***
[]
Sebelum menjadi mahasiswa di kampus ini, Shakila sudah kenal Juli dan mereka pernah beberapa kali ketemu—walau pun pertemuan mereka bisa dihitung dengan jari. Sekarang, setelah berada di kampus yang sama, intensitas bertemu antara Shakila dan Juli meningkat. Pertemuan tersebut lebih sering disengaja. Tiba-tiba saja Juli nyamperin Shakila di fakultasnya dan mengajak makan bareng di kantin.
Hanya berdua, tidak ada siapa-siapa lagi.
Juli adalah salah satu orang yang paling senang begitu tau kalau Shakila akan berkuliah di kampus yang sama dengannya. Tidak heran kalau perempuan itu jadi sering sekali nyamperin Shakila. Random banget. Tiba-tiba ngajak jalan ke mal. Kadang juga mendadak creambath bareng di salon.
"Shakila adik akuuu!"
Itu adalah kalimat wajib yang selalu Juli teriakkan setiap kali dia bertemu dengan Shakila. Mau di mana pun itu, pasti nggak pernah lupa sama kalimatnya. Lengkap dengan teriakannya.
Hari ini, bukan Juli yang nyamperin Shakila, tapi sebaliknya. Sejujurnya, Shakila nggak benar-benar nyamperin Juli, sih. Kebetulan dia mau pulang sama Haikal terus ternyata ada surat ijin penelitian Haikal yang harus diambil di ruangan kaprodi. Jadi, Shakila nunggu sebentar di depan gedung fakultas Haikal, yang mana menjadi gedung fakultas Juli juga. Diajak masuk Shakila nggak mau, malas katanya.
Ekspresi Juli terlihat cerah—selalu begitu, sih, tiap ketemu Shakila. Kalau kata Juli, Shakila tuh kayak membawa aura positif jadi orang-orang yang ada di sekitar dia bakal ngerasa happy. Juli udah menganggap Shakila kayak adiknya beneran yang harus selalu dia lindungi dari bahaya apa pun yang sekiranya bisa mengancam.
Shakila melambaikan tangan, membalas senyum Juli dengan tak kalah cerah. Beberapa langkah di belakang Juli, terlihat Caka berjalan menyusul dengan muka yang kurang enak dipandang. Wajahnya ditekuk, bibirnya cemberut.
"Kamu ngapain di sini sendirian?" tanya Juli yang sudah duduk di samping Shakila. Tak berapa lama kemudian, Caka menghempaskan bokongnya di kursi kosong di sebelah Juli lalu seperti tak memikirkan apa pun, lelaki itu merebahkan kepalanya di atas bahu Juli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Us 2 [✔]
Narrativa generale[SELESAI] [spin-off 'Double Kill'] *** Jatuh cinta itu indah. Dan bagi Shakila, kalimat itu benar adanya. Ada satu lagi kalimat yang selalu Shakila dengar tentang jatuh cinta; "cinta tidak selalu harus memiliki. Ada sebagian cinta yang cukup dikagum...