26. a bottle of wine

631 104 7
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[]

Shakila sampai di rumah Aldi setelah menempuh perjalanan hampir setengah jam. Sesampainya di sana, jantung Shakila berdetak secara gila-gilaan. Rumah Aldi masih penuh dengan pelayat yang menyampaikan berita duka, datang dan pergi seperti tak akan ada habisnya.

Sebelum melangkahkan kaki ke halaman rumah, Shakila menarik napas panjang dan menghembuskannya secara perlahan. Tidak ada orang yang dia kenal di sini. Semuanya adalah orang asing. Jujur saja, Shakila sendiri merasa terkejut dengan tindakannya ini; datang ke rumah Aldi sendirian tanpa berpikir panjang.

Papa Aldi baru saja selesai dimakamkan saat Shakila tiba. Suara tangisan masih terdengar di mana-mana, bikin perut Shakila mulas karena memori lama yang tiba-tiba hadir dalam kepalanya. Dulu, saat Ayah meninggal, suasana rumah Shakila tak jauh beda dari ini. Tangisan histeris Bunda dalam dekapan Haikal masih terekam jelas. Shakila belum bisa melupakan hari itu.

Dalam kerumunan orang yang berlalu lalang, Shakila tak dapat menemukan keberadaan Aldi. Perempuan itu mulai cemas, mempertanyakan apakah keputusannya untuk datang ke sini sudah benar atau tidak.

"Kakak temennya Abang, ya?"

Shakila tersentak saat seorang laki-laki—wajahnya mirip Aldi!—berdiri di hadapannya. Sebagai jawaban, Shakila mengangguk pelan.

"Duduk sini dulu, Kak," laki-laki yang kayaknya adiknya Aldi ini—Shakila ingat Aldi pernah cerita kalau dia punya adik—meraih kursi plastik dan meletakkannya tak jauh dari posisi Shakila berdiri. Usai memastikan Shakila duduk, cowok itu mengambil satu kursi untuk dirinya sendiri dan memposisikan diri di sebelah Shakila. "Aku Abi, Kak, adiknya Bang Aldi."

Shakila mengangguk sambil tersenyum tipis. "Iya. Muka kalian mirip."

"Banyak yang bilang gitu," Abi tertawa kecil. Tawanya terdengar berat. "Papa baru selesai dimakamin."

"Maaf, aku baru datang dan nggak sempat ikut prosesi pemakamannya," kata Shakila menyesal.

Abi menggeleng pelan. "Nggak apa-apa. Abang tadi juga nggak ikut ke pemakaman."

Just Us 2 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang