29. all clear with ori

623 101 6
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[]

            Hari ini, Shakila ada janji pergi dengan Aldi. Mereka berdua berencana mencari alat dan bahan yang akan mereka gunakan untuk mengerjakan tugas besar yang akan dikumpulkan saat UAS tiga minggu lagi. Kalau tidak dikerjakan dari sekarang khawatir akan keteteran sebab mata kuliah yang lain juga tak kalah susah tugasnya.

Pukul sembilan pagi, Shakila sudah siap berangkat. Dia meraih tas selempang yang biasa dia gunakan lalu melangkah keluar dari kamar.

"Bunda," panggilnya dengan suara agak keras, takut Bunda lagi ada di halaman belakang yang jaraknya lumayan jauh. "Bunda."

"Bunda di dapur, Dek."

Mendengar jawaban Bunda, Shakila segera melangkahkan kakinya ke sana. Shakila bisa melihat Bunda sedang menata meja makan, meletakkan piring berisi lauk yang sudah dimasaknya ke atas meja.

Shakila tersenyum sebelum akhirnya dia memeluk Bunda dari belakang lalu menenggelamkan wajahnya di bahu perempuan yang melahirkannya itu.

Mendapat 'serangan' tiba-tiba dari anak bungsunya, Bunda terkekeh pelan. "Loh, kamu mau pergi, ya? Sarapan dulu yuk, sekalian sama temen-temennya Mas Arya tuh."

Kepala Shakila mendongak usai mendengar kalimat Bunda.

Temen-temennya Mas Arya?

Bunda tidak berbohong. Kursi-kursi di meja makan itu terisi penuh. Empat pasang mata itu kini sepenuhnya tertuju pada Shakila yang untuk mengedipkan mata saja rasanya susah sekali. Oh, selain 'mereka' yang duduk di kursi, ada satu orang lagi yang kini melambai-lembai heboh ke arah Shakila, sepertinya sedang menggoreng sesuatu.

"Shakila adik aku!" iya, seseorang yang lagi goreng-goreng itu tak lain dan tak bukan adalah Juli. Sedangkan empat orang yang kini duduk sambil memandanginya lamat-lamat itu—kalian pasti tau siapa.

Shakila menghela napas. Dalam sekali lihat, Shakila tau pasti kalau suasana meja makan pagi ini tidak se-akrab biasanya. Seperti ada aura mencekam yang menyelimuti mereka.

Just Us 2 [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang