Bagian tiga delapan

4.9K 491 27
                                    

Samar samar Gulf membuka matanya ia merasa ada sesuatu yang menimpahi tangannya itu.

Ia lalu melihat ke bawah ada Mew yang sedang tertidur dengan memegang tangan Gulf erat.

Gulf pun mulai mengelus surai rambut Mew lembut ia masih terlalu lemas.

Mew perlahan mulai sedikit bergerak ia melihat Gulf yang tersenyum kearahnya.

"Hai phi"katanya lemas masih dengan mempertahankan senyuman nya.

"Gulf"Mew langsung saja memeluk Gulf erat.

"Kau tahu anak kita sangat cantik dan tampan"katanya bangga.

"Iya aku tau"kata Gulf lirih.

"Ouh iya aku lupa mengabari ibu dan ayah"Mew langsung saja menyambar ponselnya dan menelepon orang tuanya.

Setelah selesai ia kembali duduk di kursi yang telah di sediakan.

"Apa kau sudah memikirkan nama yang bagus?"tanya Mew Gulf mengangguk kan kepalanya.

"Untuk perempuan aku akan namakan Natasha jongcheveevat"katanya pelan dan tersenyum.

"Nama yang bagus untuk anak pertama kita aku akan namakan Andreas Ardika jongcheveevat"kata Mew.

"Dan untuk yang bungsu kita namakan Alexander jongcheveevat"kata Gulf di sertai senyuman indahnya.

"Em nama yang baguss"ya Mew menyukai itu.

Brakkk

"Menantu"teriak Tul panik dan segera ke arah Gulf yang masih terbaring di brankar itu.

"Kau tidak papa kan"sembari memegang tangan Gulf sayang.

Gulf mengangguk lemah menjawab pertanyaan ibunya.

"Mommy"kata kedua anaknya.

"Ouh kalian"memegang pipi keduanya.

"Mommy ndakk appa"tanya Vian khawatir.

"Iya tidak papa"jawab Gulf.

.

.

.

Sudah beberapa hari kini Gulf dengan anaknya sudah boleh pulang ke rumah tetapi masih harus dalam pengawasan.

"Phi mengapa pelan sekali membawanya"kata Gulf bingung pada Mew.

"Sebentar sayang aku harus menjaga mu kau tidak ingat kata dokter"kata Mew masih fokus.

"Hah tapi ini seperti semut saja phi jalannya"kata Gulf yang mulai jengah.

Bayangkan saja Mew membawa mobil seperti siput bahkan siput saja lebih cepat daripada Mew.

.....

Setelah lamanya Gulf mengomel akhirnya mereka pun sudah sampai di rumah masih dengan Mew yang membawa seperti siput.

Karna Gulf sudah tak tahan langsung saja ia membuka pintu mobil yang masih berjalan.

Ia yakin tidak akan jatuh Karna mobilnya saja jalan sangat pelan.

"Eh--ehh Gulf tunggu aku"

"Urus saja mobil phi"dan berlalu masuk ke rumah.

Jika kalian tanya dimana anaknya yaitu anaknya sudah di bawa oleh Tul dan Max.

"Ouh menantu kau sudah pulang"Gulf mengangguk kan kepalanya.

"Apa mereka rewel ibu maaf na"kata Gulf yang mulai berjalan ke arah anaknya.

"Tidak mereka tidak rewel tenang saja hanya saja kedua bayi ini sangat aktif berbeda dengan Alex yang hanya diam saja"jelas Tul.

"Baiklah ibu akan pergi sebentar"dan lalu Tul pergi dari sana.

Protect Me S1 & S2 EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang