17.

112 9 0
                                    

Hidup ku kian rumit. -Eureka



Yoongi kini terperangkap dirumah sialan itu, Lihoon dan orang-orangnya menahan Yoongi, saat ini Yoongi tak bisa melawan karena mereka terlalu banyak dan masing-masing memegang senjata api, bergerak sedikit saja Yoongi akan mati.

"Lepaskan aku!" Ucap Yoongi yang kini tangannya telah di ikat oleh tali.

"Tidak semudah itu Yoongi, apa 100jt won cukup untuk harga nyawa mu hm?" Balas Lihoon.

"Kau pikir semudah itu membunuh ku, huh? Kau yang duluan akan mati ditangan ku Lihoon, kau ingat? Aku ini menyimpan dendam pada mu."

Deg.

Jantung Lihoon seperti berhenti berdetak mendengar ucapan Yoongi.

"Kau?" Lihoon menatap Yoongi tajam.

"Kenapa? Kau kaget? Hahaha." Tawa Yoongi pecah seketika. "Aku mengingat nya! Aku sangat mengingat nya! Kau tau, kau lah orang paling bersalah atas hidup ku. Aku membiarkan mu bertahun tahun bungkam dan membiarkan mu hidup bebas, itu karena aku tidak bisa memaafkan diri ku sendiri apalagi berdamai dengan diri ku, tapi saat kau menyentuh orang-orang yang ku sayangi, tidak ada toleransi untuk mu. Kau berfikir aku akan lupa karena saat itu aku masih kecil? Kau bodoh Lihoon." Tegas Yoongi. Lihoon seketika terdiam. Lihoon tidak menyangka bahwa anak laki-laki kecil yang dulu pernah ia cabuli di kantor mantan boss nya itu mengingat semua kejadian itu.

"Rumah ini? Kau membawa ku kesini seolah aku ini anak kecil yang haus akan permen, lalu dengan kotornga kau menyentuh ku, disaat aku masih sangat kecil, terbuat dari apa hati mu? Apa kau pikir aku akan lupa? Sedikit pun tidak Tuan Hoon!"

"Tembak dia!" Seru Lihoon pada anak buahnya.

Brakkk!!!

Pintu rumah tua itu hancur ketika mobil rolls royce seharga puluhan milyar itu menabrak pintu serta dua orang penjaganya.

"Ayah.." gumam Yoongi yang sangat hafal tunggangan mewah ayah nya itu.

Ya itu mobil Namjoon yang dikendarai oleh Kai, mobil itu rusak parah di bagian depan, namun beruntung ketiga manusia didalamnya sangat aman tanpa luka. Mobil tersebut mengeluarkan asap cukup banyak membuat semua orang yang ada didalam ruangan itu terbatuk.

"Namjoon.." Gumam Lihoon.

"Senang bertemu dengan mu." Suara seram itu menggelegar tanpa menunjukkan tubuh sipemilik suara. Namjoon? Tidak, dia adalah,

"Jimin?" Ucap Yoongi terheran bagaimana bisa Jimin ada di mobil ayahnya. Tak lama Jimin keluar dari asap yang mengerubungi mobil bersama Kai dan Namjoon dibelakangnya.

"Lepaskan Yoongi, atau ku hancurkan semua yang berhubungan dengan mu, usaha mu? Keluarga mu? Atau bahkan dirimu?" Ucap Jimin sombong.

"Heii banci!! Jangan sombong kau, kau tau? Kau tak lebih dari gay lembek, ingin membela pacar mu hah? Bisa apa kau?!" Bentak Lihoon.

"Aku banci? Hei bercermin lah kau Hoon, kau adalah perusak sexual, kau bajingan keji yang tega merenggut kewanitaan gadis tidak bersalah." Balas Jimin.

"Apa maksud mu?"

"Ouww kau mengelak rupanya.." Jimin berjalan menuju Lihoon,

Jimin memegang batang leher Lihoon dan mencengkramnya cukup kuat. Menarik leher Lihoon sangat keras dan memutar tangannya hingga tulang leher Lihoon berbunyi. Sementara Kai melepas ikat tangan Yoongi.

Anak buah Lihoon pun mengerti bahwa lawannya tak main-main, jika tadi mereka berani karena Yoongi sendiri, tentu kini mereka akan berfikir seribu kali, selain penjara, kematian juga siap menghampiri mereka, Sunwoo sang manager cafe pun tak punya pilihan lain selain diam ditempat.

My Bisexual Boyfriend Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang