Kebohongan ini tiada akhir, menutupi satu kebohongan dengan kebohongan lainnya. -Eureka
•
•
•Langkah ku terhalang untuk pergi ke rumah majikan ibu ku pagi ini, di mansion mewah itu, itu karena pihak cafe tak terima aku memutus kerja ku secara sepihak karena mereka belum menemukan pengganti ku, akhirnya aku mengurus dulu urusan ku disana, dan terpaksa aku tidak jadi ke rumah majikan ibu ku pagi ini.
"Kau tidak bisa seenaknya Eureka-shi, walaupun kau parttime disini tetap saja ada aturannya." Ucap pemilik cafe.
"A aku minta maaf," jawab Eure tertunduk.
"Kau harus tetap bekerja sampai kau bisa mencari pengganti mu disini."
"Tapi-" bantah Eure.
"Aku tidak suka dibantah."
Eure hanya mengangguk, kini ia bingung harus bagaimana.
Setelah menyelesaikan urusan kerjaan, Eure datang ke kampus. Hari ini cukup sibuk karena Eure dan Tae akan mulai mengerjakan lagu yang akan mereka buat untuk tugas akhir semester.
"Huffttt.." Eure menarik nafas lega sudah sampai di kampus dan tidak terlambat.
"Ada apa Eure? Kenapa wajah mu kusut sekali?" Tanya Tae yang bingung melihat kedatangan Eure.
"Aku dipanggil boss lama ku, aku tidak bisa berhenti secara sepihak, jadi aku disuruh mencari orang lain untuk mengantikan ku disana, kau tau sekarang aku ingin membelah tubuh ku agar aku bisa berada dimanapun." Jawab Eure lesu.
"..."
"Bagaimana aku bisa mencari pengganti ku, bahkan aku saja tidak punya teman selain kau." Ucap Eure dan Tae langsung menghadap Eure.
"Heii aku tak mau menganggantikan mu." Jawab Tae seketika.
"Cih siapa juga yang akan menyuruh mu, aku akan tetap bekerja."
"Bagaimana dengan kesepakatan mu dengan Tuan Joon?" Tanya Tae yang membuat Eure kembali mengingat bahwa dia akan menemui majikan ibunya itu.
"Astaga aku lupa aku harusnya kesana, nanti pulang kuliah aku akan kesana." Ucap Eure.
"Nee.. ayo kita mulai menulis lagu, ku dengar ada produser yang akan membeli lagu jika lagu nya cocok dengan selera mereka, kita harus buat karya terbaik, lumayan kan? Nilai kita bagus plus kita dapat uang, untuk mu semua, bagi ku cukup nilai saja hehe." Ucap Tae.
"Apa kau serius dengan ucapanmu itu hah?" Mata Eure menampilan sinar membuat Tae terhipnotis dibuatnya.
"Jangan begituu, aku masih sayang pada Kookie ku." Tae tidak tahan melihat puppy eyes wanita yang ada dihadapannya ini.
"Terimakasih Taehyungiee.." ucap Eure memeluk Tae, ya Eure memang membutuhkan biaya yang banyak untuk kuliah, karena tak sepenuhnya biaya itu ditanggung beasiswa, ditambah Eure juga harus menabung untuk bisa membuka kantor kecil-kecilan seusai ia lulus kuliah nanti.
Tae tersenyum hangat melihat Eure yang senang, Tae tau betul jika sahabatnya itu tidak pernah mau menerima bantuan Tae soal materi, maka dari itu Tae selalu melakukan hal-hal yang menguntungkan mereka berdua namun semua hasil diberi pada Eure seorang, dulu mereka juga pernah membuat lagu dan hasilnya untuk Eure semua, Eure selalu menolak jika Tae memberikan uang pribadinya, itulah yang membuat Tae salut dengan wanita satu itu, tangguh dan selalu berusaha.
****
"Selamat siang, bisakah aku bertemu dengan Tuan Joon?" Ucap Eure memberi salam.
"Tuan sedang sibuk Nona, kembalilah besok." Balas seorang maid yang berpakaian rapi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bisexual Boyfriend
Romance"Ini kisah ku, tentang 3 orang manusia yang terjebak antara cinta segitiga. Jika kau berfikir aku lah yang diperebutkan disini, kau salah. Aku justru sedang memperebutkan sesuatu yang seharusnya memang milik ku." Jadi, apa tanggapan mu tentang gay...