20. "minggiiirrr"

627 108 8
                                    

cw: harsh word(s)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

cw: harsh word(s)

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[]

            Gisa pernah mengatakan sesuatu pada Shakila pada salah satu kesempatan saat mereka sedang meet up via Zoom. Tentunya Gisa nggak akan ngomong kalau nggak ada triggernya. Apa itu? Cerita Shakila waktu ngedate sama Jevan kemarin.

Jujur saja, kalimat Gisa nggak bisa Shakila hilangkan dari otak dan memang dia harus menerapkan apa yang dibilang Gisa, untuk menjaga diri juga hatinya.

"Gue tau, La, lo lagi berbunga-bunga banget sekarang. Kalo gue jadi lo, gue pun pasti akan merasakan hal yang sama," itu adalah awal mula wejangan Gisa dimulai. Shakila hanya diam, memandang layar laptop dengan ekspresi serius, tanda dia mendengarkan dan fokus. "Siapa sih yang nggak mau meledak waktu crush ngajakin ngedate?"

Shakila menipiskan bibir, tidak berani menyela sebab dia tau, Gisa masih jauh sekali dari kata selesai.

"Tapi, La, gue harus selalu ingetin ini ke lo—maaf banget kalo lo sampe risih karena gue keseringan ngomong ini, but... percaya deh, gue melakukan ini karena gue sayang banget sama lo dan keinginan terakhir gue adalah melihat lo yang nol pengalaman tentang cinta, patah hati hebat karena cowok," Gisa menjeda kalimatnya sebentar. "Jangan selalu mengedepankan kata hati. Lo juga harus selalu melibatkan otak."

"Gi... mana?"

"Kak Jevan baru ngajakin lo ngedate sekali, ya oke, itu adalah progres yang luar biasa. Tapi, apa dengan satu kali ngedate itu lo udah bisa nebak perasaan dia ke lo kayak gimana?" Gisa menghembuskan napas. "Intinya begini, lo nggak boleh cepet baper."

"Aku enggak gitu, kok."

"La," panggil Gisa dengan nada serius. "Gue tau lo. Banget. Lo itu mudah baper, semudah ngeliat air di pantai alias gak diapa-apain aja lo baper apalagi sampe berprogres gede kayak gini."

Shakila cemberut. Bibirnya mencebik ke bawah.

"Lo jangan langsung besar kepala sebab kalo lo begitu, kepala lo akan penuh dengan ekspektasi yang gue yakin makin lama bakal makin gede. Kalo ternyata ekspektasi lo nggak ada yang kesampaian gimana? Lo bakal kecewa berat."

Just Us 2 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang