Terserah kau mau menjatuhkan hatimu pada siapapun, asal kau bahagian dengannya. -Eureka.
•
•
•"Hei Eure wajah mu jelek jika melamun." Ucap Taehyung dari kejauhan meneriaki ku.
DiaTaehyung, teman sekelas ku, tapi hari ini dia sedikit lebih lama karena dia ada kelas tambahan akibat dia membolos kemarin.
"Kau sudah selesai dengan kelas mu?" Tanya ku.
"Oeh.." jawabnya menganggukkan kepalanya. "Apa yang sedang kau fikirkan hm?"
"Jika aku bercerita pada mu apa kau bisa menjaga rahasia ku?" Tentu saja aku ragu dengan pria aneh ini.
"Aah aku tidak buruk dalam hal itu, jadi cerita kan saja."
"Majikan ibu ku meminta aku menjadi pacar putranya-"
"Apa kau dijodohkan?" Balasnya dengan wajah terkejut dan mulutnya sedikit terbuka, secara tidak sopan dia memotong pembicaraanku.
"Tidak, hanya untuk menutupi sesuatu..."
"Maksud mu?" Taehyung mulai heran kemana arah jalan cerita ku.
"Anak majikan ibu ku seorang gay, dan tentu saja orang tuanya alias majikan ibuku itu tidak suka akan hal yang dianggapnya menyimpang itu."
"Hei apa kau sedang menyindir ku?" Balas Taehyung yang langsung memasang wajah kesal.
"Ah bukan begitu!" Aku coba meluruskan agar ia tidak tersinggung. "Keluarganya masih tabu akan hal itu, jadi mereka meminta ibu ku agar aku mau menjadi kekasih putranya untuk menutupi hal itu, hanya pura-pura. Dan mereka bersedia memberiku uang kuliah agar aku tidak perlu kerja paruh waktu lagi." Tae mengangguk mengerti.
"Aku paham, itu tidak buruk, hanya pura-pura kan?" Tanyanya.
"Aku takut jika dia tidak menerima ku, ya kau tau aku takut pada laki-laki." Aku memang tidak punya teman laki-laki selain Tae, dan aku tidak pernah berpacaran sekalipun seumur hidupku, meskipun umur ku sudah cukup dewasa untuk itu tapi aku memang belum tertarik untuk kesana.
"Hei jadi aku ini apa?" Ucap Taehyung tak terima dengan perkataan ku lagi dan lagi.
"Kau setengahnya."
"Aissh kau ini." Tae mempoutkan bibirnya membuat Eure bergedik ngeri. "Tapi aku rasa kau memang butuh tawaran itu, aku tidak mau kau sakit jika harus membagi dirimu dalam dua hal, itu berat."
"Ya kau benar, mungkin nanti akan aku pikirkan lagi," balas Eure dan tidak lama seseorang datang, ya dia kekasih Tae, namanya Jungkook tapi Tae memanggilnya Kookie, memang Jungkook terkadang terlihat imut dan lucu dengan tubuhnya yang penuh otot.
"Disini kalian rupanya." Ucap Kookie sambil duduk diantara mereka.
"Mengapa lama sekali latihan dancenya?" Tanya Tae.
"Ooh aku tadi sedang membuat koreo baru untuk ku ajarkan pada adik tingkat yang akan mulai latihan untuk perlombaan." Kookie seorang coach dancer, dia berada di fakultas seni tari, sementara Tae dan Eure berada pada seni musik.
Eure termenung beberapa saat melihat Tae dan Kookie bercengkrama.
"Apa pasangan seperti kalian tidak memakai kata romantis? Kalian bahkan terlihat seperti teman." Tanya Eure.
"Apa kau sedang ada penelitian tentang gay?" Tanya Kookie menertawakan Eure, karena selama ini Eure tak pernah perduli akan mereka dan bagaimana hubungan mereka, Eure juga tak pernah melihat sesuatu yang aneh diantara mereka, mereka persis seperti laki-laki yang berteman pada umumnya, Eure cukup tau dan tidak pernah menanyakan hal apapun tentang mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bisexual Boyfriend
Romance"Ini kisah ku, tentang 3 orang manusia yang terjebak antara cinta segitiga. Jika kau berfikir aku lah yang diperebutkan disini, kau salah. Aku justru sedang memperebutkan sesuatu yang seharusnya memang milik ku." Jadi, apa tanggapan mu tentang gay...