11.

131 10 0
                                    

Gadis kecil yang tumbuh bersama ku kini kehilangan dirinya, aku bersalah karena tak mencegahmu masuk kedalam lembah masalah itu. -Kim Taehyung



"Shhsshhh.. kenapa sakit sekali." Ringis Eure ketika tersadar dari pinsannya. "Apa yang terjadi? Mengapa disini gelap sekali." Matanya tak dapat menangkap cahaya sedikitpun, tubuhnya lemas.

Eure dibawa oleh seseorang yang memukulnya itu kesebuah rumah kosong dengan keadaan tidak sadarkan diri.

Kini ketakutan mulai melanda, "apa yang terjadi padaku? Heiii siapa kauu?!! Keluarlah brengsekkk!! Lepaskan aku." Teriaknya sambil terus meronta.

Tak lama muncul cahaya dari sudut ruangan, cahaya putih yang semakin lama semakin mendekat.

"Siapa kauuu?!!" Teriakku.

Dia bahkan tak bergeming hingga semua lampu diruangan itu menyala, sebuah lampu yang menyorotku persis diatas kepala ku, ditempat aku di dudukan beserta ikatan tali ditangan dan dikaki ku.

"Ku mohon lepaskan akuu.. ibuku menunggu dirumah.." aku benar-benar merintih, aku ketakutan, dan aku juga belum bisa menangkap sosok itu.

Seseorang dengan jaket kulit hitam dan kepala yang ditutupi oleh topeng itu mendekati ku.

"Siapa kau?!"

"Eure-shi..." suara beratnya memecah gendang telinga ku, aku membenci suaranya.

"Siapa kau?!" Tanya ku sekali lagi. Ia perlahan membuka topengnya. "Lihoon? Ada apa denganmu?? Untuk apa kau melakukan ini hah?!" Tanya ku pada si keparat yang tak lain adalah mantan boss ku. Aku tak menyangka orang yang tega membawa ku kesini adalah orang yang selama ini ku hargai, lantas  mengapa dia seperti ini pada ku? Padahal hubungan kami baik-baik saja.

"Aku terlalu terobsesi dengan mu Euree, tidakkah kau menyadari akan hal itu? Aku selalu menahan mu agar tidak pergi dari cafe ku, itu karena aku menyukaimu, tidak kah kau sadar hm sayang?" Si brengsek tua itu mengelus pipi ku.

"Kau menjijikan tua bangka, lepaskan akuu!! Cepattt!!!"

"Hahahaha berteriak lah sesuka mu, takan ada yang mendengar kita, apalagi pacar gay mu itu, hahahaha." Suara tawa itu sungguh suara yang paling aku benci, bagaimana bisa dia melalukan ini pada ku, menyukai ku? Bukan kah itu hal bodoh yang pernah aku dengar? Aku bahkan sebaya mungkin dengan anaknya.

"Apa mau mu cepat katakan, dan lepaskan aku."

"Mudah saja, jadilah milikku, seutuhnya Eure-shi."

"Kau gila! Mana mungkin."

"Hei sopan lah, aku ini masih lebih tua dari mu."

"Kemarin mungkin aku bisa sopan karna kau atasan ku, namun hari ini kau tidak lebih dari seorang tua bangka yang gila, selain gila uang kau ternyata juga haus akan selangkangan pria tua!" Aku tidak bisa menahannya, aku terus memakinya membuat dia marah dan menaparku.

Plakkk!!

"Tidak tau diri, baiklah itu tandanya kau menolakku. Akan ku lakukan secara paksa." Suara tawanya lagi-lagi memekakkan telinga ku.

"Apa maksud mu hah?!"

Lihoon pelan-pelan mendekatiku, merobek baju ku bahkan dia tak segan-segan menampar ku tanpa belas kasihan, selama ini yang ku tau dia baik padaku, satu-satunya sifat buruknya yang ku tau hanya keserakahan, namun hari ini martabatnya sebagai boss telah hilang di mataku.

"Jangan sentuh aku, ku mohon.." air mata ku tak dapat lagi ku bendung, kini aku benar-benar tak tau harus minta bantuan pada siapapun.

"Kau membuat ku bergairah Eure, kau cantik, tentu saja Yoongi suka pada mu, kapan lagi aku merasakan pacar anak seorang pengusaha terkenal. Kau beruntung mendapatkannya, dan aku? Hahaha tentu saja aku lebih beruntung karna mendapatmu!" Dia menelanjangi ku tanpa ampun, kini dia berani menyentuh bibir ku dengan mulut kotornya itu, aku tak bisa apa-apa kali ini.

My Bisexual Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang