S2 memarahi

3.3K 345 21
                                    

"ahk.. Daddy aku mohon jangan yaaa"kata Nata mencoba membujuk.

"Tidak, kalian harus di kasih 5 bodyguard"kata Mew final dan pergi dari sana.

"Ini semua gara gara PHI!"kata Nata kesal dan pergi dari sana.

Dika sendiri hanya bisa memasang wajah tak bersalah.

Alex sendiri hanya melihatnya sebentar dan menggeleng kan kepalanya perlahan.

Yaa seperti yang kata Nata bilang tadi Mew benar benar mengasih bodyguard pada ketiga anaknya itu dan membuat Nata kesal.

Brakk

Dari arah pintu terdengar dengan sangat kencang Louise masuk dengan tampang tak bersahabat.

Dan ia melewati kedua adiknya itu.Dika dan Alex yang melihat itu hanya bisa bertanya tanya.

Apalagi setelah mereka melihat Vian yang masuk dengan wajah bersalah nya dan akan menghampiri Louise.

Vian juga melewati kedua adiknya itu.

"Ada apa dengan keduanya?"tanya Dika.

Alex pun menjawab dengan mengangkat bahunya ke atas tanda ia tak tahu.

Flashback

Vian kini sedang berada di kantin ia memakan sarapan yang mommy nya beri.

"Ouh helloww~~ kau Vian ya"menggebrak meja Vian dengan kencang.

Sang empu pun terkejut akan kedatangan seseorang.

"Wah aku tak menyangka bertemu dengan mu"kata seseorang dengan rambut pirang nya.

"Apakah kau masih ingat aku?"tanya nya.

Dan di balas gelengan kepala oleh Vian.

"Auw kau masih sama saja dengan yang dulu"dan lalu ia mengusak rambut Vian dengan gemas.

"Ini aku--"belum sempat ia melanjutkan bicaranya tiba tiba ada seseorang datang menghampiri mereka.

"Ikut aku"tarik orang itu kepada Vian.

Salah satu orang pun memegang tangan Vian yang lainnya.

"Heyy tunggu sebentar aku belum memperkenalkan diriku"

"Lepaskan tanganmu itu dari adikku"tekannya.

"Phii"panggil Vian.

"Ayok kita pulang"dan menarik Vian yang membuat Vian menubruk bahu Louise.

Untung saja di tangkap oleh Louise.

Dan lalu Louise dengan segera menariknya menjauh dari pria itu.

Orang itu pun hanya memandang mereka dengan muka masamnya.

"Huh protective"katanya kesal melihat dua anak yang mulai menjauh lebih tepatnya sih Vian di seret Louise.

...

"Kenapa kau dekat dekat dengan nya"marah Louise.

"Aku tidak dekat dengan nya dia tiba tiba datang dan--"

"Aku tidak mau tahu jangan dekat dekat dengannya lagi!"tekan Louise.

"Dia tidak salah apa apa phi!"Vian pun tanpa sengaja menaikkan nada bicaranya itu.

"Ouh jadi kau MEMBELANYA HAH BAIKLAH IKUT SAJA DENGAN NYA"dan lalu pergi dari sana dengan nafas tersengal sengal.

Vian yang melihat pun hanya memandang kakak nya dengan wajah bersalah.

Dan lalu ia pun mengikuti kakak nya itu.

Flashback off

"Phi maafkan aku"kata Vian seraya menunduk.

Louise sendiri memalingkan wajahnya tak ingin melihat adiknya.

Vian pun mendekati Louise dan lalu memegang tangan nya itu.

"Phi~maafkan aku"menggoyang goyangkan tangan nya ke sana ke sini.

"Tidak mau"katanya yang menepis tangan Vian.

Vian pun menatap Louise dengan mata berkaca-kaca nya.

"Phii maafkan aku hiks"katanya yang mulai menangis.

Louise pun sedikit menatap Vian dan lalu menghela nafasnya.

"Kau selalu cengeng"dan lalu Louise pun menghapus air mata Vian menggunakan ibu jarinya.

"Hiks..hiks.."kini hanya Isak tangis yang bisa Vian keluar kan.

Louise pun lalu menarik tubuh Vian dan lalu memeluknya.

"Sudah lah jangan menangis"mengusap rambut Vian lembut agar ia berhenti menangis.

Dan akhirnya pun itu berhasil Louise perlahan mulai melepaskan pelukan Vian tetapi yang ada malah anak ini tertidur.

Louise pun akhirnya menggendong Vian dan di taruh di kasurnya.

Louise sedikit merapihkan poni yang menutupi wajah Louise.

Dan lalu ia pergi dari sana.

Saat ia membuka pintu Louise melihat kedua adiknya berada di depan pintu nya.

"Kenapa"menaikkan salah satu alisnya.

"Emm Ahahaha tidak phi kalo begitu aku pergi dulu"dan lalu Dika pun pergi dari sana.

Dan Alex sendiri juga pergi dari tetapi ia hanya berjalan biasa.

Louise sendiri hanya bisa geleng-geleng kepala melihat dua bocah itu.

.....

"Hah enaknya...."kata Gulf sembari menggoyang goyangkan minuman nya itu.

Ya kini Gulf berada di salah satu cafe kesukaannya.

Hingga Gulf merasa ada seseorang yang memegang bahunya.

Gulf pun menatap orang itu.

"Boleh aku duduk di sini?"tanya nya.

"Ouh iya silahkan"Gulf pun mempersilahkan orang itu duduk di hadapannya.

Dan orang itu pun duduk di sana dengan disertai senyuman.

"Emm jika begitu aku akan pergi"kata Gulf dan akan pergi dari sana.

Tetapi pria itu memegang tangan Gulf.

"Hey tunggu apa kau tak suka aku duduk di sini"tanya nya.

"Bukan begitu tetapi aku rasa aku harus pulang sekarang,aku permisi"dan lalu Gulf buru buru pergi dari sana dengan berlari kecil.

Pria itu pun hanya sedikit terkekeh melihat nya.

...

"Fiuhh, orang itu tak mengejar kan"tanya Gulf mengintip di belakangnya.

"Seperti nya tidak, baiklah"Gulf pun berjalan dengan riangnya sesekali ia melompat ke sana ke mari.

Orang orang yang melihat pun merasa gemas dengan Gulf itu.

BUKK

"Auww"kata Gulf menunduk ke bawah.

"Maaf"cicit seorang anak kecil.

"Iya tidak papa hati hati lah lain kali"dan lalu Gulf pun pergi dari sana.


.

.

.


"Mommy pulang"teriak Gulf di sana.

Dika pun melihat ke arah mommy nya.

"Mommy habis darimana?"tanya Dika.

"Tidak kemana mana"dan lalu masuk dengan riangnya.

"Auw sangat aneh"tanya Dika bertanya tanya.

...

"Hem..hemm..hemm.."Gulf bersenandung senang sembari ia mengganti bajunya.

"Humm"Gulf pun menutup mulutnya itu ia merasa ada yang akan keluar dari mulutnya.

Dan lalu buru buru Gulf masuk ke kamar mandi.




TBC.....

Oghey Jan lupa vote awas kalo Ndak vote😾

Protect Me S1 & S2 EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang