bagaimana nanti jika boss nya marah ouh astaga Gulf lupa akan hal itu.

Ia terlalu asik berada di sini sampai lupa akan hal itu sepertinya ia harus nekat pergi dari sini secepatnya.

Ia melihat Vian yang sepertinya sudah tertidur di kasur ia dengan segera mungkin mengambil tas gendongan Vian.

Yang berada di lemari besar itu.

Dan lalu memakai nya di pinggangnya dan lalu ingin menaruh Vian di sana.

Vian sedikit melenguh saat Gulf mengambil nya tetapi langsung Gulf tenangkan.

"Sustt..sutsss..."dan lalu segera Gulf menaruh Vian di gendongan itu.

Gulf tidak membawa apa apa Karna memang itu bukan miliknya bahkan kartu hitam yang di berikan oleh mama pun tak Gulf bawa itu bukan hak nya.

Ia perlahan lahan membuka pintu melihat ke sana dan kemari sepi tidak ada siapapun.

Baiklah akhirnya Gulf pun keluar dari kamar itu dengan berjalan hati hati agar tidak ketahuan oleh siapapun.

"Hahahaha.. ya ampun masa sih.."

Gulf pun langsung ngumpet di balik tembok setelah mendengar pelayan mengobrol.

"Iya ih masa gak"

Dan lalu punggung keduanya pun mulai menghilang dari jangkauan Gulf.

Gulf menghela nafas lega akan hal itu.

Dan lalu mulai berjalan kembali dengan sesekali ia berlindung di tembok.

Ia ingin lewat depan tapi sayang ada penjaga yang berjaga di depannya.

Protect Me S1 & S2 EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang