Just Us 2 [✔]

24. hot topic

***

[]

            Jevan berdecak kesal saat panggilannya lagi-lagi tersambung ke kotak suara. Ini sudah percobaan ke sekian kalinya, tapi tak ada satupun yang membuahkan hasil.

Shakila secara gamblang bilang kalau dia nggak mau ketemu Jevan. Jangankan sampai bertemu, mendengar suaranya saja Shakila seakan tak sudi. Kalimat yang diucapkan Shakila dengan nada menggebu-gebu itu tentu saja meninggalkan banyak tanda tanya dalam kepala Jevan.

Shakila kenapa?

Jevan bergerak gelisah di atas kasurnya. Tangannya tak pernah lepas dari ponsel sejak tadi, takut sewaktu-waktu ada telepon masuk dari seseorang yang ditunggunya.

"Anjing, nggak bisa nih gue begini terus," akhirnya Jevan bangkit dari kasur, meraih jaket yang digantung di belakang pintu lalu memakainya seraya melangkah keluar dari apartemen.

Mobil Jevan keluar dari basement tak lama kemudian, membelah jalanan yang tak pernah terhindar dari macet. Selama terjebak macet, Jevan tak berhenti mengetukkan jemarinya di atas roda kemudi, sambil sesekali kembali mencoba menghubungi nomor Shakila.

Karena terlanjur khawatir sebab Shakila nggak bisa dihubungi, Jevan memutuskan untuk menelepon Haikal.

Kenapa panggilannya juga dialihkan ke kotak suara?

Sialan!

Apa jangan-jangan Haikal juga sengaja tak mengangkat teleponnya? Mungkin saja Shakila sudah bercerita tentang apapun pada kakak laki-lakinya itu. Dan Jevan tau benar, segimanapun akrabnya dia sama Haikal, Haikal pasti akan berpihak pada adik perempuannya.

Shakila jelas lagi marah banget sama Jevan.

Jevan bukannya gimana-gimana, ya. Dia nggak akan menyalahkan rasa marah Shakila padanya, yang bikin Jevan frustasi adalah; dia nggak tau penyebab Shakila marah jadi dia nggak bisa melakukan pun menjelaskan apa-apa.