Just Us 2 [✔]

8. macet

***

[]

            Semenjak kuliah, Shakila terbiasa pergi ke mana-mana sendiri.

Waktu SMA, biasanya dia pergi dengan Gisa. Berhubung sekarang Gisa sedang berada nun jauh di sana, Shakila jadi nggak ada teman, deh. Ada Ori, sih, tapi Ori tuh banyak banget agenda kalau weekend, sebagian besar sih sama pacarnya. Maklum, mereka berdua kuliah di kampus yang berbeda, jadi ketemunya kebanyakan memang hanya weekend. Sebagai teman yang baik, Shakila nggak tega kalau harus menganggu waktu Ori.

Lagi pula, Shakila nggak merasa gimana-gimana walaupun pergi sendiri. Selama Bunda memberi ijin, Shakila nggak butuh apa-apa lagi.

"Kila!"

Shakila yang sedang menuruni anak tangga sambil bersenandung pelan menoleh ketika mendengar suara yang sangat ia kenali memanggil namanya. Senyumnya tak dapat dibendung saat melihat Agni melambaikan tangan dari arah dapur.

Kedua tangan Shakila merentang lebar seiring dengan langkahnya yang mendekat. Detik berikutnya, ia memeluk Agni erat-erat.

"Mbak Tata! Kapan sampe?" tanya Shakila seraya merenggangkan pelukannya. "Kata Mas Arya Mbak Tata ke luar kota."

"Kemarin sore sampe sini lagi," jawab Agni. "Ini aku bawain oleh-oleh."

Shakila berjinjit, oleh-oleh yang dibawa Agni sudah tertata rapi di atas piring. Tangannya terulur, mencomot satu lalu memakannya dalam sekali hap. "Enak!"

"Loh? Baru mau Mas Arya panggil, ternyata udah ketemu," Haikal datang dari arah halaman belakang. Laki-laki itu kemudian menatap Agni. "Aku ganti baju dulu ya bentar."

"Iya."

"Mbak Tata sama Mas Arya mau pergi?" Shakila tak tahan untuk tak bertanya.

"Awalnya iya, tapi nggak jadi. Mbak Tata masih agak capek," Agni memperhatikan penampilan Shakila yang tampak rapi. "Kayaknya kamu yang mau pergi."