Bagian kesebelas

7.1K 540 4
                                    

"ckc kenapa telpon anak ini tidak di angkat angkat"sambil mondar mandir tak jelas.

Dan mencoba tetap menghubungi nomor itu.

'maaf nomor yang anda kunjungi tidak dapat di hubungi silahkan mencoba beberapa saat lagi Sorry, the--"Mild pun langsung mematikan sambungan itu.

"Oi Mild ngape mondar mandir kek setrikaan"kata bright yang pusing hanya dengan melihatnya.

"Ini si Gulf di telpon kagak bisa"sambil menunjuk handphone nya.

"Masa sih"kata bright yang menghampiri Mild.

"Adohh gua jadi takut ntar dia kenapa Napa kalo di culik gimana dia"kata Mild yang panik.

"Tenang tenang paling rusak hp nya"kata bright menenangkan Mild.

"Ya kali hp rusak Ampe 3 hari gini gak bener ini ayok bright kita ke sana lagi"kata Mild yang panik.

"Hah iya iya ayok"bright pun mengalah dan akhirnya menuruti ide aneh Mild itu.

....

Beda dengan di sana kini Gulf dan Vian pun sedang berada di hadapan televisi dengan di depannya ada berbagai mainan yang sangat banyak.

Gulf yang merasa ada yang melihat ke arahnya terus pun melihat ke arah di mana ia merasa di perhatikan.

Yang di perhatikan oleh Gulf pun lalu melakukan pekerjaan nya kembali agar tidak ketara.

Gulf pun lalu tersenyum tipis.

"Kemari lah kalian"

Dan semua pun langsung mengerubungi mereka berdua.

"Nyonya apakah anda tidak keberatan?"kata salah satunya.

"Nyonya aku ingin bermain dengan Vian"dan lalu mengajak nya bermain dengan mainan Vian.

Gulf hanya menggeleng kan kepalanya.

"Kalian seperti tidak pernah melihat anak kecil saja"dan lalu tertawa kecil.

"Nyonya Vian sangat gemas soalnya membuat ku jadi ingin menjadikan nya anakku"kata maid.

"Hahahaha kalian ini"

Gulf yang seperti akan mendapatkan sinyal bahaya pun langsung saja menyuruh semua maid untuk kembali ke pekerjaan nya masing-masing.

"Semuanya bubar lah ada bahaya untuk kalian"kata Gulf yang sedikit panik.

Semua pun langsung saja kembali ke pekerjaan masing ada yang menyapu ada yang membersihkan meja dan berbagai lainnya.

Mew yang baru saja turun dari tangga pun lewat ke arah Gulf dan hanya menatap sekilas ke arah Gulf dan lalu berjalan kembali meninggalkan tempat itu.

Semua pun menghela nafas lega.

Dan lalu semua maid pun memberikan jempolnya kepada Gulf tapi sayang nya Mew kembali dan mereka langsung kembali ke pekerjaan mereka mungkin ada barang yang di lupakan oleh Mew.

Setelah Mew benar benar pergi pun mereka mengelap dahi mereka dan kemudian tertawa bersama.

Vian yang melihat itu pun juga ikut tertawa membuat mereka semua gemas akan hal itu.

....

Kini Mew sudah berada di kursi kebesaran nya itu.

"M.r M seperti nya orang itu pergi tak meninggalkan jejak sehingga sulit untuk di temui sekarang"kata salah satu dari mereka yang ada beribu ribu kursi.

"Hah baiklah untuk saat ini kita jangan fokus di sana dulu, musuh kita ingat kalian dia sudah mulai bergerak"

"Bahkan sudah mulai memasuki kantor ku seperti nya dia menemukan penemuan baru yang berupa alat pengintai semacam serbuk kecil yang menempel pada jas Tay"

Semua yang berada di sana pun menatap terkejut ke arah Mew.

"Mulailah dengan perkembangan kalian apa saja yang baru kita kembangkan?"

"Untuk itu kami sudah mengembangkan beberapa alat yang berguna untuk kami semua M.r M"kata seseorang.

"Apa itu?"tanyanya.

"Yaitu berupa semacam suntikkan yang nanti akan di masukkan sebuah chip kecil yang akan berguna nantinya"kata seseorang itu.

Mew yang mendengar nya pun menaikkan salah satu alisnya.

"Lumayan menarik"kata Mew dengan mengetuk ketuk meja panjang itu.

"Berikan suntik kan itu pada ku"

Dan lalu suntikkan itu berada di tangan Mew.

Mew melihat ke arah sekitar nya aja dia menemukan yang cocok.

"Kau"kata Mew sambil menunjuk ke arah seseorang.

"Eh-eh saya M.r M"berucap terbata bata.

"Ya kemarilah"kata Mew kembali dan orang itu pun langsung saja menghadap Mew.

Mew dengan gerakan nya mampu membuat orang yang berada di hadapan nya terjatuh ke bawah.

Langsung saja Mew menancapkan suntikkan itu ke leher orang itu.

"Aghkkk"teriak kesakitan orang itu.

Setelah selesai Mew pun langsung membuang bekas suntikan itu ke sembarang arah.

Dan melihat menaikkan alisnya tanda apa yang akan terjadi selanjutnya.

Seseorang dari meja panjang yang berada tak jauh dari Mew menunjukkan laptop nya yang tersambung dengan chip yang sekarang berada di tubuh orang itu.

Mew yang melihatnya pun menyungging kan senyuman lebar yang mampu membuat siapa saja merinding.

"Baguss aku puas akan hal ini kembangkan hal yang lainnya akan ku pantau dari layar tablet ku"dan Mew pun pergi dari sana dengan di belakangnya beribu ribu orang menunduk tanda hormat.

....

"Haduh benar benar anak itu ayok cepat bright ambil kopernya"kata Mild yang marah marah tak jelas.

"Iya iya"dan lalu mengambil koper nya itu.

"Ayok cepat lah sedikit"

Bright yang berada di belakang Mild sambil menggeret koper itu pun hanya memutar bola mata malas.

Mereka pun segera mencari taksi dan segera menuju ke rumah Gulf.

.

.

.

"Apa ini?"bingung Mild membatu Karna terlihat jelas rumah Gulf yang seperti tak terawat.

Langsung saja ia menggedor gedor pintu Gulf itu.

"Gulf buka pintunya Gulf"

Dook

Dook

Dokk

"Gulf apakah kau di dalam"sambil masih terus menggedor pintu itu.

"Haish kemana anak itu"Mild sendiri sudah hampir mau menangis saja.

"Bright mari kita laporkan ini ke polisi aku takut Gulf kenapa Napa apalagi Vian"sambil menggigit kuku jarinya itu.

"Tenanglah Gulf pasti baik baik saja"kata bright menenangkan.

"Tenang bagaimana lihat bahkan rumahnya sudah hampir terbengkalai"

Mild pun langsung saja menarik bright untuk melaporkan kejadian ini secepatnya.

TBC...

Protect Me S1 & S2 EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang