17. hah?!

665 120 8
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[]

UTS sudah di depan mata!

Hm, UTS, ya. Yang kata sebagian orang—termasuk Aldi—adalah Ujian Tidak Serius. Berhubung ini adalah ujian Shakila yang pertama semenjak dia menjadi mahasiswa, tentu saja dia gugup setengah mati. Berbagai pikiran mengenai soal-soal ujian yang sulit terus menghantuinya. Dia memanfaatkan waktu sebaik mungkin untuk belajar, mencerna materi yang sebelumnya belum dia kuasai benar.

Saking seriusnya belajar, Shakila sampai lupa untuk keluar kamar. Setiap waktu makan tiba, dia harus dijemput dulu oleh Haikal atau Bunda ke kamar. Kalau tidak begitu, pasti Shakila akan membiarkan perutnya kosong seharian.

Hari pertama ujian.

"Ori, kamu gugup nggak?" masih ada dua puluh menit sebelum ujian dimulai. Shakila dan Ori duduk bersebelahan—kursi-kursi sudah di atur dengan jarak 1 meter.

Ori yang lagi ngelotekin kutek kukunya menoleh. "Enggak."

"Kok bisa, sih?!" Shakila takjub. Dia memperhatikan sekitar. Teman-temannya yang juga sudah duduk manis di dalam kelas tampak biasa saja. Mereka bahkan masih bisa tertawa terbahak-bahak dengan lawan bicaranya.

Apa sebenarnya Shakila yang lebay? Kenapa dia keliatan gugup sendirian?

Rasa gugup Shakila belum juga pergi saat seseorang meletakkan sekotak susu pisang di hadapannya. Begitu mendongak, Shakila bertemu dengan Aldi lengkap dengan senyumannya yang lebar.

"Biar semangat ujiannya," kata Aldi lantas mendaratkan tubuhnya di atas kursi tepat di belakang Shakila. "Santai, La. Wajah lo udah kayak orang nahan boker seminggu."

Shakila tak tertawa. Badannya berputar seratus delapan puluh derajat, menghadap Aldi sepenuhnya. Tangannya menggenggam susu pisang pemberian Aldi erat. "Keliatan banget ya kalo aku gugup?"

Aldi mengangguk.

"By the way," Ori menyela. Badannya setengah menyerong menghadap Aldi. Perempuan itu juga mendapat sekotak susu pisang dari Aldi. "Lo nggak perlu ngasih gue ginian juga. Nanti kalo gue baper, lo yang repot."

Just Us 2 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang